Pengamat politik Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menilai pernyataan Aburizal Bakrie (Ical) bahwa hanya Megawati Sukarnoputri yang memegang tiket pencapresan di PDI Perjuangan sebagai jebakan politik.
Ini dilakukan agar PDI Perjuangan tidak mencapreskan Joko Widodo (Jokowi) dan justru kembali mengusung Megawati. "Pernyataan Aburizal supaya PDIP tidak mencalonkan Jokow dan PDIP mendorong Megawati lagi untuk jadi capres," kata Karyono kepada Republika di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Kamis, 06 Maret 2014
Jokowi Telanjur Malu Dengan Warga
Ketua Komisi B (bidang Transportasi) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menegaskan moda transportasi Monorel yang dibangun PT JM memang tidak layak. Ia justru mempertanyakan kenapa baru sekarang semua orang meributkan PT JM, padahal sudah di resmikan Gubernur DKI Joko Widodo.
"Kenapa sekarang baru ngomongin bussines plan, ngomongin jaminan, kan sudah Ground Breaking, mungkin Gubernur terpaksa ngelanjutin, dia terlanjur malu sama warga DKI karena sudah Ground Breaking," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Kenapa sekarang baru ngomongin bussines plan, ngomongin jaminan, kan sudah Ground Breaking, mungkin Gubernur terpaksa ngelanjutin, dia terlanjur malu sama warga DKI karena sudah Ground Breaking," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Draf RUU Pemda: Jokowi Harus Mundur Kalau Nyapres
Pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) makin menguat menjelang pemilu
legislatif 9 April. Ada ketentuan baru yang harus dipahami. Jokowi harus
mundur sebagai gubernur jika maju sebagai capres, jika UU Pemda yang
barus udah disahkan.
"Dalam UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sedang direvisi, kepala daerah yang mencalonkan diri dia harus mengundurkan diri dari jabatannya," kata Wakil Ketua Komisi II Khatibul Umam kepada detikcom, Kamis (6/3/2014).
"Dalam UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sedang direvisi, kepala daerah yang mencalonkan diri dia harus mengundurkan diri dari jabatannya," kata Wakil Ketua Komisi II Khatibul Umam kepada detikcom, Kamis (6/3/2014).
JK: Jokowi Populer karena Perubahan Selera Masyarakat
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang digadang-gadang menjadi capres oleh
sejumlah parpol mengatakan fenomena tingginya elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)
sebagai capres merupakan tren yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
Tren tersebut harus diterima sebagai fakta berubahnya selera, empati,
dan kesukaan, masyarakat terhadap seorang tokoh.
"Ini perubahan taste aja. Misalnya dulu orang sukanya
pemimpin yang gagah dan tinggi besar, sekarang justru sebaliknya," ujar
JK panggilan akrab Jusuf Kalla pada talkshow yang digelar Sucorinvest di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Tidak Etis Jika Dua Pejabat DKI Maju Capres
Jelang pemilu 2014, berbagai wacana dan isu dilemparkan untuk melihat reaksi publik mengenai calon-calon yang pantas diusung menjadi Presiden.
Wacana pencapresan tersebut juga tak lepas dari dua pejabat Pemprov DKI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, berpendapat ada dua jawaban mengenai wacana tersebut.
Wacana pencapresan tersebut juga tak lepas dari dua pejabat Pemprov DKI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, berpendapat ada dua jawaban mengenai wacana tersebut.
Jokowi Tak Mau Berandai-andai Lawan Ahok di Pilpres 2014
Jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) nyapres dan Wagub Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) juga maju maka pasangan fenomenal ini bakal berhadapan di
Pilpres. Apa Jokowi sudah siap?
"Ditanyakan ke Pak Ahok. Hehe," kata Jokowi saat ditanya soal kesiapan Ahok jadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam perbincangan dengan detikcom di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/3/2014).
Lalu bagaimana kalau Ahok benar-benar jadi cawapres Prabowo?
"Ditanyakan ke Pak Ahok. Hehe," kata Jokowi saat ditanya soal kesiapan Ahok jadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam perbincangan dengan detikcom di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/3/2014).
Lalu bagaimana kalau Ahok benar-benar jadi cawapres Prabowo?
Deklarasi H-6 Pileg? Ini Jawaban Jokowi
Kabar santer menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bakal dideklarasikan menjadi
capres PDIP pada H-6 sebelum Pileg. Apakah Jokowi sudah tahu itu?
"Ditanyakan partailah, ke Ibu Ketum," kata Jokowi kepada detikcom di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Jokowi enggan berspekulasi soal pencapresannya lewat PDIP. Meski kabar santer dia sudah mengantongi restu Ketum PDIP Megawati. Tapi bedanya, kali ini Jokowi tak membantah sama sekali.
