Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo (Jokowi). Keduanya membahas optimalisasi UU No 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman di Jakarta.
"Kita sudah
keluarkan peraturannya. (UU) itu juga sudah bentuk menjadi Permen
(Peraturan Menteri), tinggal sanksinya mereka yang melanggar, silakan
Pak Gubernur yang jalankan," ujar Djan.
Djan menjelaskan, UU
tersebut mencantumkan aturan bagi perusahaan pengembang yang melakukan
pembangunan wajib memberikan 20 persen dari nilai investasinya dalam
bentuk pemukiman untuk masyarakat.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Senin, 25 November 2013
Tokoh Betawi Minta Jokowi Lantik Djan Faridz di Tengah Kampung
Pimpinan Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi bertemu dengan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI, Senin (25/11/2013). Mereka
meminta Jokowi melantik Djan Faridz sebagai Ketua Umum Bamus Betawi.
Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi Eddie Nalapraya mengatakan ada 11 orang pimpinan Bamus Betawi. Mereka meminta langsung Jokowi untuk segera melantik Djan Faridz.
Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi Eddie Nalapraya mengatakan ada 11 orang pimpinan Bamus Betawi. Mereka meminta langsung Jokowi untuk segera melantik Djan Faridz.
Jokowi Tanggapi Ambruknya Kanopi SDN Rawa Terate
Menanggapi ambruknya kanopi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pagi dan 02 Petang
Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat
(22/11/2013), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau Dinas Pendidikan lebih cermat untuk memilih kontraktor yang membangun sekolah-sekolah.
"Kalau sudah seperti itu (ambruk) sudah saya sampaikan dari dulu, black list, coret! Sudah bahaya, membahayakan murid, membahayakan siswa," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/11/2013).
"Kalau sudah seperti itu (ambruk) sudah saya sampaikan dari dulu, black list, coret! Sudah bahaya, membahayakan murid, membahayakan siswa," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/11/2013).
Beda Tindakan Ahok dan Jokowi Terhadap PKL di Jembatan Penyeberangan
Setelah PKL (pedagang kaki lima) di trotoar, Pemprov DKI berencana melakukan penertiban di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Upaya ini dilakukan setelah banyak PKL di trotoar yang berpindah lokasi.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengakui sudah mengetahui kabar ini. Ia berencana akan menertibkan para PKL ini secara bertahap.
"Satu-satu lah, kita ini menyelesaikan yang di bawah-bawah dahulu, yang bikin kemacetan, selanjutnya kita tertibkan yang di Jembatan," katanya di Balaikota, Senin (25/11/2013).
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengakui sudah mengetahui kabar ini. Ia berencana akan menertibkan para PKL ini secara bertahap.
"Satu-satu lah, kita ini menyelesaikan yang di bawah-bawah dahulu, yang bikin kemacetan, selanjutnya kita tertibkan yang di Jembatan," katanya di Balaikota, Senin (25/11/2013).
Orang Dekat Setuju Jokowi Nyapres
Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago setuju dengan wacana pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden. Tapi dia menyebutkan syarat yang harus dipenuhi oleh Gubernur DKI Jakarta itu. “Asal perbaikan Jakarta bisa terjamin,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin (25/11/2013).
Menurut Andrinof, Jokowi harus mampu memberikan garansi kepada masyarakat bahwa cita-citanya memperbaiki Jakarta yang disampaikannya saat kampanye pilkada DKI Jakarta tahun lalu bisa terus berjalan. Soalnya, dia dipercaya menjadi gubernur oleh publik untuk memperbaiki ibukota.
Menurut Andrinof, Jokowi harus mampu memberikan garansi kepada masyarakat bahwa cita-citanya memperbaiki Jakarta yang disampaikannya saat kampanye pilkada DKI Jakarta tahun lalu bisa terus berjalan. Soalnya, dia dipercaya menjadi gubernur oleh publik untuk memperbaiki ibukota.
