Ada kejadian menarik saat safari PDI Perjuangan di Cianjur yang
diikuti calon presidennya, Jokowi Widodo, (Jokowi) bersilahturahmi dan menjenguk
istri almarhum kiai besar Mama Gelar yang juga sesepuh Pesantren Gelar
Umi Hj. Zaitun Fatimah "Umi Gelar" berusia 85 tahun yang sedang sakit di
Desa Peuteuy Condong, Kec.Cibeber Cianjur Sabtu (29/3/2014) sore.
Kedatangan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi itu
disambut hujan yang cukup deras.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 29 Maret 2014
Ngarep Koalisi, Tapi Bilang Benci
Pencapresan Joko Widodo (Jokowi) ternyata mengundang lawan politik untuk melakukan sejumlah serangan. Berbagai persoalan diungkit agar publik melek dengan janji-janji Jokowi saat kampanye sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Wawasan dan pengalaman Jokowi selama di Solo dan belum genap dua tahun di Jakarta dinilai belum mumpuni memimpin bangsa. Banyak yang meragukan suami Iriana itu mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Wawasan dan pengalaman Jokowi selama di Solo dan belum genap dua tahun di Jakarta dinilai belum mumpuni memimpin bangsa. Banyak yang meragukan suami Iriana itu mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Buruh Tanah Rencong Minta Jokowi
Sebanyak 18 organisasi pekerja dan buruh di Aceh bertekat menangkan calon presiden (capres) PDIP Jokowi dalam satu putaran saat pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
Tekat tersebut disampaikan saat ke-18 organisasi pekerja atau buruh menggelar deklarasi Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Provinsi Aceh di Hotel Lading Jalan Cut Mutia No.9, Banda Aceh, Sabtu (29/3/2014).
Pada kegiatan yang bertemakan "Ciptakan Hubungan Industrial Pancasila, Jokowi For Presiden 2014, Menang Satu Putaran" itu, para relawan yakin pemilu legislatif (pileg) maupun pilpres dapat berjalan jujur, adil dan aman.
Ke-18 serikat pekerja atau buruh yang menyatakan diri bergabung kepada gerakan yang dimotori mantan Kepala BNP2TKI, Moh. Jumhur Hidayat itu di antaranya adalah Serikat Pekerja Sektor Informal Indonesia (SPINDO), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Federasi Kesehatan dan Parmasi (KSPSI-KEP), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Federasi Logam, Energi dan Mineral (KSPSI-FLEM).
Tekat tersebut disampaikan saat ke-18 organisasi pekerja atau buruh menggelar deklarasi Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Provinsi Aceh di Hotel Lading Jalan Cut Mutia No.9, Banda Aceh, Sabtu (29/3/2014).
Pada kegiatan yang bertemakan "Ciptakan Hubungan Industrial Pancasila, Jokowi For Presiden 2014, Menang Satu Putaran" itu, para relawan yakin pemilu legislatif (pileg) maupun pilpres dapat berjalan jujur, adil dan aman.
Ke-18 serikat pekerja atau buruh yang menyatakan diri bergabung kepada gerakan yang dimotori mantan Kepala BNP2TKI, Moh. Jumhur Hidayat itu di antaranya adalah Serikat Pekerja Sektor Informal Indonesia (SPINDO), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Federasi Kesehatan dan Parmasi (KSPSI-KEP), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Federasi Logam, Energi dan Mineral (KSPSI-FLEM).
Pedagang Sate Madura se-Solo Raya Dukung Jokowi Nyapres
Paguyuban pedagang sate Madura di Solo mendeklarasikan diri mendukung pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Deklarasi tersebut dilakukan di Posko Center Rakyat Jokowi For Presiden, Manahan, Solo.
"Saya orang Madura mendukung pak Jokowi jadi presiden. Jokowi presiden, Jokowi presiden, masuk akal," teriak Muhammad Haki, salah satu pendekar Madura, Sabtu (29/3/2014).
Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan penyerahan beberapa tusuk sate ayam Madura, kepada penasihat posko, Sri Eko Saptawijaya alias Sri Eko Gal-Gendu. Usai penyerahan tanda dukungan, puluhan pedagang sate yang menggunakan pakaian khas Madura yang berbaur dengan ratusan pendukung Jokowi dari lintas partai pun meneriakkan yel-yel "hidup Jokowi".
"Saya orang Madura mendukung pak Jokowi jadi presiden. Jokowi presiden, Jokowi presiden, masuk akal," teriak Muhammad Haki, salah satu pendekar Madura, Sabtu (29/3/2014).
Bentuk dukungan tersebut ditandai dengan penyerahan beberapa tusuk sate ayam Madura, kepada penasihat posko, Sri Eko Saptawijaya alias Sri Eko Gal-Gendu. Usai penyerahan tanda dukungan, puluhan pedagang sate yang menggunakan pakaian khas Madura yang berbaur dengan ratusan pendukung Jokowi dari lintas partai pun meneriakkan yel-yel "hidup Jokowi".
Jokowi Ikuti Kasus Hambalang
Kandidat Tunggal Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengaku cukup serius
mengikuti perkembangan kasus nasional, termasuk salah satunya kasus
Hambalang. Jokowi menilai, aparat penegak hukum harus tegas mengusut
kasus Hambalang sampai tuntas.
