Barisan Relawan Jokowi, mendesak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar segera mendeklarasikan Joko Widodo (Jokowi)
sebagai capres 2014.
"PDI-P
harus segera mencapreskan Jokowi," kata Ketua DPP Bara JP, Syafti
Hidayat, Selasa (11/9/2013).
Syafti mengatakan, pendeklarasian segera Jokowi sebagai capres bisa
memberikan keuntungan elektoral bagi PDI-P.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 10 September 2013
Kalau Cuma Jokowi-Ahok yang Kerja Bisa Keteteran
Maraknya praktik penyalahgunaan peruntukkan rumah susun sederhana sewa
(Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, menjadi sorotan Komisi Pembangunan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Kalangan Komisi D
DPRD DKI yang membidangi pembangunan mengingatkan kalau selama ini yang
bekerja hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.
Purnama (Ahok) serta Kepala Dinas Perumahan saja pasti bakal sulit.
Staf Jokowi Harus Cepat Ikuti Geraknya
Akademisi Universitas Trisaksi, Yayat Supriatna, menilai bahwa
kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubenur Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) telah membuat perubahan. Meski demikian, kinerja Jokowi
harus didukung dengan gerak extra cepat aparat di bawahnya.
Yayat mengatakan, cara Jokowi mempengaruhi struktur dalam
masyarakat dapat memenuhi kehausan warga atas keberadaan seorang
pemimpin. Dengan pendekatan moral untuk mengangkat posisi masyarakat.
Punya Kartu Joker, Golkar Pede Bisa Cawapreskan Jokowi
Partai Golkar memasang target perolehan suara di Pemilu Legislatif 2014, sebesar 20 hingga 25 persen. Jika target itu tercapai, partai berlambang beringin itu akan tetap berkoalisi dengan partai lain di Pilpres 2014.
"Kita menang 20 persen kita tetap koalisi dengan partai lain walaupun bisa mengusung capres dan cawapres sendiri," ujar Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Senayan, Selasa (10/9/2013).
Menurut dia, tak menutup kemungkinan partainya lebih memprioritaskan koalisi dengan partai-partai besar dalam Pilpres mendatang.
"Bisa jadi lebih diprioritaskan," katanya.
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, partainya tidak akan kerepotan menjalin koalisi di Pilpres 2014 dan optimis mudah untuk masuk.
"Kita menang 20 persen kita tetap koalisi dengan partai lain walaupun bisa mengusung capres dan cawapres sendiri," ujar Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Senayan, Selasa (10/9/2013).
Menurut dia, tak menutup kemungkinan partainya lebih memprioritaskan koalisi dengan partai-partai besar dalam Pilpres mendatang.
"Bisa jadi lebih diprioritaskan," katanya.
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, partainya tidak akan kerepotan menjalin koalisi di Pilpres 2014 dan optimis mudah untuk masuk.
Jokowi-Puan Realistis
Joko Widodo (Jokowi) dan Puan Maharani berpeluang besar menjadi
pasangan capres dan cawapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada pemilu 2014. Masuknya
nama Puan merupakan solusi untuk mengatasi resistensi yang mungkin
terjadi di internal partai jika Jokowi dicapreskan.
"Saya melihat sepertinya Megawati sudah mengantisipasi resistensi terhadap Jokowi," kata pengamat politik Gungun Heryanto, Selasa (10/9/2013).
"Saya melihat sepertinya Megawati sudah mengantisipasi resistensi terhadap Jokowi," kata pengamat politik Gungun Heryanto, Selasa (10/9/2013).
Terima Kasih Bara Jokowi Untuk Ruhut
Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) mengapresiasi
pernyataan miring tentang Joko Widodo (Jokowi) yang terus dilontarkan
politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Menurut Bara JP, ucapan miring
Ruhut justru membantu mendongkrak nama Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi, lanjut Bara JP, tak akan terpengaruh dengan penilaian-penilaian miring yang sengaja dibangun. Mereka justru menilai apa yang dilakukan Ruhut, hanya akan berdampak pada pencitraan dirinya sendiri dan institusi DPR yang melekat pada sosok Ruhut.