"Ditanyakan partailah, ke Ibu Ketum," kata Jokowi kepada detikcom di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Jokowi enggan berspekulasi soal pencapresannya lewat PDIP. Meski kabar santer dia sudah mengantongi restu Ketum PDIP Megawati. Tapi bedanya, kali ini Jokowi tak membantah sama sekali.
Simpatisan Jokowi di Malang Dirikan Posko
Sebanyak 900 warga simpatisan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mendirikan 28 posko yang dinamakan Posko Jokowi Presiden RI di Malang, Jawa Timur. Posko tersebut didirikan untuk menggalang dukungan agar PDI Perjuangan mencalonkan Jokowi sebagai calon presidennya pada Pilpres 2014.
"Yang mendirikan posko itu simpatisan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu untuk Jokowi Presiden RI," ujar Ketua Aliansi Rakyat Bersatu untuk Jokowi, Rudianto Hari Istikno, kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2014).
"Yang mendirikan posko itu simpatisan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu untuk Jokowi Presiden RI," ujar Ketua Aliansi Rakyat Bersatu untuk Jokowi, Rudianto Hari Istikno, kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2014).
Ngebet Koalisi dengan PDIP, PKB Ingin Duetkan Jokowi-JK?
Jelang Pemilu 2014, PKB tak sungkan membuka manuver politiknya dengan
mengumbar keinginan berkoalisi dengan PDIP. Jika melihat stok capres
yang terikat dengan PKB, mungkin kah partai yang dipimpin Muhaimin
Iskandar ini ingin menduetkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla (JK)?
Dalam berbagai survei, duet Jokowi-JK memang menjadi pasangan capres-cawapres yang paling moncer. Yang terbaru, survei Pusat Data Bersatu menempatkan duet Jokowi-JK di puncak simulasi pasangan capres cawapres dengan elektabilitas 22,3 persen, mengalahkan duet Prabowo-Hatta yang hanya memiliki elektabilitas 10,2 persen.
Dalam berbagai survei, duet Jokowi-JK memang menjadi pasangan capres-cawapres yang paling moncer. Yang terbaru, survei Pusat Data Bersatu menempatkan duet Jokowi-JK di puncak simulasi pasangan capres cawapres dengan elektabilitas 22,3 persen, mengalahkan duet Prabowo-Hatta yang hanya memiliki elektabilitas 10,2 persen.
Maju Capres/Cawapres, Jokowi/Ahok Hanya Perlu Minta Ijin SBY
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hampir pasti maju di Pilpres 2014, Wagub Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) ikut disebut jadi cawapres Prabowo. Lalu jika
keduanya jadi maju Pilpres, apa harus mundur sebagai pemimpin Jakarta?
Ternyata Jokowi dan Ahok tidak harus mundur, hanya nonaktif saja. Jokowi atau Ahok baru harus mundur kalau sudah menang Pilpres.
Ternyata Jokowi dan Ahok tidak harus mundur, hanya nonaktif saja. Jokowi atau Ahok baru harus mundur kalau sudah menang Pilpres.
Cara Pintar Jokowi agar Tak Dicurangi Operator Ekskavator
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dapat memantau langsung kerja ekskavator pada sejumlah proyek di Ibu Kota. Ekskavator tersebut telah dipasangi global positioning system (GPS) oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Jadi, saya bisa langsung mantau, kerjanya berapa lama sehari," ujar Jokowi di proyek pembuatan waduk di Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014) siang.
"Jadi, saya bisa langsung mantau, kerjanya berapa lama sehari," ujar Jokowi di proyek pembuatan waduk di Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014) siang.
Di Pondok Ranggon, Jokowi Panen Rambutan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini meninjau pembangunan waduk di
RT 02 RW 01 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Usai melakukan peninjauan, Jokowi rupanya tergoda untuk mencicipi
rambutan yang berada di pinggir waduk.
Waduk Cipayung tersebut memang berada di lokasi yang dikelilingi pepohonan rimbun. Kebetulan saat itu banyak pohon rambutan yang sedang berbuah. Usai sesi wawancara dengan wartawan, Jokowi pun tergoda untuk memetik rambutan langsung dari pohonnya.
Waduk Cipayung tersebut memang berada di lokasi yang dikelilingi pepohonan rimbun. Kebetulan saat itu banyak pohon rambutan yang sedang berbuah. Usai sesi wawancara dengan wartawan, Jokowi pun tergoda untuk memetik rambutan langsung dari pohonnya.