"Itu sudah masuk wilayah hukum, harus tegas pada siapa pun yang terlibat," ujar Jokowi usai berkeliling kampanye di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
"Itu sudah masuk wilayah hukum, harus tegas pada siapa pun yang terlibat," ujar Jokowi usai berkeliling kampanye di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Pengamat: Cawapres Jokowi Baiknya dari Partai Islam
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dipastikan akan memilih calon wakil Presiden (Cawapres) yang tepat buat mendampingi Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon Presiden (Capres) dari PDIP.
Pengamat Politik, M. Qodari, menegaskan Cawapres yang akan mendampingi Jokowi tentu saja yang tepat buat Jokowi dan PDIP.
"Bukan (yang tepat) untuk Jokowi saja," kata Qodari ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (29/3/2014).
Pengamat Politik, M. Qodari, menegaskan Cawapres yang akan mendampingi Jokowi tentu saja yang tepat buat Jokowi dan PDIP.
"Bukan (yang tepat) untuk Jokowi saja," kata Qodari ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Didoakan Kyai Cianjur
Calon presiden dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pondok Pesantren Gelar, Desa Peuteuy Condong Kecamatan Cibeber, Cianjur, dalam rangkaian kampanye di Cianjur, Jawa Barat.
Di pesantren itu, Jokowi didoakan agar sehat dan sukses oleh pimpinan dan segenap pengurus pondok pesantren.
"Jaga kesehatan, semoga sukses," kata KH Mochammad Faisal pimpinan Pondok Pesantren Gelar di Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Di pesantren itu, Jokowi didoakan agar sehat dan sukses oleh pimpinan dan segenap pengurus pondok pesantren.
"Jaga kesehatan, semoga sukses," kata KH Mochammad Faisal pimpinan Pondok Pesantren Gelar di Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Soal Hambalang, Jokowi Harap Siapapun Terlibat Ditindak Tegas
Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak memandang bulu dalam menegakkan hukum, terutama dalam kasus korupsi, termasuk kasus Hambalang.
"Itu sudah masuk wilayah hukum, harus tegas pada siapa pun yang terlibat," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini seusai makan siang di rumah makan khas Sunda di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
"Itu sudah masuk wilayah hukum, harus tegas pada siapa pun yang terlibat," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini seusai makan siang di rumah makan khas Sunda di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Serangan ke Jokowi Lewat Socmed Tak Akan Mempan
Berbagai serangan ke Joko Widodo (Jokowi) di social media dengan memanfaatkan berbagai isu diyakini tak akan berpengaruh pada elektabilitas calon presiden (capres) yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu. Pasalnya, masyarakat sudah cukup cerdas untuk memilih calon pemimpinnya.
Penilaian itu disampaikan praktisi tim pemenangan di pemilu dari Konsep Indonesia (Konsepindo), Budiman dlam diskusi bertajuk “Socmed Sarana Kampanye dan Perang Wacana” di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Penilaian itu disampaikan praktisi tim pemenangan di pemilu dari Konsep Indonesia (Konsepindo), Budiman dlam diskusi bertajuk “Socmed Sarana Kampanye dan Perang Wacana” di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Iklan Sindir Kepemimpinan Jokowi di Jakarta, PDIP: Itu Ujian
Dalam masa kampanye, beredar iklan kampanye di televisi berjudul 'Janji 5
tahun Jokowi'. Tak diketahui siapa pembuat iklan itu. Pastinya PDIP
menilai iklan ini hanya 'ujian' untuk proses politik Jokowi.
"Kita siap-siap saja dengan iklan itu. Itu kita nilai sebagai jalan terjal dia (Jokowi) dan harus dihadapi. Itu seperti diuji dalam proses berjalan. Kita nilai positif aja," kata Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
"Kita siap-siap saja dengan iklan itu. Itu kita nilai sebagai jalan terjal dia (Jokowi) dan harus dihadapi. Itu seperti diuji dalam proses berjalan. Kita nilai positif aja," kata Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristianto dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Pertimbangkan Purnawirawan Jadi Cawapresnya
Tokoh dari kalangan purnawirawan TNI/Polri masuk dalam kriteria cawapres
yang akan mendampingi Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Namun
keputusannya baru akan diumumkan usai Pileg 9 April mendatang.
"Kriterianya itu bisa tua, setengah tua, muda, setengah muda. Bisa sipil, bisa militer, purnawirawan juga bisa," ujar Jokowi di rumah makan khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengaku hampir setiap hari partainya melakukan pembahasan soal siapa cawapres yang akan mendampinginya.
"Kriterianya itu bisa tua, setengah tua, muda, setengah muda. Bisa sipil, bisa militer, purnawirawan juga bisa," ujar Jokowi di rumah makan khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengaku hampir setiap hari partainya melakukan pembahasan soal siapa cawapres yang akan mendampinginya.
Jokowi Nilai JK dan Yusril Bagus Jadi Cawapresnya
Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo menilai figur Jusuf Kalla (JK) dan Yusril Ihza Mahendra memiliki potensi menjadi calon wakil presiden mendampinginya.