Wajar Jokowi Jadi 'Sasaran Tembak'
Peningkatan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang kian hari kian memuncak menimbulkan efek samping berupa panen kritik keras dari segala penjuru. Hal ini dianggap wajar oleh
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait (Ara) saat dihubungi.
"Dalam perpolitikan, peringkat Jokowi di berbagai survei itu tinggi sekali. Tentu reaksi seperti itu (Jokowi jadi sasaran tembak) macam-macam. Wajar-wajar saja," kata Ara, Senin (25/11/2013).
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait (Ara) saat dihubungi.
"Dalam perpolitikan, peringkat Jokowi di berbagai survei itu tinggi sekali. Tentu reaksi seperti itu (Jokowi jadi sasaran tembak) macam-macam. Wajar-wajar saja," kata Ara, Senin (25/11/2013).
Deklarasi 'Gong Jokowi', PDIP: Ibu Mega Akan Ambil Keputusan Bijaksana
Gerakan Gotong-royong untuk Jokowi (Gong Jokowi) telah dideklarasikan di
Yogyakarta untuk mendukung pencapresan Joko Widodo (Jokowi). Fenomena semacam
ini akan menjadi pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk merancang pencapresan.
"Saya yakin Ibu Megawati akan mengambil keputusan yang bijaksana. Semua akan jadi pertimbangan. Termasuk seperti itu," kata Ketua DPP Maruarat Sirait saat dihubungi, Senin (25/11/2013).
Gong Jokowi dideklarasikan di halaman Kantor Pos Besar, Jl Panembahan Senopati, Yogyakarta, pada Minggu (24/11/2013).
"Saya yakin Ibu Megawati akan mengambil keputusan yang bijaksana. Semua akan jadi pertimbangan. Termasuk seperti itu," kata Ketua DPP Maruarat Sirait saat dihubungi, Senin (25/11/2013).
Gong Jokowi dideklarasikan di halaman Kantor Pos Besar, Jl Panembahan Senopati, Yogyakarta, pada Minggu (24/11/2013).
Jokowi Dianggap Simbol Rakyat
Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berada di puncak, dalam survei terbaru besutan Roy Morgan Research (RMR) terkait calon presiden (capres). Lantas, apa yang membuat publik bakal memilih mantan Wali Kota Solo tersebut?
"Rakyat ingin perubahan. Jokowi itu simbol rakyat. Ada harapan dari rakyat jika Jokowi jadi Presiden pada 2014 mendatang," kata Direktur Ekksekutif RMR untuk kawasan Asia-Pasifik, Debnath Guharoy, dalam acara rilis survei RMR bertajuk "Polling Bulanan Pemilu Roy Morgan", di Jakarta, Senin (25/11/2013).
"Rakyat ingin perubahan. Jokowi itu simbol rakyat. Ada harapan dari rakyat jika Jokowi jadi Presiden pada 2014 mendatang," kata Direktur Ekksekutif RMR untuk kawasan Asia-Pasifik, Debnath Guharoy, dalam acara rilis survei RMR bertajuk "Polling Bulanan Pemilu Roy Morgan", di Jakarta, Senin (25/11/2013).
Harapan Jokowi Pada Kepsek Hasil Lelang Jabatan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap kepala sekolah (kepsek) hasil lelang tidak
terpaku pada masalah belajar mengajar saja. Kepsek harus mengerti
tentang manajemen sekolah.
"Sekarang yang banyak kan hanya berkonsentrasi di manajemen belajar mengajar anak. Tetapi kalau ada proyek seperti itu harus ngerti bagaimana manajemen proyek sebuah bangunan. Bagaimana mengorganisasi, mengontrolnya," kata Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
"Sekarang yang banyak kan hanya berkonsentrasi di manajemen belajar mengajar anak. Tetapi kalau ada proyek seperti itu harus ngerti bagaimana manajemen proyek sebuah bangunan. Bagaimana mengorganisasi, mengontrolnya," kata Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
Jokowi-Ahok Puas Pada Denda Penerobos Jalur Busway
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) sama-sama puas terhadap pemberlakuan denda maksimal Rp 500.000,- bagi
penerobos jalur busway yang efektif hari ini.