Jokowi, lanjut Bara JP, tak akan terpengaruh dengan penilaian-penilaian miring yang sengaja dibangun. Mereka justru menilai apa yang dilakukan Ruhut, hanya akan berdampak pada pencitraan dirinya sendiri dan institusi DPR yang melekat pada sosok Ruhut.
TNI AU Pertimbangkan Usul Bandara Halim Jadi Pemberangkatan Haji
Komandan Bandara Halim Perdanakusuma Marsekal Madya Sri Pulung
mengatakan, usulan Menteri Agama RI Surya Dharma Ali yang ingin
menjadikan Bandara Halim sebagai pemberangkatan jamaah haji tetap belum
final. TNI AU harus melakukan kajian dahulu.
"Belum final, ini baru ide Pemda dan Pusat. Kita pihak TNI AU juga baru pembicaraan awal," ujar Pulung saat melepas kepergian kloter pertama jamaah haji bersama Menag Surya Dharma Ali dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Selasa (10/9/2013).
"Belum final, ini baru ide Pemda dan Pusat. Kita pihak TNI AU juga baru pembicaraan awal," ujar Pulung saat melepas kepergian kloter pertama jamaah haji bersama Menag Surya Dharma Ali dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Selasa (10/9/2013).
Jokowi Main Angklung
Suasana lantai dasar Blok G Balai Kota DKI Jakarta dipenuhi dengan
alunan musik Jawa. Puluhan ibu-ibu terlihat lincah memainkan angklung.
Di tengah-tengah mereka tampak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) yang juga ikut aktif memainkan alat musik khas Jawa Barat
tersebut.
Mereka tengah melangsungkan halal bihalal PKK dan Dharma Wanita DKI Jakarta. Jokowi mengenakan pakaian khas Betawi baju sadariah lengkap dengan sarung kotak-kotak cokelat yang terkalung di leher. Sementara Ahok mengenakan seragam PNS warna cokelat.
Mereka tengah melangsungkan halal bihalal PKK dan Dharma Wanita DKI Jakarta. Jokowi mengenakan pakaian khas Betawi baju sadariah lengkap dengan sarung kotak-kotak cokelat yang terkalung di leher. Sementara Ahok mengenakan seragam PNS warna cokelat.
Jokowi Sepakati Pemberangkatan Haji Dari Bandara Halim
Menteri Agama RI Surya Dharma Ali mengungkapkan Bandara
Perdanakusuma, Jakarta Timur, akan menjadi pemberangkatan resmi jamaah
haji DKI. Sebab, bandara itu memiliki letak yang strategis.
"Dalam waktu dekat ada perubahan, mengguna kan Bandara Halim Perdanakusuma bagi pemberangkatan jamaah haji," ujarnya, sebelum melepas kepergian jemaah haji bersama Gubernur DKI Joko Jakarta Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa (10/9/2013) pagi.
"Dalam waktu dekat ada perubahan, mengguna kan Bandara Halim Perdanakusuma bagi pemberangkatan jamaah haji," ujarnya, sebelum melepas kepergian jemaah haji bersama Gubernur DKI Joko Jakarta Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa (10/9/2013) pagi.
Dari Halim, Jokowi Lepas Jamaah Haji Asal Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ikut melepas keberangkatan jamaah haji
kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Jakarta-Pondokgede di
Bandara Halim Perdanakusumah.
Jokowi tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Jokowi mengenakan baju koko warna putih dengan sarung warna kuning lengkap dengan kopiah warna hitam.
Jokowi tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Jokowi mengenakan baju koko warna putih dengan sarung warna kuning lengkap dengan kopiah warna hitam.