"(Kedua) bagus. Bagaimana mau tau kalau kriterianya belum selesai di partai," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di rumah makan khas Sunda di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini juga tidak mempermasalahkan bermunculannya spanduk yang bertuliskan 'Jokowi-JK' atau 'Jokowi-Yusril'.
Jokowi dan Prabowo Sebaiknya Bertemu untuk Saling Paparkan Program
Wakil Sekjen Poros Indonesia, Heru B. Arifin berharap pemilu legislatif (Pileg) 2014 menjadi cermin besar Pemilu Presiden (Pilpres) nanti. Untuk itu, sangat diharapkan Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) dan Capres Gerindra Prabowo Subianto bertemu untuk memaparkan program-programnya.
"Saya berharap pemilu legislatif ini sekaligus merupakan refleksi pemilu presiden. Suara rakyat difokuskan saja pada PDIP yang merepresentasikan Jokowi dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo," ujar Heru B Arifin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
"Saya berharap pemilu legislatif ini sekaligus merupakan refleksi pemilu presiden. Suara rakyat difokuskan saja pada PDIP yang merepresentasikan Jokowi dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo," ujar Heru B Arifin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Capres Lain Harus Beda dari Jokowi
Sebagai kandidat presiden yang akan memimpin negeri ini lima tahun ke depan, wajar jika Joko Widodo atau Jokowi dan PDIP yang mengusungnya sebagai calon presiden mendapatkan banyak kritikan.
Tapi bagi para pesaingnya, dibanding melakukan serangan yang sifatnya personal lebih baik dari sekarang secara aktif dan agresif menunjukkan diri berbeda dengan Jokowi, bukan menyamainya.
Tapi bagi para pesaingnya, dibanding melakukan serangan yang sifatnya personal lebih baik dari sekarang secara aktif dan agresif menunjukkan diri berbeda dengan Jokowi, bukan menyamainya.
Jokowi Diminta Tak Panik Tanggapi Iklan 'Kutunggu Janjimu'
Iklan anomin "Kutunggu Janjimu" di sejumlah stasiun televisi nasional dianggap memberikan pelajaran berarti kepada para pemimpin yang suka berjanji tapi lupa ketika sudah menjabat. Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra mengatakan iklan tersebut yang terkesan menyudutkan Jokowi yang kini dicalonkan PDIP sebagai calon presiden tidak hanya mengingatkan kepada calon tertentu, tapi memberikan pelajaran kepada seluruh calon pemimpin.
Di Cianjur Jokowi Bicara Soal Hutan
Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) menilai pemerintah kurang fokus dalam mengelola anggaran, termasuk menangani kerusakan hutan.
"Seharusnya alokasi anggaran jangan disebar ke mana-mana. Kita harus fokus tentukan prioritas," kata Jokowi usai menjadi juru kampanye di Lapangan Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Dia menilai anggaran pemerintah jangan langsung disebar-ratakan ke seluruh provinsi karena akan membuat pemerintah sulit mengawasinya.
"Seharusnya alokasi anggaran jangan disebar ke mana-mana. Kita harus fokus tentukan prioritas," kata Jokowi usai menjadi juru kampanye di Lapangan Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Dia menilai anggaran pemerintah jangan langsung disebar-ratakan ke seluruh provinsi karena akan membuat pemerintah sulit mengawasinya.
Jokowi: Banyak Purnawirawan yang Dukung Saya Nyapres, Tapi Tak Perlu Pamer
Calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) mengaku banyak mendapat
dukungan dari banyak purnawirawan TNI/Polri. Namun, dirinya tak mau
mempublikasikan hal itu.
"Purnawirawan juga banyak yang dukung, tapi tidak perlu pakai deklarasi, ditunjuk-tunjukkan, tidak dipamer-pamerkan," ujar Jokowi di rumah makan khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
"Purnawirawan juga banyak yang dukung, tapi tidak perlu pakai deklarasi, ditunjuk-tunjukkan, tidak dipamer-pamerkan," ujar Jokowi di rumah makan khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Akan Imbau Langsung Kampanye Tidak Bawa Anak
Bakal calon presiden dari PDIP, Joko Widodo mengatakan dirinya akan memberi imbauan langsung kepada kader maupun simpatisan PDI Perjuangan agar tidak membawa anak saat menghadiri kampanye.
"Ya itu bisa saja nanti waktu di panggung akan saya sampaikan. Karena memang sebaiknya tidak," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di sebuah rumah makan di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
"Ya itu bisa saja nanti waktu di panggung akan saya sampaikan. Karena memang sebaiknya tidak," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di sebuah rumah makan di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Kampanye Jokowi di Cianjur Dilaporkan ke Panwaslu
Koordinator Lapangan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam)
Cianjur Teddy Mulyadi mengatakan, akan melaporkan keterlibatan anak-anak
dalam kampanye PDI Perjuangan di lapangan Joglo, Kabupaten Cianjur,
Jawa. Barat.
"Melihat di lapangan kita akan klarifikasi laporan-laporan dari Panwasda langsung dari Panwaskab Cianjur," ujar Teddy di lokasi kampanye, Sabtu (29/3/2014).