"Itu akan sangat efektif untuk mensterilkan jalur bus Transjakarta. Dengan demikian sekarang tinggal menunggu bus baru masuk, nanti akan kelihatan manfaatnya, salah satunya bus akan tepat waktu," kata Jokowi di Balaikota, Senin (25/11/2013).
Sementara Ahok memandang pemberlakuan denda maksimal sebagai alat edukasi kedisiplinan warga.
"Itu akan sangat efektif untuk mensterilkan jalur bus Transjakarta. Dengan demikian sekarang tinggal menunggu bus baru masuk, nanti akan kelihatan manfaatnya, salah satunya bus akan tepat waktu," kata Jokowi di Balaikota, Senin (25/11/2013).
Sementara Ahok memandang pemberlakuan denda maksimal sebagai alat edukasi kedisiplinan warga.
Polosnya Jokowi
Elektabilitas Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) terus meroket. Namun Jokowi belum
tergoda berkomentar soal rencana pencapresannya di 2014.
Kalimat 'nggak mikir' selalu saja diucapkan Jokowi saat ditanya soal pencapresan di 2014. Kalimat tersebut diucapkan sejak elektabilitasnya masih belasan, sampai saat ini nyaris 50% di beberapa survei politik terakhir.
Namun sampai saat ini Jokowi selalu mengelak jika ditanya soal Pilpres 2014. Bahkan saat dukungan terhadap pencapresannya semakin kuat, Jokowi masih saja tenang. Yang terakhir adalah deklarasi gerakan 'Gong Jokowi' di Yogyakarta hari Minggu (24/11/2013).
Kalimat 'nggak mikir' selalu saja diucapkan Jokowi saat ditanya soal pencapresan di 2014. Kalimat tersebut diucapkan sejak elektabilitasnya masih belasan, sampai saat ini nyaris 50% di beberapa survei politik terakhir.
Namun sampai saat ini Jokowi selalu mengelak jika ditanya soal Pilpres 2014. Bahkan saat dukungan terhadap pencapresannya semakin kuat, Jokowi masih saja tenang. Yang terakhir adalah deklarasi gerakan 'Gong Jokowi' di Yogyakarta hari Minggu (24/11/2013).
Jokowi: Pengerukan Harus Selesai 15 Desember 2013
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, proses pengerukan sungai dan danau harus selesai 15 Desember 2013. Alasannya, anggaran tahun 2013 sudah tutup buku sehingga semua pekerjaan yang diagendakan tahun ini harus segera diselesaikan.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi lokasi pengerukan Kali Sunter di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/11/2013). Jokowi memantau langsung proses pengerukan untuk memastikan pengerjaan bisa selesai pertengahan bulan depan. Pengerukan sungai dan danau ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir di ibu kota.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi lokasi pengerukan Kali Sunter di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/11/2013). Jokowi memantau langsung proses pengerukan untuk memastikan pengerjaan bisa selesai pertengahan bulan depan. Pengerukan sungai dan danau ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir di ibu kota.
Jokowi: Bereskan PKL di JPO dalam Waktu yang Sama, Nggak Mungkin!
Bukan Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi) yang akan merelokasi PKL di JPO yang kerap
membuat ruang gerak masyarakat terbatas. Namun PKL-lah yang harus
hengkang dari JPO dan berjualan di tempat yang layak.
"Nggaklah (relokasi PKL di JPO). Mereka harus cari yang tempat bukan di situ," Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
Jokowi memastikan akan menyelesaikan soal PKL di JPO. Namun hingga kini, masalah itu belum dituntaskannya, karena banyaknya persoalan di Jakarta.
