Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil survei mengenai tokoh yang
dinilai pantas untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi
Joko Widodo (Jokowi) jika maju sebagai calon presiden. Hasil survei menunjukkan,
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan sosok yang
paling ideal sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi.
"Yang
menarik adalah penilaian publik tentang siapa yang paling pantas
mendampingi Jokowi sebagai cawapres. Nama Ahok muncul secara mencolok
dengan angka 31,6 persen," kata Senior Consultant Cyrus Network (CN)
Hafizhul Mizan Piliang, dalam rilisnya, Selasa (8/10/2013).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 08 Oktober 2013
Jokowi Minta Warga Pademangan Sadar Kebersihan
Kali Pademangan, Jakarta Utara, tempat pertama kali Joko Widodo (Jokowi) blusukan
sebagai Gubernur DKI Jakarta, masih penuh sampah. Menurut Jokowi, warga
tidak kooperatif menjaga kebersihan lingkungan sehingga meski sudah
dibersihkan, lingkungan masih saja terlihat kotor.
"Sekali lagi, dibersihkan seperti apa pun kalau masyarakat tidak ikut memelihara, ya sama saja," ujar Jokowi usai sidak ke Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
"Sekali lagi, dibersihkan seperti apa pun kalau masyarakat tidak ikut memelihara, ya sama saja," ujar Jokowi usai sidak ke Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
Railbus Warisan Jokowi Diterlantarkan di Stasiun Balapan
Railbus Batara Kresna yang merupakan hibah dari pemerintah pusat senilai 16M, semasa Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih
mangkrak.
Kereta api yang melintas di tengah Kota Solo tersebut, sejak diresmikan Menteri Perhubungan (Menhub), 26 Juli 2011, berkali-kali mengalami kerusakan dan harus dikandangkan di Depo Stasiun Solo Balapan.
Kereta api yang melintas di tengah Kota Solo tersebut, sejak diresmikan Menteri Perhubungan (Menhub), 26 Juli 2011, berkali-kali mengalami kerusakan dan harus dikandangkan di Depo Stasiun Solo Balapan.
Jokowi Surati PLN agar Tak Aliri Listrik di Bangunan Ilegal
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta Perusahaan Listrik Negara atau
PLN tidak mengaliri listrik pada permukiman yang ilegal alias tidak
memiliki sertifikat dan izin mendirikan bangunan atau IMB. Permintaan
Jokowi merupakan buntut dari banyaknya kebakaran yang terjadi di
permukiman yang tidak ada sertifikat.
"Setiap pemberian sambungan listrik, rumah-rumah itu harus pegang sertifikat dan IMB. Kalau tidak, ya tidak usah diberikan," ujarnya saat blusukan ke Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
"Setiap pemberian sambungan listrik, rumah-rumah itu harus pegang sertifikat dan IMB. Kalau tidak, ya tidak usah diberikan," ujarnya saat blusukan ke Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
Jokowi Bercita-cita Jalan di Jakarta Bisa untuk "Ngebut"
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meyakini pembangunan sejumlah moda transportasi seperti mass rapid transit
(MRT) dan monorel di Jakarta dapat mengurangi tingkat penggunaan
kendaraan pribadi. Jika masyarakat beralih ke transportasi massal,
Jokowi membayangkan jalanan di DKI akan lebih nyaman digunakan.
"Kira-kira bisa dipakai untuk ngebut-lah," canda Jokowi di sela-sela blusukan di Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
Jokowi pun menjelaskan urut-urutan pembangunan moda transportasi yang rencananya akan dilanjutkan dengan penerapan program pengendalian kemacetan, seperti electronic road pricing atau ERP, ganjil-genap, serta pajak parkir tinggi.
"Kira-kira bisa dipakai untuk ngebut-lah," canda Jokowi di sela-sela blusukan di Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).
Jokowi pun menjelaskan urut-urutan pembangunan moda transportasi yang rencananya akan dilanjutkan dengan penerapan program pengendalian kemacetan, seperti electronic road pricing atau ERP, ganjil-genap, serta pajak parkir tinggi.
Jokowi: Kita Lihat Kepuasan Masyarakat Jakarta Akhir November
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yakin pelayanan birokrasi kecamatan
dan kelurahan di ibu kota telah banyak berubah menjadi lebih baik. Hal
ini akan dibuktikan dalam Index Government Service di akhir November
2013.
"Saya yakin berbeda. Tapi tanyakan pada masyarakat. Itu sudah memuaskan itu tercermin dalam Index Goverment Service," kata Jokowi, di Kelurahan Cibubur, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur Selasa (8/10/2013).