"Melihat di lapangan kita akan klarifikasi laporan-laporan dari Panwasda langsung dari Panwaskab Cianjur," ujar Teddy di lokasi kampanye, Sabtu (29/3/2014).
Joko Widodo Dikira Sudah Punya Cucu
Bakal Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo sempat diminta untuk membeli sepatu balita saat kampanye blusukan ke Pasar Ramayana, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) siang. Si ibu pedagang itu mengira Jokowi sudah mempunyai seorang cucu yang berusia balita.
"Pak Jokowi, ayo Pak sini mampir, beli sepatu untuk cucunya," kata si ibu pedagang sambil menunjuk deretan sepatu balita yang ada di depannya.
"Pak Jokowi, ayo Pak sini mampir, beli sepatu untuk cucunya," kata si ibu pedagang sambil menunjuk deretan sepatu balita yang ada di depannya.
Mengapa Jokowi Selalu Memilih Berkampanye di Pasar?
Berbagai cara dilakukan partai politik untuk memikat warga agar memilih
partainya dalam pemilu legislatif pada 9 April mendatang. Cara yang
dipilih calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Joko Widodo yaitu dengan blusukan ke pasar-pasar.
Bukan tanpa alasan Jokowi melakukan hal itu. Menurutnya, menyapa warga yang ada di pasar merupakan cara efektif menjaring suara.
Bukan tanpa alasan Jokowi melakukan hal itu. Menurutnya, menyapa warga yang ada di pasar merupakan cara efektif menjaring suara.
Jokowi Duga Warga yang Gugat Pencapresannya 'Disetir' Oknum
Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo menduga gugatan warga ke Pengadilan terkait pencapresannya 'disetir' oleh oknum atau pihak-pihak tertentu.
"Ya ndak usah dijawab itu sudah jelas sekali. Sangat jelas," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini seusai makan di sebuah restoran khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi juga mempertanyakan gugatan warga Jakarta ke Pengadilan tersebut. Menurutnya, gugatan warga tersebut tidak merepresentasikan warga Jakarta jumlahnya kurang lebih 10 juta ini.
"Ya ndak usah dijawab itu sudah jelas sekali. Sangat jelas," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini seusai makan di sebuah restoran khas Sunda di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi juga mempertanyakan gugatan warga Jakarta ke Pengadilan tersebut. Menurutnya, gugatan warga tersebut tidak merepresentasikan warga Jakarta jumlahnya kurang lebih 10 juta ini.
Usaha Gagalkan Pencapresan Jokowi: Warga Jakarta Somasi Jokowi
Seorang warga DKI Jakarta Horas AM Naiborhu mengirimkan somasi terhadap
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) karena menjadi calon
presiden pada Pemilu 2014.
"Gubernur Jokowi harus menuntaskan masa jabatannya hingga 2017, sesuai sumpahnya di depan wakil rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
"Gubernur Jokowi harus menuntaskan masa jabatannya hingga 2017, sesuai sumpahnya di depan wakil rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Diserang Lewat Iklan, Jokowi Pertimbangkan Ambil Tindakan Hukum
Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Indonesia (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum atas iklan anonim yang dinilai menyerang dirinya.
"Itu kan sudah dapat teguran dari KPI. Saat ini tim kita sedang proses diskusi apakah akan mengambil tindakan hukum atau tidak," kata Jokowi usai kampanye terbuka di Lapangan Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengatakan keputusan tersebut akan diumumkan Selasa mendatang.
"Itu kan sudah dapat teguran dari KPI. Saat ini tim kita sedang proses diskusi apakah akan mengambil tindakan hukum atau tidak," kata Jokowi usai kampanye terbuka di Lapangan Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengatakan keputusan tersebut akan diumumkan Selasa mendatang.
Serangan Isu SARA ke Jokowi, Bakal Mentah dan Tak Berpengaruh
Serangan dan isu berbau penghinaan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), kepada calon presiden PDIP, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi, dinilai tidak akan mempengaruhi elektabilitasnya.
Isu tersebut dianggap akan mentah dan berbalik ke penyerangnya. Sebab, masyarakat saat ini dinilai sudah paham dan mengerti bagaimana memilih pemimpin yang tepat bagi mereka.
Demikian diungkapkan Budiman, pengamat politik dan praktisi pemenangan pemilu dari Konsepindo dalam diskusi bertajuk 'Sosmed sebagai Sarana Kampanye dan Perang Wacana' di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Isu tersebut dianggap akan mentah dan berbalik ke penyerangnya. Sebab, masyarakat saat ini dinilai sudah paham dan mengerti bagaimana memilih pemimpin yang tepat bagi mereka.
Demikian diungkapkan Budiman, pengamat politik dan praktisi pemenangan pemilu dari Konsepindo dalam diskusi bertajuk 'Sosmed sebagai Sarana Kampanye dan Perang Wacana' di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Diserang Lewat Youtube, Ini Tanggapan Jokowi
Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo mempertimbangkan mengambil tindakan hukum atas iklam anonim yang menyerangnya.
"Itu kan sudah dapat teguran dari KPI. Saat ini tim kami sedang proses diskusi apakah akan mengambil tindakan hukum atau tidak," kata Jokowi usai kampanye terbuka di Lapangan Joglo, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengatakan keputusan atas tindakan hukum akan diumumkan Selasa mendatang. Ia menjelaskan, jika memang akan mengambil tindakan hukum, ada dua masalah utama yang menjadi fokus yakni kampanye negatif dan penggunaan materi kampanye tanpa izin.