"Nggaklah (relokasi PKL di JPO). Mereka harus cari yang tempat bukan di situ," Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
Jokowi memastikan akan menyelesaikan soal PKL di JPO. Namun hingga kini, masalah itu belum dituntaskannya, karena banyaknya persoalan di Jakarta.
Komentar Jokowi Tentang Lelang Jabatan Kepala Sekolah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk posisi kepala sekolah tingkat SMA dan SMK. Meski demikian, upaya Pemprov untuk mendapatkan kepala sekolah yang berkualitas tersebut cukup beresiko mengingat hasil lelang jabatan lurah dan camat kemarin pun belum sesuai harapan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa lelang jabatan harus tetap dilakukan. Sebab, kata dia, lelang jabatan merupakan upaya untuk memperbaiki birokrasi. "Lelang tetap memperbaiki, meskipun belum sesuai dengan target. Ini kan bertahap," katanya, Senin (25/11/2013).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa lelang jabatan harus tetap dilakukan. Sebab, kata dia, lelang jabatan merupakan upaya untuk memperbaiki birokrasi. "Lelang tetap memperbaiki, meskipun belum sesuai dengan target. Ini kan bertahap," katanya, Senin (25/11/2013).
Ikut Jokowi Blusukan, Megawati Punya Agenda 2014
Pengamat politik dan kebijakan publik Adrinof Chaniago mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, belakangan ini semakin dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Megawati beberapa kali ikut mendampingi Jokowi blusukan.
Menurut Adrinof, langkah itu untuk menunjukan kepada publik bahwa Jokowi menjadi sosok penting untuk PDIP dan bagi Megawati sendiri.
Menurut Adrinof, langkah itu untuk menunjukan kepada publik bahwa Jokowi menjadi sosok penting untuk PDIP dan bagi Megawati sendiri.
Jokowi Sanggah Anggapan PDIP Menggantung Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika dirinya tidak pernah merasa digantung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait
pencapresan. Jokowi saat ini hanya berpikir soal Jakarta, bukan soal
capres.
"Saya nggak pernah (merasa digantung)," tegas Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013). Jokowi mengatakan itu saat ditanya wartawan apakah dirinya merasa digantung partainya terkait capres.
"Saya nggak pernah (merasa digantung)," tegas Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013). Jokowi mengatakan itu saat ditanya wartawan apakah dirinya merasa digantung partainya terkait capres.
Dengan Tangkas Jokowi Menjawab
Ratusan orang di Yogyakarta mendeklarasikan 'Gong Jokowi'. berkaitan dengan hal ini, para awak media menanyakan komentar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tentang hal tersebut. Dengan tangkas Jokowipun menjawab,
"Apanya gong. Wilayah politik tanyakan ke DPP. Wilayah politik ke Ibu ketua umum," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
Jokowi tidak mau berpolemik atas dukungan warga di daerah yang terus mengalir padanya. "Tanyakan ke yang mendukung," kata Jokowi.
"Apanya gong. Wilayah politik tanyakan ke DPP. Wilayah politik ke Ibu ketua umum," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013).
Jokowi tidak mau berpolemik atas dukungan warga di daerah yang terus mengalir padanya. "Tanyakan ke yang mendukung," kata Jokowi.
Jokowi Tersandera, Prabowo-ARB Melenggang
Tingginya elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak cukup mendorong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meresmikannya menjadi calon presiden. Ketua Bidang Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidajat mengatakan partainya juga mempertimbangkan kader internal selain Jokowi.
“Banyak kader potensial yang nama-namanya mencuat,” ujar Djarot saat dihubungi Minggu (24/11/2013).
“Banyak kader potensial yang nama-namanya mencuat,” ujar Djarot saat dihubungi Minggu (24/11/2013).
Jokowi Cari Lokasi Bangun JLNT
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih akan mencari kawasan lain untuk membangun kembali Jalan Layang Non-Tol (JLNT).