"Saya yakin berbeda. Tapi tanyakan pada masyarakat. Itu sudah memuaskan itu tercermin dalam Index Goverment Service," kata Jokowi, di Kelurahan Cibubur, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur Selasa (8/10/2013).
Komentar Jimly Tentang Gaya Kepemimpinan Jokowi
Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menarik perhatian banyak
pihak. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly
Ashiddiqie, kerja Jokowi penuh dengan informalitas, berbeda dengan
umumnya pejabat daerah yang terlalu formal dan protokoler.
"Kinerja Jokowi bagus. Saya rasa dia penuh informalitas, sementara pejabat kita banyak yang penuh formalitas," kata Jimly, di sela-sela diskusi bertajuk 'Hukum Rakyat' di GOR POPKI, Wisma Sugondo, Jl Jambore Raya No 1 Cibubur Jakarta Timur. Hadir pula Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan Direktur Eksekutif Perkumpulan HuMa.
"Kinerja Jokowi bagus. Saya rasa dia penuh informalitas, sementara pejabat kita banyak yang penuh formalitas," kata Jimly, di sela-sela diskusi bertajuk 'Hukum Rakyat' di GOR POPKI, Wisma Sugondo, Jl Jambore Raya No 1 Cibubur Jakarta Timur. Hadir pula Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan Direktur Eksekutif Perkumpulan HuMa.
Pro Kontra Duet Jokowi-Prananda di Kepala Banteng
Rumor duet Joko Widodo (Jokowi)-Prananda Prabowo sebagai bakal capres
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengemuka. Namun di internal PDI-P sendiri masih jadi pertentangan.
Menurut Wasekjen PDI-P yang juga duduk sebagai anggota Komisi V DPR RI, Eriko Sotarduga, semuanya akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Sampai saat ini belum ada pembicaraan capres dan cawapres, yang pasti keputusannya ada di saku Ketua Umum," kata Eriko, Selasa (8/9/2013).
Eriko mengatakan, jalan-jalan keliling Jakarta yang dilakukan Megawati dengan Jokowi dan Prananda pada Sabtu (5/10/2013) tak berarti pertanda keduanya akan diduetkan di Pilpres 2014. Jalan-jalan bersama itu juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data.
Menurut Wasekjen PDI-P yang juga duduk sebagai anggota Komisi V DPR RI, Eriko Sotarduga, semuanya akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Sampai saat ini belum ada pembicaraan capres dan cawapres, yang pasti keputusannya ada di saku Ketua Umum," kata Eriko, Selasa (8/9/2013).
Eriko mengatakan, jalan-jalan keliling Jakarta yang dilakukan Megawati dengan Jokowi dan Prananda pada Sabtu (5/10/2013) tak berarti pertanda keduanya akan diduetkan di Pilpres 2014. Jalan-jalan bersama itu juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data.
Jokowi: Siram Air Keras Bukan Kenakalan Remaja Tapi Kriminal
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) geram atas ulah remaja pelaku penyiram
air keras yang melukai 13 penumpang bus PPD di Jatinegara, Jakarta
Timur, beberapa waktu lalu. Mengingat tindakan yang sadis, aksi itu tak
bisa lagi dikategorikan cuma sebagai kenakalan remaja.
"Itu bukan kenakalan remaja, itu sudah kejahatan, sudah kriminal. Pantas jika diselesaikan aparat," kata Jokowi di Kantor Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
"Itu bukan kenakalan remaja, itu sudah kejahatan, sudah kriminal. Pantas jika diselesaikan aparat," kata Jokowi di Kantor Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Tahun Depan Semua Rusun Pakai Tenaga Surya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa rumah-rumah susun yang dibangun pada 2014 akan dilengkapi dengan solar panel
atau panel surya. Fasilitas itu berguna sebagai sumber tenaga listrik
yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.
Jokowi mengatakan, ide itu didapatnya saat mengunjungi salah satu pabrik baterai terkemuka di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (8/ 10/2013) siang. Perusahaan itu memiliki konsep rumah yang menggunakan panel surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk seluruh keperluan listrik di rumah tersebut.
Jokowi mengatakan, ide itu didapatnya saat mengunjungi salah satu pabrik baterai terkemuka di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (8/ 10/2013) siang. Perusahaan itu memiliki konsep rumah yang menggunakan panel surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk seluruh keperluan listrik di rumah tersebut.