"Itu kan sudah dapat teguran dari KPI. Saat ini tim kami sedang proses diskusi apakah akan mengambil tindakan hukum atau tidak," kata Jokowi usai kampanye terbuka di Lapangan Joglo, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi mengatakan keputusan atas tindakan hukum akan diumumkan Selasa mendatang. Ia menjelaskan, jika memang akan mengambil tindakan hukum, ada dua masalah utama yang menjadi fokus yakni kampanye negatif dan penggunaan materi kampanye tanpa izin.
Jokowi vs Prabowo: Akankah Terjadi Pertarungan 2 Kesatria Timur?
Dua calon Presiden (Capres) berpeluang besar untuk maju dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang mulai mengerucut. Mereka adalah Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Prabowo jauh-jauh hari sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres dari Gerindra dan Jokowi belum lama ini oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ditunjuk jadi Capres dari PDIP.
Prabowo jauh-jauh hari sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres dari Gerindra dan Jokowi belum lama ini oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ditunjuk jadi Capres dari PDIP.
Jokowi Telah Dipersiapkan Matang oleh PDIP
Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto menegaskan Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok capres yang telah disiapkan secara matang, bukan wayang atau boneka seperti sejumlah isu yang berkembang belakangan ini.
"PDIP menyiapkan seorang pemimpin yang digerakkan oleh ideologinya," kata Hasto dalam diskusi bertajuk "Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014" di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Menurut Hasto, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tidak memilih Jokowi dalam proses yang sebentar karena selain diskusi internal, juga melewati survei-survei bahwa majunya Jokowi akan berkontribusi besar bagi negara dan Jakarta.
"PDIP menyiapkan seorang pemimpin yang digerakkan oleh ideologinya," kata Hasto dalam diskusi bertajuk "Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014" di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).
Menurut Hasto, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tidak memilih Jokowi dalam proses yang sebentar karena selain diskusi internal, juga melewati survei-survei bahwa majunya Jokowi akan berkontribusi besar bagi negara dan Jakarta.
Ahok Marahi Plt Sekda, Jokowi: Ya Ndak Apa-apa Toh, Haknya Beliau
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belakangan
emosi betul dengan Pelaksana Tugas (PLt) Sekda DKI Wiryatmoko, bahkan
sampai ingin memecatnya. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) mempersilakan Ahok untuk bersikap tegas.
"Ya ndak apa-apa toh (marah-marah) kan haknya beliau," ujar Jokowi di sela-sela menjadi juru kampanye PDIP di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
"Ya ndak apa-apa toh (marah-marah) kan haknya beliau," ujar Jokowi di sela-sela menjadi juru kampanye PDIP di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).
Elektabilitas Jokowi Tidak Terpengaruh Isu Negatif
Serangan isu negatif kepada calon presiden (Capres) PDIP, Joko
Widodo, dinilai tidak akan sampai mempengaruhi elektabilitasnya.
Serangan isu apapun, apalagi SARA, akan ditanggapi santai oleh
masyarakat.
"Sejauh pelakunya masih itu-itu saja dan tidak meluas, saya kira tidak perlu dirisaukan," kata praktisi pemenangan pemilu Konsep Indonesia (Konsepindo), Budiman, Sabtu (29/3/2014).
"Sejauh pelakunya masih itu-itu saja dan tidak meluas, saya kira tidak perlu dirisaukan," kata praktisi pemenangan pemilu Konsep Indonesia (Konsepindo), Budiman, Sabtu (29/3/2014).
Pecah Belah PDIP dengan Risma
Setelah tak berhasil mencecar Joko Widodo (Jokowi) dengan umpatan-umpatan sadis seperti kambing, bioneka, pengkhianat, pembohong, serakah, dan haus jabatan. Para pemilik mulut kasar dan sadis baik yang sudah tua maupun yang masih bau kencur tak mendapat porsi di blok Jokowi. Jokowi bergeming dengan ungkapannya yang kini terkenal di socmed dengan #akurapopo.
Saya heran juga ada orang yang sudah tua, rambut dan jenggotnya sudah beruban meski disemir rapi tapi mulutnya masih saja suka mengeluarkan umpatan kepada orang lain. Saya kasihan apa jantungnya gak terus berdebar kencang yang akhirnya tensinya meninggi dan bisa-bisa terkena serangan jantung dan stroke kalau Jokowi akhirnya melenggang ke istana.
Saya heran juga ada orang yang sudah tua, rambut dan jenggotnya sudah beruban meski disemir rapi tapi mulutnya masih saja suka mengeluarkan umpatan kepada orang lain. Saya kasihan apa jantungnya gak terus berdebar kencang yang akhirnya tensinya meninggi dan bisa-bisa terkena serangan jantung dan stroke kalau Jokowi akhirnya melenggang ke istana.
Pramono Edhie Kembali Nyatakan Siap Bertarung Lawan Jokowi
Peserta konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo kembali menyatakan kesiapannya untuk bertarung lawan Capres Partai Politik (Parpol) lain dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, termasuk dengan Capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi).