"Ruas jalan di Jakarta sekarang ini masih kurang. Jadi, kami akan cari kawasan lain, lakukan kajian lagi di daerah-daerah yang kira-kira masih bisa dibangun JLNT," kata Jokowi di Balai Kota, Senin (25/11/2013).
Menurut Jokowi, ruas jalan di wilayah Ibu Kota saat ini baru mencapai 6%, sedangkan idealnya, rasio jalan untuk kota-kota besar adalah 12% dari total keseluruhan luas wilayah.
"Ruas jalan di Jakarta sekarang ini masih kurang. Jadi, kami akan cari kawasan lain, lakukan kajian lagi di daerah-daerah yang kira-kira masih bisa dibangun JLNT," kata Jokowi di Balai Kota, Senin (25/11/2013).
Menurut Jokowi, ruas jalan di wilayah Ibu Kota saat ini baru mencapai 6%, sedangkan idealnya, rasio jalan untuk kota-kota besar adalah 12% dari total keseluruhan luas wilayah.
Jokowi Tinjau Pengerukan Kali Sunter
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau pengerukan kali
Sunter di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jokowi ingin memastikan alat berat di lokasi ini bekerja.
Jokowi tiba pada sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (25/11/2013). Di kali tersebut terdapat sebuah eskavator yang sedang melakukan pengerukan. Kali Sunter mengalami pendangkalan dan menyempit dari lebar semula 25 meter menjadi rata-rata 3 meter. Hingga saat ini pengerukan sudah dilakukan sepanjang sekitar 300 meter.
Jokowi tiba pada sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (25/11/2013). Di kali tersebut terdapat sebuah eskavator yang sedang melakukan pengerukan. Kali Sunter mengalami pendangkalan dan menyempit dari lebar semula 25 meter menjadi rata-rata 3 meter. Hingga saat ini pengerukan sudah dilakukan sepanjang sekitar 300 meter.
JLNT Tanah Abang - Kampung Melayu Kurang Lampu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu sudah tidak masalah. Menurut Jokowi, penyelesaian JLNT tinggal ngecor pagar-pagar dan pemasangan lampu.
"Tidak ada masalah sudah sambung. Box girdernya sudah sambung tinggal ini ngecor-ngecor pagar yang belum. Tambah lampu yang belum-belum, tambah rambu lalin yang belum," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/11/2013).
"Tidak ada masalah sudah sambung. Box girdernya sudah sambung tinggal ini ngecor-ngecor pagar yang belum. Tambah lampu yang belum-belum, tambah rambu lalin yang belum," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Survei Roy Morgan, Jokowi dan PDI-P di Puncak
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berada di peringkat satu hasil survei calon presiden (capres) yang digelar Roy Morgan Research. Jokowi yang merupakan mantan Wali Kota Solo dipilih oleh 37% responden.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menguntit di posisi kedua dengan 15% suara. Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG), Aburizal Bakrie (ARB) mendapat 14%, Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri 6%, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan juga 6%.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menguntit di posisi kedua dengan 15% suara. Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG), Aburizal Bakrie (ARB) mendapat 14%, Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri 6%, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan juga 6%.
Rugi Besar Bila PDI Perjuangan Tak Capreskan Jokowi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai terlalu lama soal strategi pemenangan Pemilu 2014, dengan belum mengeluarkan nama bakal capres yang akan diusung. Padahal, saat Rakernas di Ancol, Jakarta, beberapa waktu lalu, niat untuk menjadi pemenang Pemilu 2014 sangat jelas tergambarkan.
Sayangnya, menurut Pengamat Politik UI Ari Junaedi, niat itu belum terimplementasikan dengan baik. Misalnya, ujar dia, salah satu daya jual dan daya tarik PDIP adalah pada sosok Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Namun, hingga sekarang nama Jokowi belum disebut sebagai calon presiden resmi dari PDIP.
Sayangnya, menurut Pengamat Politik UI Ari Junaedi, niat itu belum terimplementasikan dengan baik. Misalnya, ujar dia, salah satu daya jual dan daya tarik PDIP adalah pada sosok Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Namun, hingga sekarang nama Jokowi belum disebut sebagai calon presiden resmi dari PDIP.