Mega Didesak Segera Deklarasikan Jokowi, Puan: Kami Pertimbangkan
Dorongan agar Megawati segera mencapreskan Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir di
banyak daerah. Menanggapi hal itu, ketua DPP PDIP Puan Maharani,
menyebut dorongan dari masyarakat itu akan dipertimbangkan oleh PDIP
"Ya tentu kami pertimbangkan. Semua dinamika itu kita tanggapi positif, artinya demokrasi beretika itu sudah berjalan dengan baik," ucap Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Jadi ya masalah dinamika-dinaika itu selama dilakukan dalam koridor, silakan saja," imbuhnya.
"Ya tentu kami pertimbangkan. Semua dinamika itu kita tanggapi positif, artinya demokrasi beretika itu sudah berjalan dengan baik," ucap Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Jadi ya masalah dinamika-dinaika itu selama dilakukan dalam koridor, silakan saja," imbuhnya.
PDIP Siapkan Kemungkinan Pengganti Jokowi di DKI-1
Wacana pencapresan Joko Widodo (Jokowi) bergulir pada kemungkinan tokoh yang akan
menggantikannya sebagai Gubernur DKI. Ketua DPP Puan Maharani menyebut
semua kemungkinan sudah dipertimbangkan, termasuk pengganti Jokowi di
DKI-1.
"Pasti semua kemungkinan sudah kami pertimbangkan. Dengan segala kemungkinan PDIP sudah siap," kata Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Pasti semua kemungkinan sudah kami pertimbangkan. Dengan segala kemungkinan PDIP sudah siap," kata Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Jokowi: Dulu Jakarta Punya 330 Waduk, Sekarang Hanya Sisa 41
Pemprov DKI Jakarta terus membangun waduk sebagai pusat tampungan air
dan antisipasi banjir. Untuk tahun 2014, ada 9 waduk di beberapa titik
yang sedang dikebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar semua waduk bisa segera dimulai dan diselesaikan. Terlebih semakin lama, jumlah waduk di Jakarta semakin berkurang.
"Dulu itu, yang saya tahu ada 330 waduk. Sekarang cuma tinggal 41 waduk," ujar Jokowi saat meninjau lokasi waduk di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar semua waduk bisa segera dimulai dan diselesaikan. Terlebih semakin lama, jumlah waduk di Jakarta semakin berkurang.
"Dulu itu, yang saya tahu ada 330 waduk. Sekarang cuma tinggal 41 waduk," ujar Jokowi saat meninjau lokasi waduk di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014).
Jokowi: Insya Allah Kelapa Gading Gak Banjir Lagi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembuatan satu
dari sembilan lokasi waduk di Jakarta tahun ini, yakni Waduk Pondok
Ranggon, Jakarta Timur.
Di lokasi tersebut akan ada tiga waduk yang dibuat, yakni Pondok Ranggon 1, 2, dan 3 dengan luas yang berbeda-beda. Pondok Ranggon 1 dibuat diatas lahan seluas 11,5 hektare, Pondok Ranggon 2 seluas 5 hektare, dan Pondok Ranggon 3 seluas 2 hektare.
Di lokasi tersebut akan ada tiga waduk yang dibuat, yakni Pondok Ranggon 1, 2, dan 3 dengan luas yang berbeda-beda. Pondok Ranggon 1 dibuat diatas lahan seluas 11,5 hektare, Pondok Ranggon 2 seluas 5 hektare, dan Pondok Ranggon 3 seluas 2 hektare.
Risma Setuju Jokowi Nyapres
Dukungan untuk pencapresan Joko Widodo (Jokowi) sudah muncul dari kader PDIP yang ada
di Jawa Barat dan Banten. Dukungan juga datang dari Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini.
"Setuju aja," kata Risma saat ditanya soal pencapresan Jokowi. Risma menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri seminar Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang di gedung FK UI, Jalan Salemba Empat, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
"Setuju aja," kata Risma saat ditanya soal pencapresan Jokowi. Risma menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri seminar Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang di gedung FK UI, Jalan Salemba Empat, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Jokowi Ingin Bus Transjakarta Dirakit Sendiri
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pengadaan unit-unit armada bus Transjakarta selanjutnya dirakit di dalam negeri.
"Pembelian bus-bus Transjakarta tetap akan kita lakukan. Tapi, kita mau perakitannya dilakukan di dalam negeri saja kalau bisa," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Menurut dia, perakitan di dalam negeri itu dilakukan untuk menghindari terulangnya masalah yang pernah menimpa sejumlah unit armada bus Transjakarta yang karatan dan rusak.