"Insya Allah kalau saya menang Konvensi, saya harus siap bersaing dengan siapa saja capres dari Partai apa saja," tegas Pramono saat bincang-bincang dengan wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/3/2014).
"Insya Allah kalau saya menang Konvensi, saya harus siap bersaing dengan siapa saja capres dari Partai apa saja," tegas Pramono saat bincang-bincang dengan wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Diyakini Raup Suara Jutaan Santri
Pencapresan Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi dianggap berpeluang besar mendapat suara dari jutaan santri di Indonesia. Kalangan santri menyambut baik pencalonan Jokowi sebagai Presiden dalam Pilpres 2014 mendatang.
Fakta ini memupuskan anggapan dan analisa sejumlah pengamat politik yang menyebutkan Jokowi akan menemui kendala menarik simpati di kalangan santri atau umat muslim terdidik atau bahkan penolakan.
Ketua Umum Ikatan Santri Indonesia (ISI) Sulaiman Al-Muhktar, menjelaskan umat Islam secara umum menghendaki pemimpin yang memiliki kriteria lengkap seperti shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah.
Fakta ini memupuskan anggapan dan analisa sejumlah pengamat politik yang menyebutkan Jokowi akan menemui kendala menarik simpati di kalangan santri atau umat muslim terdidik atau bahkan penolakan.
Ketua Umum Ikatan Santri Indonesia (ISI) Sulaiman Al-Muhktar, menjelaskan umat Islam secara umum menghendaki pemimpin yang memiliki kriteria lengkap seperti shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah.
Jokowi: Saya Bukan Boneka, Kalau Boneka Rakyat Iya
Calon presiden (Capres) dari PDIP, Joko Widodo, membantah bahwa dirinya merupakan calon boneka dari suatu kelompok atau perseorangan. Pernyataan Jokowi dismapaikan menjawab tudingan miring kepada dirinya yang digadang-gadang menjadi capres terkuat di Indonesia.
"Bukan boneka, kalau boneka rakyat iya. Saya tidak merasa dan cuekin aja. Saya tidak mau mengejek yang lain dan menjelekkan yang lain," ujar pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan usai berorasi di Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
"Bukan boneka, kalau boneka rakyat iya. Saya tidak merasa dan cuekin aja. Saya tidak mau mengejek yang lain dan menjelekkan yang lain," ujar pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan usai berorasi di Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Kalangan Santri Dukung Jokowi
Para santri yang tergabung dalam Ikatan Santri Indonesia menyambut baik keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memajukan Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2014 nanti. Ketua Ikatan Santri Indonesia, Sulaiman Al-Muhktar mengatakan, Jokowi termasuk pemimpin yang konsisten dan prorakyat.
"Orangnya humble (rendah hati, red), sederhana, bersahaja dan terasa sekali prorakyat,” kata Sulaiman, Sabtu (29/3/2014).
"Orangnya humble (rendah hati, red), sederhana, bersahaja dan terasa sekali prorakyat,” kata Sulaiman, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Terkesan dengan Pandanwangi dan Ayam Pelung
Kandidat Tunggal Calon Presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi) mengaku cukup terkesan ketika mendengar nama Kabupaten Cianjur. Gubernur DKI Jakarta itu mengetahui Cianjur karena terkenal dengan beras Pandanwangi dan Ayam Pelung.
"Beras Pandanwangi itu terkenal karena aromanya yang wangi dan pulen. Kalau Ayam Pelung yang saya tahu itu karena suaranya yang khas," ujar Jokowi.
"Beras Pandanwangi itu terkenal karena aromanya yang wangi dan pulen. Kalau Ayam Pelung yang saya tahu itu karena suaranya yang khas," ujar Jokowi.
Jokowi-Puan Bunuh Diri
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Tjipta Lesmana, melihat fenomena pencitraan 'dizalimi' lebih mudah merebut simpati rakyat.
Tjipta memberi contoh pencitraan yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pemilu Presiden 2009. Menurutnya saat itu Megawati yang juga maju sebagai calon Presiden (capres), terkesan menzalimi SBY sehingga SBY yang justru meraih simpati. Saat ini, Jokowi pun melakukan hal serupa yang dilakukan SBY pada pemilu 2009.
"Barang siapa dizalimi, didukung rakyat. Dulu, SBY bisa timbulkan persepsi dizalimi," kata Tjipta saat diskusi Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014 di Warung Daun Cikini, Sabtu (29/3/2014).
Tjipta memberi contoh pencitraan yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pemilu Presiden 2009. Menurutnya saat itu Megawati yang juga maju sebagai calon Presiden (capres), terkesan menzalimi SBY sehingga SBY yang justru meraih simpati. Saat ini, Jokowi pun melakukan hal serupa yang dilakukan SBY pada pemilu 2009.
"Barang siapa dizalimi, didukung rakyat. Dulu, SBY bisa timbulkan persepsi dizalimi," kata Tjipta saat diskusi Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014 di Warung Daun Cikini, Sabtu (29/3/2014).