PDIP Ibaratnya Barcelona dan Jokowi adalah Lionel Messi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai lamban dalam menentukan calon presiden 2014. Jika PDIP tak segera menentukan capres, dikhawatirkan akan menjadi bulan-bulanan black campaign partai lain.
"Menurut saya tidak ada nama kader-kader di PDIP yang begitu kuat, berkarakter dan menjadi media darling seperti halnya Joko Widodo (Jokowi). Ibaratnya PDIP itu Barcelona, Jokowi layak disejajarkan dengan Lionel Messi. Jadi akan rugi besar, jika nama besar Jokowi ditenggelamkan oleh PDIP," kata pengamat politik dari UI Ari Junaidi, Senin (25/11/2013).
"Menurut saya tidak ada nama kader-kader di PDIP yang begitu kuat, berkarakter dan menjadi media darling seperti halnya Joko Widodo (Jokowi). Ibaratnya PDIP itu Barcelona, Jokowi layak disejajarkan dengan Lionel Messi. Jadi akan rugi besar, jika nama besar Jokowi ditenggelamkan oleh PDIP," kata pengamat politik dari UI Ari Junaidi, Senin (25/11/2013).
3 Motif PDIP 'Menggantung' Jokowi
Elektabilitas kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), tak terbendung. Pencapresan Jokowi dalam survei
dinyatakan mampu mendongkrak elektabilitas PDIP memenangi Pemilu 2014. Namun sampai saat ini beberapa pendukung Jokowi
ada yang merasa bahwa nasib Jokowi hanya 'digantung', tanpa kepastian pencapresan dari PDIP. Bahkan banyak yang tak sabar menunggu ikut terjebak dalam simponi 'trah Soekarno' yang sengaja dihembuskan oleh lawan politik PDIP dan mengganggap PDIP hanya memanfaatkan Jokowi untuk melanggengkan 'trah Soekarno'.
Gong Jokowi Telah Siap, Kapan Ditabuh?
Dukungan pencapresan kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya di kalangan elite partai, tapi
juga di masyarakat umum. Bahkan ratusan ratusan orang di Yogyakarta
mendeklarasikan Gong Jokowi. Lalu kapan gong pencapresan Jokowi ditabuh?
Deklarasi gerakan 'Gotong Royong untuk Jokowi' tersebut dilakukan di depan halaman Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jl Senopati, Minggu (24/11/2013) kemarin. Masyarakat menyuarakan pentingnya lahirnya pemimpin alternatif ke depan.
Dukungan terhadap Jokowi sebenarnya juga sudah disuarakan oleh barisan relawan Jokowi yang terus keliling Nusantara. Namun seiring masifnya dukungan pencapresan Jokowi, PDIP malah masih bergeming.
Deklarasi gerakan 'Gotong Royong untuk Jokowi' tersebut dilakukan di depan halaman Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jl Senopati, Minggu (24/11/2013) kemarin. Masyarakat menyuarakan pentingnya lahirnya pemimpin alternatif ke depan.
Dukungan terhadap Jokowi sebenarnya juga sudah disuarakan oleh barisan relawan Jokowi yang terus keliling Nusantara. Namun seiring masifnya dukungan pencapresan Jokowi, PDIP malah masih bergeming.
Bikin Bendungan 200T, Jokowi Arahkan BUMD
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera membangun bendungan raksasa atau giant sea wall. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemprov akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengerjakan proyek yang bernilai 200T tersebut.
"Saya kira arahnya kesana (dikerjakan oleh BUMD). Tapi belum, ini masih proses," kata Jokowi, Senin (25/11/2013).
"Saya kira arahnya kesana (dikerjakan oleh BUMD). Tapi belum, ini masih proses," kata Jokowi, Senin (25/11/2013).
Langganan:
Postingan (Atom)