Senin, 27 Oktober 2014

Jokowi Ternyata Beri 80 Nama Calon Menteri ke KPK, Lebih dari 10 Diberi Catatan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan, sebelum mengumumkan kabinetnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan sekitar 80 nama calon menteri kepada KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya. Dari 80 orang tersebut, kata Samad, lebih dari 10 yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK.

Ini Lho Member JKT48 yang Gosipnya Disukai Anak Bungsu Jokowi

Putra bungsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Kaesang Pangarep digosipkan member JKT48, Elaine Hartanto. Nama gadis cantik dan imut itu mencuat setelah Kaesang rajin ngetweet tentang JKT48.
Bahkan ia pun ngefollow Elaine, member generasi ketiga! Hmm, siapa sih Elaine? Putri, sang manager JKT48 pun membeberkan sosoknya.
Elaine Hartanto lahir pada 3 April 1996.

Tiga Pesan Jokowi di Sidang Kabinet Pertama

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengatakan ada tiga pesan penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat rapat kabinet pertama di Istana Merdeka, Senin (27/10/2014).
"Tiga hal pokok secara garis besar untuk seluruh kementerian," ujar Anies di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kabinet Kerja Jokowi bisa jadi ‘mainan’ DPR

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai penunjukan 34 orang menteri ‘Kabinet Kerja’ sebagai bentuk ketidakmampuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi tekanan politik.
Hal itu terbukti adanya menteri yang berasal dari partai dan bukan profesional dalam bidangnya.

Kenapa Pilih Puan? Ini Jawaban JK


Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan terpilihnya Puan Maharani menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berdasarkan beberapa pertimbangan. JK juga tidak mempermasalahkan minimnya pengalaman Puan dalam memimpin sebuah kementerian.
"Ya tidak ada orang yang langsung berpengalaman. Semua harus dimulai dari awal," katanya  di kantor Wakil Presiden Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (27/10/2014).

JK: Kementerian Baru Tak Boleh Bangun Gedung Baru!

Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) membentuk beberapa kementerian baru, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Pembentukan kementerian baru hasil penggabungan atau pemisahan maupun pembentukan baru, merupakan upaya pasangan Jokowi-JK untuk menjalankan program-program unggulannya.

Rapat Perdana Kabinet Kerja Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden. Jokowi meminta semua menteri dalam Kabinet Kerja untuk langsung bekerja setelah pelantikan.
"Kita tidak boleh ragu-ragu akan kendala apapun, termasuk kendala mengenai penataan organisasi. Bagi menteri yang kementeriannya tak berubah, harus langsung bisa kerja dan tancap gas. Tak usah menunggu apa-apa lagi," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014).

JK Kelelahan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 34 menterinya di Istana Negara siang ini. Atas pelantikan itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengaku puas dengan komposisi Kabinet Kerja periode 2014-2019.

Kabinet Jokowi Banyak Pecahkan Rekor, Andi: Kita Juga Terkejut

Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) memecahkan banyak rekor. Mulai dari jumlah menteri perempuan terbanyak, hingga kalangan profesional yang berlebih dibandingkan kabinet sebelumnya. Apa sengaja dibuat demikian?
Mantan Deputi Tim Transisi yang menangani urusan pembentukan kabinet, Andi Widjajanto, mengatakan, itu adalah hasil seleksi alamiah yang dibuat oleh tim. Selain itu, ada juga penyaringan saat diproses di KPK dan PPATK.

Akhir Cerita, Kartika Ngambek pada Jokowi

Koordinator Jokowi Advance Social Media Volunteer, Kartika Djoemadi, menyatakan kecewa dengan postur kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK). Sebab susunan kabinet itu dinilai tidak sesuai dengan janji kampanye Jokowi-JK pada pemilihan umum lalu.
"Jokowi pernah mengatakan bahwa kabinetnya akan ramping. Namun kenyataannya tidak juga," kata Kartika ketika, Senin (27/10/2014).

Mahasiswa Desak Jokowi Copot 9 Menterinya

Puluhan orang yang mengatasnamakan Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Kebangsaan (Kompak) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014) siang.