"Pembelian bus-bus Transjakarta tetap akan kita lakukan. Tapi, kita mau perakitannya dilakukan di dalam negeri saja kalau bisa," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Menurut dia, perakitan di dalam negeri itu dilakukan untuk menghindari terulangnya masalah yang pernah menimpa sejumlah unit armada bus Transjakarta yang karatan dan rusak.
PDIP: Jangan-jangan Ical Takut Jokowi Nyapres
Nama Joko Widodo tak hitung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie sebagai pemilik 'boarding pass' ke Pilpres 2014. Ketua DPP PDIP
Ribka Tjiptaning berspekulasi Ical khawatir jika Joko Widodo (Jokowi) jadi nyapres.
"Jangan-jangan (Ical) takut juga dengan Jokowi, karena kalau Golkar sudah jelas dia. PDIP kan belum deklarasi," kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Dia mengkotakkan atau mem-peties-kan Jokowi, jangan-jangan takut," imbuhnya.
"Jangan-jangan (Ical) takut juga dengan Jokowi, karena kalau Golkar sudah jelas dia. PDIP kan belum deklarasi," kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Dia mengkotakkan atau mem-peties-kan Jokowi, jangan-jangan takut," imbuhnya.
Kader PDIP Banten Ingin Mega Segera Deklarasikan Pencapresan Jokowi
Desakan dari daerah agar PDIP segera mencapreskan Joko Widodo (Jokowi) terus
bergulir. Kali ini kader PDIP Banten menyuarakan hal yang sama dengan
kader PDIP Jawa Barat, ingin Jokowi maju sebagai calon presiden.
"Aspirasi rakyat nggak bisa bohong, mereka semua bilang 'Ibu titip salam ke ketua umum, Pak Jokowi jadi calon presiden'," kata Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Aspirasi rakyat nggak bisa bohong, mereka semua bilang 'Ibu titip salam ke ketua umum, Pak Jokowi jadi calon presiden'," kata Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Jokowi Tinjau Lokasi 3 Waduk di Pondok Rangon, Jakarta Timur
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi Pondok Rangon,
Cipayung, Jakarta Timur. Di lokasi ini segera dibangun tiga waduk
sekaligus.
Jokowi tiba di RT 2 RW 1, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014) pukul 10.45 WIB. Begitu tiba, Jokowi langsung turun ke bawah untuk melewati jalan becek menuju lokasi pembangunan waduk.
Ada delapan unit eskavator yang sedang bekerja. Jokowi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) tampak serius sambil membicarakan luasan waduk yang akan dibangun tersebut.
Jokowi tiba di RT 2 RW 1, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/3/2014) pukul 10.45 WIB. Begitu tiba, Jokowi langsung turun ke bawah untuk melewati jalan becek menuju lokasi pembangunan waduk.
Ada delapan unit eskavator yang sedang bekerja. Jokowi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) tampak serius sambil membicarakan luasan waduk yang akan dibangun tersebut.
Jokowi Sebut Megawati Sudah Punya Jawaban Soal Capres PDIP
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin memberikan penjelasan apakah dirinya sudah mendapatkan restu untuk menjadi calon presiden dari Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Walaupun didesak dengan berbagai pertanyaan mengenai pencapresannya, Jokowi hanya mengumbar tersenyum.
Jokowi meminta media jangan mendengarkan bisik-bisik yang ada di internal partainya.
"Langsung tanya saja ke Bu Ketum," ujar Jokowi di Balai kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014). "Nanti ada jawabannya," tambahnya.
Jokowi meminta media jangan mendengarkan bisik-bisik yang ada di internal partainya.
"Langsung tanya saja ke Bu Ketum," ujar Jokowi di Balai kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014). "Nanti ada jawabannya," tambahnya.
Meski Tak Punya 'Boarding Pass', Jokowi Dianggap Lawan Berat Ical
Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) meyakini hanya dirinya dan Ketum
PDIP Megawati Soekarnoputri yang punya boarding pass pencapresan, tak
ada nama Jokowi. Meski demikian, ternyata Joko Widodo (Jokowi) diperhitungkan sebagai
lawan berat.
"Kami anggap semua calon lawan Pak ARB berat. Meskipun memang dari hasil survei, tentu Jokowi yang tertinggi. Tapi itu tidak begitu penting, yang penting, kita mensukseskan pencapresan Pak Aburizal," kata Wasekjen Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
"Kami anggap semua calon lawan Pak ARB berat. Meskipun memang dari hasil survei, tentu Jokowi yang tertinggi. Tapi itu tidak begitu penting, yang penting, kita mensukseskan pencapresan Pak Aburizal," kata Wasekjen Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Kapan Deklarasi Capres? Jokowi: Tanyakan ke Ketua Umum
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah hampir pasti menjadi capres PDIP. Kini yang
ditunggu adalah waktu dan tempat deklarasi pencapresan. Kapan akan
deklarasi, Pak Jokowi?