Pengamat Nilai Jokowi Lebih Efektif Dipasangkan dengan Moeldoko
Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana menilai sosok militer juga berpeluang untuk mendampingi calon presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi). Ada satu nama militer yang menurut prof Tjipta berpeluang dampingi Jokowi.
"Menurut saya untuk militer yang paling berpeluang dampingi Jokowi adalah (Panglima TNI Jenderal) Moeldoko," kata prof Tjipta, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Prof Tjipta menuturkan, untuk nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu tidak cocok untuk mendampingi Jokowi. Menurutnya, Ryamizard tidak memiliki kemampuan dalam memimpin nasional.
"Menurut saya untuk militer yang paling berpeluang dampingi Jokowi adalah (Panglima TNI Jenderal) Moeldoko," kata prof Tjipta, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Prof Tjipta menuturkan, untuk nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu tidak cocok untuk mendampingi Jokowi. Menurutnya, Ryamizard tidak memiliki kemampuan dalam memimpin nasional.
Jokowi Borong Pete dan Pare
Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) membeli sayur-sayuran saat melakukan blusukan sambil berkampanye di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Jokowi membeli sayur tersebut untuk sang istri, Ny Iriana.
"Ya nanti kalau pulang dikasihkan ke istri untuk dimasak. Mungkin (minta masakin) sambal terong," jelas Jokowi usai melakukan kampanye di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3).
Jokowi menambahkan, dia membeli sayur untuk mendukung pasar tradisional agar terus berkembang dan tidak kalah dari pasar modern. "Lagian masa udah ke pasar enggak beli apa-apa, cuma lihat-lihat saja," ujarnya.
"Ya nanti kalau pulang dikasihkan ke istri untuk dimasak. Mungkin (minta masakin) sambal terong," jelas Jokowi usai melakukan kampanye di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3).
Jokowi menambahkan, dia membeli sayur untuk mendukung pasar tradisional agar terus berkembang dan tidak kalah dari pasar modern. "Lagian masa udah ke pasar enggak beli apa-apa, cuma lihat-lihat saja," ujarnya.
Jokowi Yakin, PDIP Akan Menang di Jawa Barat
Suara PDIP di Jawa Barat diyakini Joko Widodo (Jokowi) akan mendulang pada Pileg 2014. Hal itu lantaran Jokowi melihat spirit PDIP di Jawa Barat masih sangat kental.
"Yakin, saya yakin di Jawa Barat akan bisa memenangkan Pemilu 2014. Saya rasakan semangat itu," tegas Jokowi saat memberikan orasi politiknya di hadapan ribuan kader dan simpatisan PDIP dalam kampanye terbuka di Lapang Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
"Yakin, saya yakin di Jawa Barat akan bisa memenangkan Pemilu 2014. Saya rasakan semangat itu," tegas Jokowi saat memberikan orasi politiknya di hadapan ribuan kader dan simpatisan PDIP dalam kampanye terbuka di Lapang Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Jokowi Diangkat Jadi Warga Cianjur
Calon Presiden (Capres) dari PDIP, Joko Widodo, diangkat menjadi warga Kabupaten Cianjur. Pengangkatan itu setelah sesepuh Kabupaten Cianjur, Aki Dadan, menyematkan iket kepala Sunda ke kepala pria yang akrab disapa Jokowi itu.
"Mulai saat ini, Jokowi warga Cianjur dan calon presiden Indonesia," ujar Aki di hadapan simpatisan dan warga Kabupaten Cianjur yang hadir di kampanye akbar PDI P di Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Ribuan simpatisan PDI Perjuangan memenuhi Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
"Mulai saat ini, Jokowi warga Cianjur dan calon presiden Indonesia," ujar Aki di hadapan simpatisan dan warga Kabupaten Cianjur yang hadir di kampanye akbar PDI P di Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Ribuan simpatisan PDI Perjuangan memenuhi Lapangan Joglo, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/3/2014).
Nama Jokowi Bergema di Cianjur
Ribuan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memenuhi Lapangan Prawatasari, Joglo, Cianjur. Kampanye PDIP pada hari ini akan menampilkan juru kampanye nasional, sekaligus Capres partai itu yakni Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi tiba di Cianjur sekitar pukul 11.20 WIB, dan langsung disambut oleh ribuan kader dan simpatisan PDIP yang sudah menunggunya sejak pagi. Mereka berebut untuk bisa bersalaman dengan Jokowi.
"Jokowi, Jokowi, Jokowi," teriak massa PDIP dari seluruh penjuru lapangan tempat kampanye.
Jokowi tiba di Cianjur sekitar pukul 11.20 WIB, dan langsung disambut oleh ribuan kader dan simpatisan PDIP yang sudah menunggunya sejak pagi. Mereka berebut untuk bisa bersalaman dengan Jokowi.
"Jokowi, Jokowi, Jokowi," teriak massa PDIP dari seluruh penjuru lapangan tempat kampanye.
Usai Jokowi Orasi di Cianjur, Anak-anak Joget Dangdut
Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo siang ini, Sabtu (29/3/2014) melakukan kampanye terbuka nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Lapangan Joglo, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kampanye yang dimulai pada pukul 11.30 siang ini dihadiri ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang lengkap mengenakan atribut partai, mulai dari kaos sampai bendera.