Hubungan Jokowi-Prananda Sangat Dekat
Ketika Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri memberikan isyarat untuk legowo tak nyapres lagi,
munculah rumor bahwa PDI-P akan menduetkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prananda Prabowo
sebagai pasangan Capres-Cawapres PDI-P pada Pilpres 2014 yang akan datang. Kedekatan Jokowi dengan Prananda diamini oleh Ketua DPP PDI-P
Maruarar Sirait (Ara).
"Hubungan Ibu Mega dengan Jokowi sangat dekat, hubungan Mas Prananda dengan Mas Jokowi juga sangat dekat," kata Ara, Selasa (8/10/2013).
"Hubungan Ibu Mega dengan Jokowi sangat dekat, hubungan Mas Prananda dengan Mas Jokowi juga sangat dekat," kata Ara, Selasa (8/10/2013).
Pria Pemanjat Papan Billboard Minta Ditemui Jokowi
Agustinus Worowuli, pria yang memanjat tiang papan Billboard di
perempatan lampu merah Lebak Bulus, Point Square, Cilandak, Jakarta
Selatan sempat mengajukan tuntutan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) datang menemuinya.
"Permintaannya aneh-aneh, dari minta Jokowi datang terus bilang minta pengacaranya datang, padahal kita nggak tahu pengacaranya siapa," ujar Kapolsek Metro Cilandak, Komisaris Polisi Sungkono, Selasa (8/10/2013).
Petugas pemadam kebakaran yang berusaha membujuk Agustinus untuk turun juga gagal.
"Permintaannya aneh-aneh, dari minta Jokowi datang terus bilang minta pengacaranya datang, padahal kita nggak tahu pengacaranya siapa," ujar Kapolsek Metro Cilandak, Komisaris Polisi Sungkono, Selasa (8/10/2013).
Petugas pemadam kebakaran yang berusaha membujuk Agustinus untuk turun juga gagal.
Bukan SBY Penentu Nama Jalan, melainkan Jokowi
Ketua Panitia 17 Jimly Ashidique memastikan perubahan nama jalan kawasan
Medan Merdeka tetap berlanjut. Dari usulan pertama untuk mengubah nama
empat jalan, hanya dua jalan yang disepakati, yakni Jalan Merdeka Utara
diganti menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka Selatan jadi Jalan M
Hatta.
Jimly mengungkapkan, berdasarkan Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 25 Tahun 1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka di wilayah DKI Jakarta, usulan tinggal diserahkan kepada Presiden RI untuk sekadar mengetahui hal tersebut.
"Dalam Keppres itu, tidak ada yang menegaskan bahwa harus diputuskan presiden sehingga berlaku ketentuan umum, nama jalan diputuskan oleh gubernur," ujar Jimly kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/10/2013) siang.
Jimly mengungkapkan, berdasarkan Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 25 Tahun 1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka di wilayah DKI Jakarta, usulan tinggal diserahkan kepada Presiden RI untuk sekadar mengetahui hal tersebut.
"Dalam Keppres itu, tidak ada yang menegaskan bahwa harus diputuskan presiden sehingga berlaku ketentuan umum, nama jalan diputuskan oleh gubernur," ujar Jimly kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/10/2013) siang.
Hot Rumor: PDI-P Duetkan Jokowi-Prananda
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memang belum memutuskan secara resmi siapa capres yang akan diusung di Pilpres 2014. Namun kabar santer terdengar PDI-P mulai mempersiapkan duet Jokowi Widodo (Jokowi)-Prananda Prabowo di Pilpres 2014.
"Ibu Mega sudah legowo tidak nyapres," kata sumber detikcom, Selasa (8/10/2013).
Mega kini mulai rasional melihat peningkatan elektabilitas Jokowi yang tak terbendung. Sementara munculnya nama Prananda, konon digunakan sebagai penyeimbang, karena Mega tetap menghendaki ada trah Soekarno sebagai ujung tombak PDI-P di Pilpres 2014.
"Ibu Mega sudah legowo tidak nyapres," kata sumber detikcom, Selasa (8/10/2013).
Mega kini mulai rasional melihat peningkatan elektabilitas Jokowi yang tak terbendung. Sementara munculnya nama Prananda, konon digunakan sebagai penyeimbang, karena Mega tetap menghendaki ada trah Soekarno sebagai ujung tombak PDI-P di Pilpres 2014.
Kebun Binatang Ragunan Diminta Ajukan RUU Petshop
Menuju usia ke 150, Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menggelar diskusi
publik yang bertajuk 'Menuju Masyarakat Ramah Satwa'. Acara ini dibuka
oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri berbagai LSM pecinta satwa.