"Tanyakan ke partai, tanyakan ketua umum," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Jokowi mengaku tak tahu menahu urusan pencapresan. Semuanya diserahkan ke PDIP, partai yang menaunginya.
"Tanyakan ke partai, tanyakan ketua umum," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Jokowi mengaku tak tahu menahu urusan pencapresan. Semuanya diserahkan ke PDIP, partai yang menaunginya.
Jokowi Klaim 70 Persen Jalan Rusak Sudah Diperbaiki
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, 70 persen jalan rusak di Jakarta telah diperbaiki. Jokowi berharap bisa menyelesaikan sisanya secepat mungkin.
"Data dari Dinas PU sudah 70 persen," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, terdapat sekitar 4.000 titik jalan rusak di Jakarta. Pengerjaan perbaikan jalan rusak itu, lanjut Jokowi, dipantau langsung olehnya.
"Data dari Dinas PU sudah 70 persen," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, terdapat sekitar 4.000 titik jalan rusak di Jakarta. Pengerjaan perbaikan jalan rusak itu, lanjut Jokowi, dipantau langsung olehnya.
Jokowi Belum Sepakat Rencana Bisnis PT Jakarta Monorail
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, masih belum sepakat dengan rencana bisnis PT Jakarta Monorail (JM). Sebab masih banyak angka yang perlu dijelaskan secara lebih detail.
"Dia masih belum sambung, dipaparkan kemarin masih banyak angka yang kita pertanyakan, harus diperjelas lagi, supaya ketemu semuanya," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Ia menambahkan, walaupun tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta monorail tetap harus hati-hati.
"Dia masih belum sambung, dipaparkan kemarin masih banyak angka yang kita pertanyakan, harus diperjelas lagi, supaya ketemu semuanya," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Ia menambahkan, walaupun tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta monorail tetap harus hati-hati.
Jokowi-Ahok Maju Pilpres, DPRD DKI akan Minta Pendapat Publik
Selangkah lagi, Gubernur DKI Jakarta dipastikan menjadi capres dari
PDIP. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun siap melangkah jadi
cawapres jika Partai Gerindra jadi mengusungnya. Bagaimana sikap DPRD
DKI jika Jokowi-Ahok melenggang ke Pilpres?
"DPRD akan meminta masukan kepada masyarakat tentang pencalonan gubernur dan wagub DKI sebagai capres-cawapres. Apakah mereka setuju Jakarta ditinggalkan oleh keduanya sebelum 2 tahun masa pengabdian," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana kepada detikcom, Kamis (6/3/2014).
"DPRD akan meminta masukan kepada masyarakat tentang pencalonan gubernur dan wagub DKI sebagai capres-cawapres. Apakah mereka setuju Jakarta ditinggalkan oleh keduanya sebelum 2 tahun masa pengabdian," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana kepada detikcom, Kamis (6/3/2014).
Siti Zuhro Nilai Jokowi-Ahok Tidak Bertanggung Jawab
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) digadang-gadang akan maju dalam bursa capres dan cawapres. Jika ini benar terjadi, maka Jakarta akan melakukan pemilihan kepala daerah, karena kekosongan jabatan.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, partai politik seharusnya mengantisipasi rencana Jokowi dan Ahok untuk menjadi peserta Pemilihan Presiden. Karena ini masih bagian tanggung jawab atas sikap mereka.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, partai politik seharusnya mengantisipasi rencana Jokowi dan Ahok untuk menjadi peserta Pemilihan Presiden. Karena ini masih bagian tanggung jawab atas sikap mereka.
Klaim 'Boarding Pass' Ical Agar PDIP Gontok-gontokan
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengeluarkan pernyataan
kontroversial soal hanya dirinya dan Megawati Soekarnoputri yang
memiliki 'boarding pass' untuk nyapres. Pernyataan itu ditafsirkan
sebagai bentuk kekhawatiran Ical terhadap Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta).
Menurut Direktur Political Communications Institute Unversitas Mercu Buana Heri Budianto, hal ini tentu dapat dengan mudah dibaca, sebab Ical khawatir sekali jika Jokowi yang nanti diusung PDIP.
Menurut Direktur Political Communications Institute Unversitas Mercu Buana Heri Budianto, hal ini tentu dapat dengan mudah dibaca, sebab Ical khawatir sekali jika Jokowi yang nanti diusung PDIP.
Langganan:
Postingan (Atom)