Kampanye yang dimulai pada pukul 11.30 siang ini dihadiri ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang lengkap mengenakan atribut partai, mulai dari kaos sampai bendera.
Jokowi: Menangkan Pileg dengan Suara yang Gede
Calon Presiden RI dari PDIP Joko Widodo alias Jokowi, memimpin dikumandangkannya lagu Indonesia Raya untuk mengawali dimulainya kampanye terbuka PDIP di Lapang Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014). Dilakukan dengan khidmat, kumandang lagu Indonesia Raya diikuti ribuan massa yang memadati Lapang Joglo.
Prabowo Terlalu Sadis
Mendekati Pileg dan Pilpres 2014, bakal calon presiden (capres) dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi sorot perhatian. Bahkan belakangan ini Jokowi selalu terkena serangan bulan-bulanan dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana membenarkan jika dalam situasi politik saat ini memang muncul opini tentang adanya dalang dan wayang capres di Pemilu 2014. Namun dia sangat menyayangkan sikap yang diperlihatkan oleh Prabowo.
"Saya yakin istilah dalang dan wayang ini muncul gara-gara Prabowo, yang mengatakan Jokowi capres boneka dan lain-lain.
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana membenarkan jika dalam situasi politik saat ini memang muncul opini tentang adanya dalang dan wayang capres di Pemilu 2014. Namun dia sangat menyayangkan sikap yang diperlihatkan oleh Prabowo.
"Saya yakin istilah dalang dan wayang ini muncul gara-gara Prabowo, yang mengatakan Jokowi capres boneka dan lain-lain.
Jokowi Siap Beli BUMN yang Dijual Mega
Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) membela keputusan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri yang menjual sejumlah BUMN kepada pihak asing saat masa kepemimpinannya. Keputusan Megawati dinilai sudah tepat karena bertujuan untuk menyelamatkan keuangan negara.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, di era Mega terjadi kebocoran APBN yang harus segera ditutupi. Karenanya, Mega membuat keputusan yang sulit untuk menjual aset sejumlah BUMN.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, di era Mega terjadi kebocoran APBN yang harus segera ditutupi. Karenanya, Mega membuat keputusan yang sulit untuk menjual aset sejumlah BUMN.
Jokowi Disuguhi Rajah Pangjajap Khas Cianjur
Lagu Indonesia Pusaka mengawal kedatangan calon Presiden RI Joko Widodo(Jokowi) di Lapangan Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014). Kedatangan Jokowi disambut ribuan kader dan simpatisan PDIP yang menyalaminya hingga ke panggung.
Jokowi tiba di Cianjur sekitar pukul 11.20 WIB. Dalam pengawalan ketat, Jokowi tetap menyalami kader dan simpatisan PDIP yang sejak pagi menunggunya.
Jokowi tiba di Cianjur sekitar pukul 11.20 WIB. Dalam pengawalan ketat, Jokowi tetap menyalami kader dan simpatisan PDIP yang sejak pagi menunggunya.
Tunggu Jokowi, Massa PDIP Cianjur Dihibur Dangdut
Dua penyanyi bersama caleg PDI Perjuangan ikut menembangkan lagu-lagu dangdut sambil menunggu kedatangan calon Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang akan hadir dalam kampanye terbuka di Lapang Prawatasari, Joglo, Cianjur, Sabtu (29/3/2014). Meskipun di tengah terik panas, massa tak beranjak menunggu kedatangan Jokowi.
Capres Menjadi Boneka Jika Bukan Ketua Umum Partai
Pakar Komunikasi Politik, Profesor Tjipta Lesmana, mengatakan persepsi yang menyebutkan calon presiden adalah sebuah boneka karena akan 'diatur-atur' jika capres tersebut tidak mengemban jabatan Ketua Umum ataupun posisi strategis dalam partai.
Ia mencontohkan ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres.
"Kan banyak persepsi yang mengatakan bahwa Jokowi sebagai capres boneka," kata prof Tjipta dalam diskusi 'Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Ia mencontohkan ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres.
"Kan banyak persepsi yang mengatakan bahwa Jokowi sebagai capres boneka," kata prof Tjipta dalam diskusi 'Siapa Dalang dan Wayang Capres 2014' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).
Borong Sayuran di Cipanas, Jokowi: Ini Buat Istri
Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, memborong sayur-mayur saat kampanye blusukan ke Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) pagi. Hal itu dilakukan untuk mendukung perkembangan pasar tradisional dan tidak kalah dari pasar modern.
"Ya, nanti kalau pulang (sayur) dikasihkan ke istri untuk dimasak. Mungkin (minta masak) sambal terong. Lagian masa sudah ke pasar enggak beli apa-apa, cuma lihat-lihat saja," kata Jokowi seusai melakukan kampanye.
Jokowi membeli sayur dari dua lapak pedagang yang berbeda di pasar itu.
"Ya, nanti kalau pulang (sayur) dikasihkan ke istri untuk dimasak. Mungkin (minta masak) sambal terong. Lagian masa sudah ke pasar enggak beli apa-apa, cuma lihat-lihat saja," kata Jokowi seusai melakukan kampanye.
Jokowi membeli sayur dari dua lapak pedagang yang berbeda di pasar itu.
Langganan:
Postingan (Atom)