Jokowi: Mobil Murah Bikin Macet
Rencana Toyota dan
Daihatsu meluncurkan mobil murah terbarunya yakni Toyota Agya dan
Daihatsu Ayla. Astra Daihatsu Ayla mematok mobil mereka dengan harga
Rp76 sampai Rp106 juta sedangkan Astra Toyota Agya mematok Rp99,9 juta
hingga Rp120,750 juta.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai mobil-mobil murah tersebut akan menambah macet Ibukota. Kehadiran mereka akan mementahkan rencana kebijakan genap-ganjil dan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai mobil-mobil murah tersebut akan menambah macet Ibukota. Kehadiran mereka akan mementahkan rencana kebijakan genap-ganjil dan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.
Benar-benar Relakah Jokowi "Tinggalkan" Jakarta pada 2014?
Joko Widodo (Jokowi) boleh saja menjadi pemuncak di beragam survei untuk menjadi
kandidat Presiden pada 2014. Namun, terselip di antara rakyat, yang
mungkin tak pernah terpilih menjadi responden survei, harapan lain untuk
Gubernur DKI Jakarta itu.
"(Nyapres-nya) nanti saja, setelah dia menepati janji-janjinya di Jakarta," harap Agnes Komala Dewi (59), ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jakarta, dia melihat banyak persoalan yang masih butuh penanganan Jokowi.
Menurut Dewi, selama ini beragam persoalan tak teratasi dari waktu ke waktu, dari satu gubernur ke gubernur berikutnya. Mulai dari masalah macet, banjir, sampah, pedagang kaki lima, dan amburadulnya birokrasi.
Dewi melihat sosok Jokowi mampu mengurai satu persoalan itu. Menurut dia, dalam bahasa analogi, Jokowi punya kemampuan untuk mengurai satu per satu benang kusut itu, bahkan mungkin "mengguntingnya" hingga masalah itu tuntas.
"(Nyapres-nya) nanti saja, setelah dia menepati janji-janjinya di Jakarta," harap Agnes Komala Dewi (59), ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jakarta, dia melihat banyak persoalan yang masih butuh penanganan Jokowi.
Menurut Dewi, selama ini beragam persoalan tak teratasi dari waktu ke waktu, dari satu gubernur ke gubernur berikutnya. Mulai dari masalah macet, banjir, sampah, pedagang kaki lima, dan amburadulnya birokrasi.
Dewi melihat sosok Jokowi mampu mengurai satu persoalan itu. Menurut dia, dalam bahasa analogi, Jokowi punya kemampuan untuk mengurai satu per satu benang kusut itu, bahkan mungkin "mengguntingnya" hingga masalah itu tuntas.
Menjaga "bayi presiden" Jokowi
Popularitas dan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) semakin tinggi jelang tahun politik 2014. Semua capres dan mereka yang dianggap berpotensi nyapres tak satupun dapat menyamai reputasinya apalagi menguguli Jokowi dalam survei capres yang pernah diadakan di negeri ini. Kalaupun ada survei yang dapat mengunggulkan capres lain selain Jokowi, publik sudah mengerti bahwa survei tersebut adalah survei jadi-jadian yang hasilnya telah direkayasa oleh pihak-pihak tertentu yang mengharapkan dapat meredam popularitas dan elektabilitas Jokowi.
Popularitas dan elektabilitas Jokowi bukanlah sesuatu mukjizat yang datang dari langit, tetapi suatu hasil kerja keras dan pengabdian yang panjang dari seorang anak tukang kayu yang berjuluk Jokowi. Jiwa yang sederhana, merakyat, jujur, setia, penuh pengertian, cepat tanggap, berani mengambil keputusan, tabah dan tidak mudah putus asa, menjadikan Jokowi benar-benar pas dengan platform Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaunginya.
Popularitas dan elektabilitas Jokowi bukanlah sesuatu mukjizat yang datang dari langit, tetapi suatu hasil kerja keras dan pengabdian yang panjang dari seorang anak tukang kayu yang berjuluk Jokowi. Jiwa yang sederhana, merakyat, jujur, setia, penuh pengertian, cepat tanggap, berani mengambil keputusan, tabah dan tidak mudah putus asa, menjadikan Jokowi benar-benar pas dengan platform Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaunginya.
Langganan:
Postingan (Atom)