Mega Tolak Sesi Foto Bersama Kabinet Kerja Jokowi Karena Bukan Kapasitasnya

Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan sesi foto bersama di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10/2014) siang.  Sesi foto kemudian dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama, yakni foto bersama Kabinet Kerja dengan Presiden dan Wakil Presiden. Mereka berfoto dengan tiga gaya yang berbeda.
Setelah foto bersama tahap pertama selesai, pengarah gaya dengan menggunakan pengeras suara mengatakan bahwa akan ada foto tahap kedua bersama dengan Presiden ke-5 yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Sesi Foto Kabinet Kerja Jokowi


Jokowi Kendarai Mobil Golf Sendiri

Presiden Joko Widodo mengendarai mobil golf ketika menuju halaman Istana Merdeka untuk melakukan foto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Kerja.
Jokowi duduk pada bangku kemudi sebelah kiri dan disampingnya duduk Wapres Jusuf Kalla. Ibu negara Iriana Joko Widodo dan Mufidah Kalla duduk di belakangnya. Paspampres menjaga ketat sambil berjalan di samping mobil listrik tersebut.

Hadir di Pelantikan, Mega Khusyuk Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Sejumlah elite partai politik tampak hadir dalam pelantikan 34 menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Salah satu yang mencolok adalah hadirnya Ketua Umum Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ini adalah pertama kalinya dalam 10 tahun Megawati menginjakkan kakinya di Istana Negara.
Saat lagu Indonesia Raya dilantunkan, Mega tampak khusyuk bernyanyi.
Megawati juga tampak ikut berdesakan dengan para tamu undangan yang ingin menyalami para menteri yang baru saja dilantik satu per satu.

Jokowi Lantik Para Menteri Kabinet Kerja


Sebanyak 34 menteri dalam jajaran Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, resmi dilantik di Istana Negara, Senin 27 Oktober 2014.

Pelantikan Kabinet, Jokowi Minta Para Menteri Pakai Batik

Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal pekan ini mulai padat. Setelah mengumumkan jajaran kabinetnya kemarin sore, Jokowi akan melantik ke-34 menterinya hari ini, Senin (27/10/2014).
Menteri-menteri yang berada di jajaran 'Kabinet Kerja' periode 2014-2019 dijadwalkan dilantik pada pukul 11.30 WIB di Istana Negara, Jakarta. Mereka diminta mengenakan batik warna coklat.

KPK Pastikan Kabinet Jokowi Bebas Stabilo Merah dan Kuning. Masih Ngotot Tak Percaya?

Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut bahwa di dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak ada yang ditandai oleh warna merah atau kuning.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi yang juga kini merangkap sebagai Deputi Pencegahan KPK. "Tidak ada. Ini berdasarkan konfirmasi saya kepada beberapa Pimpinan KPK," kata Johan, saat dihubungi wartawan, Senin (27/10/2014).

Relawan Palsu Berjuang Karena Nafsu

Pengusaha itu langsung mengontak salah satu dedengkot demo suruhan. Isinya menanyakan imbalan didapat dengan pengerahan massa bayaran. Awalnya dia menjawab datar. Namun ketika dipancing dengan pertanyaan sedikit menjurus soal jatah, dia meninggi. "Kita lihat nanti," katanya dalam pesan singkat diterima sang pengusaha, seperti dibaca merdeka.com Senin pekan lalu.

Pesta Massa Bayaran

Lima lelaki itu asyik bersenda gurau di area bebas asap rokok dalam sebuah kafe di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Dandanan mereka necis dan seragam, yakni berkemeja putih. Wajah mereka tidak asing, salah satunya adalah politikus dari koalisi partai pendukung presiden terpilih Joko Widodo.

Relawan Akan Kritisi Kabinet Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan nama-nama menteri. Lazim jika ada pro-kontra di mana-mana. Justru aneh kalau pasca-pengumuman menteri, tidak ada yang komentari.
Di masyarakat demokratis, hal seperti ini justru menunjukkan ‘sehatnya’ iklim politik. Tanpa kritik dan pro-kontra, demokrasi tidak bisa berjalan dengan dinamis. Tentu saja, kritik apapun bentuknya, bagaimanapun cara dan gayanya, tidak boleh dibungkam.