Penggagas acara ini adalah Ketua Dewan Pengawas TMR Hashim Djojohadikusumo yang bermaksud menampung aspirasi. Dalam dialog tersebut para hadirin dipersilakan menyampaikan gagasan apapun tentang satwa.
"Agar masyarakat ramah dengan satwa, saya usul agar Pak Hashim menyampaikan ke DPR untuk buat RUU petshop. Masalahnya begini Pak, banyak toko hewan yang tidak layak memperlakukan hewannya. Yang penting jualan, jadi kesehatan hewan yang dijual tidak diperhatikan," ujar Ketua LSM Animal Defenders, Doni Hendaru Tona di Pusat Primata Schmutzer, TMR, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013).
Penggagas acara ini adalah Ketua Dewan Pengawas TMR Hashim Djojohadikusumo yang bermaksud menampung aspirasi. Dalam dialog tersebut para hadirin dipersilakan menyampaikan gagasan apapun tentang satwa.
"Agar masyarakat ramah dengan satwa, saya usul agar Pak Hashim menyampaikan ke DPR untuk buat RUU petshop. Masalahnya begini Pak, banyak toko hewan yang tidak layak memperlakukan hewannya. Yang penting jualan, jadi kesehatan hewan yang dijual tidak diperhatikan," ujar Ketua LSM Animal Defenders, Doni Hendaru Tona di Pusat Primata Schmutzer, TMR, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013).
Alasan Penunjukan Hashim untuk Urus Ragunan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasan kenapa ia menunjuk Hashim
Djojohadikusumo sebagai Ketua Pengawas Taman Margasatwa Ragunan.
Dalam sambutannya pada pembukaan dialog publik di pusat rehabilitasi primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013), Jokowi, begitu ia biasa disapa, bercerita bahwa saudara kandung Prabowo Subianto itu sempat ragu menerima pinangannya tersebut. "Setahun lalu, waktu cerita-cerita sama Pak Hashim, saya tahu beliau cinta binatang. Langsung saya sampaikan, 'Pak, gimana kalau Bapak ikutan ngurus Ragunan'. Beliau bilang, 'Wah, nanti dikira politik balas budi lagi'. Saya jawab, 'Ndaklah, nanti saya yang tanggung jawab'," ujar Jokowi menceritakan soal pertemuannya dengan Hashim kala itu.
Dalam sambutannya pada pembukaan dialog publik di pusat rehabilitasi primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013), Jokowi, begitu ia biasa disapa, bercerita bahwa saudara kandung Prabowo Subianto itu sempat ragu menerima pinangannya tersebut. "Setahun lalu, waktu cerita-cerita sama Pak Hashim, saya tahu beliau cinta binatang. Langsung saya sampaikan, 'Pak, gimana kalau Bapak ikutan ngurus Ragunan'. Beliau bilang, 'Wah, nanti dikira politik balas budi lagi'. Saya jawab, 'Ndaklah, nanti saya yang tanggung jawab'," ujar Jokowi menceritakan soal pertemuannya dengan Hashim kala itu.
Taman Margasatwa Ragunan akan Dilengkapi Bus Tingkat
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji menyediakan bus pariwisata, untuk meningkatkan wisata Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan.
"Bus itu termasuk ke sini (TMR)," ujar Jokowi di Pusat Rehabilitasi Primata Schmutzer, TMR, Selasa (8/10/2013).
Namun, Jokowi masih menunggu hasil konkret dari revitalisasi TMR yang masih digodok. Selain itu, bus yang akan beroperasi mengangkut turis belum juga datang.
"Nanti tunggu sebulan lagi. Tunggu busnya datang, baru saya ngomong," kata Jokowi.
"Bus itu termasuk ke sini (TMR)," ujar Jokowi di Pusat Rehabilitasi Primata Schmutzer, TMR, Selasa (8/10/2013).
Namun, Jokowi masih menunggu hasil konkret dari revitalisasi TMR yang masih digodok. Selain itu, bus yang akan beroperasi mengangkut turis belum juga datang.
"Nanti tunggu sebulan lagi. Tunggu busnya datang, baru saya ngomong," kata Jokowi.
Jokowi ke Kelurahan Cibubur, Warga Curiga Sidaknya Bocor
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak di
Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013)
siang. Warga menduga kunjungan itu sudah diketahui sebelumnya sehingga
pelayanan aparat membaik.
Jokowi dan rombongan datang sekitar pukul 11.00 WIB, lalu masuk ke ruang pelayanan. Di sana, ada sekitar enam warga yang tengah mengurus berbagai pelayanan. Warga tampak terkejut dengan kedatangan orang nomor satu di DKI tersebut.
Jokowi dan rombongan datang sekitar pukul 11.00 WIB, lalu masuk ke ruang pelayanan. Di sana, ada sekitar enam warga yang tengah mengurus berbagai pelayanan. Warga tampak terkejut dengan kedatangan orang nomor satu di DKI tersebut.
Jokowi: Saya Tidak Menggusur Tapi Menggeser
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang memindahkan para PKL Tanah Abang dan warga perkampungan kumuh di Jakarta dinilainya bukanlah sebuah 'gusuran'. Jokowi lebih suka menyebutnya 'menggeser'.
"Saya nggak mau istilahnya menggusur tapi menggeser. Kalau geser memberi solusi. Walaupun prakteknya mirip-mirip. Hehehe," kata Jokowi, saat menyampaikan pemaparannya di GOR POBKI, Cibubur, Selasa (8/10/2013).
Jokowi Puji Kelurahan Cibubur
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan mendadak ke kantor
Kelurahan Cibubur, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur. Di
sana, Jokowi memuji pihak kelurahan yang menyediakan permen dan air
mineral pada warga.
Jokowi melakukan sidak sebelum berbicara dalam acara Membangun Tanpa Menggusur di GOR POBKI, Wisma Sugondo, Cibubur, Selasa (8/10/2013). Saat sidak, Jokowi menemukan adanya permen dan air mineral yang disediakan petugas kelurahan untuk warga yang sedang mengurus keperluannya di kelurahan tersebut. Jokowi terkesima.
Jokowi melakukan sidak sebelum berbicara dalam acara Membangun Tanpa Menggusur di GOR POBKI, Wisma Sugondo, Cibubur, Selasa (8/10/2013). Saat sidak, Jokowi menemukan adanya permen dan air mineral yang disediakan petugas kelurahan untuk warga yang sedang mengurus keperluannya di kelurahan tersebut. Jokowi terkesima.
Jokowi Ingin Alokasikan Dana 500M untuk Ragunan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan dana yang cukup besar untuk pengembangan Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Jokowi meminta Ragunan bisa menjadi Taman Margasatwa terbaik di dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi ketika untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Taman Margasatwa Ragunan.
Amien Rais Mangkir Ketika Diajak Buka-bukaan Kejelekan Jokowi
Prof Dr Amien Rais yang kerap bicara miring tentang Joko Widodo (Jokowi), ternyata
menolak “duel debat” dengan Boni Hargens dalam seminar yang difasilitasi
Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Bara JP). Dua stasiun
televisi yang berencana menayangkan acara tersebut pun kecewa.
Atas penolakan ini, Boni Hargens menyatakan sangat kecewa dan semakin meragukan sikap Amien sebagai ilmuwan.
“Guru besar kok takut berdebat. Kalau Amien Rais memang punya bukti atas semua tudingan terhadap Jokowi, seyogyanya dia bersikap ksatria, bicara dalam seminar,” katanya di Jakarta Selasa (8/10/2013).
Atas penolakan ini, Boni Hargens menyatakan sangat kecewa dan semakin meragukan sikap Amien sebagai ilmuwan.
“Guru besar kok takut berdebat. Kalau Amien Rais memang punya bukti atas semua tudingan terhadap Jokowi, seyogyanya dia bersikap ksatria, bicara dalam seminar,” katanya di Jakarta Selasa (8/10/2013).
Jokowi Pertanyakan Klasifikasi Warteg Sebelum Dikenai Pajak
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan meminta Perda yang mengatur pajak untuk
warung Tegal (warteg) direvisi. Ia ingin klasifikasi warteg yang dikenai
pajak harus jelas.
"Kalau saya mestinya yang dimaksud warteg apa dulu. Kedua omset yang mau dikenakan itu omset bukan yang kecil. Saya ngerti ada yang omsetnya besar tapi masih ngaku warteg. Iya, itu nggak apa-apa. Tapi warteg umum itu mau dipajakin apanya?" kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (8/10/2013).
"Kalau saya mestinya yang dimaksud warteg apa dulu. Kedua omset yang mau dikenakan itu omset bukan yang kecil. Saya ngerti ada yang omsetnya besar tapi masih ngaku warteg. Iya, itu nggak apa-apa. Tapi warteg umum itu mau dipajakin apanya?" kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (8/10/2013).
Langganan:
Postingan (Atom)