Situs kawalpemilu.org selesai melakukan rekapitulasi hasil Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2014. Berdasarkan formulir DC1 terakhir yang
masuk, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa.
Pasangan Jokowi-JK unggul dengan
70.997.859 suara (53,16 persen). Sementara pasangan Prabowo-Hatta
memperoleh 62.576.444 suara (46,84 persen).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Senin, 21 Juli 2014
Jokowi Sempat Ditelepon Kapolri Dapat Jaminan Semua Aman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para relawan untuk tidak
keluar rumah atau menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat rekapitulasi
nasional disampaikan, Selasa (22/7/2014). Bahkan dia sampai mendapatkan
telepon langsung dari Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri)
Jenderal Sutarman untuk memastikannya.
"Saya ditelepon Kapolri, katanya kalau saya keluar akan ada antisipasi," jelas Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
"Saya ditelepon Kapolri, katanya kalau saya keluar akan ada antisipasi," jelas Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
Resmi KPU: 21 Provinsi, Jokowi-JK Surplus 2 Juta Suara
Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih melakukan rekapitulasi suara nasional
di Gedung KPU, Jakarta. Hingga Provinsi ke 21 dalam urutan rekapitulasi
nasional, yakni Jawa Bawat, total suara untuk pasangan Prabowo-Hatta
sebanyak 36.859.054 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK meraih
38.827.488 suara.
Ahmad Dhani Masih Butuh Kemaluan
Ahmad Dhani membantah keras jika ia telah melakukan nazar terkait hasil Pilpres 2014. Di jejaring sosial marak beredar gambar bertuliskan
kicauan Dhani bersumpah akan memotong kemaluannya jika Jokowi menang
Pilpres.
"Ngapain (potong kelamin), enggak ada kayak gitu-gitu. Kemaluan saya selalu yang sangat saya cintai ngapain saya nazar-nazarin," kata Dhani di Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2017).
"Ngapain (potong kelamin), enggak ada kayak gitu-gitu. Kemaluan saya selalu yang sangat saya cintai ngapain saya nazar-nazarin," kata Dhani di Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2017).
Jokowi Belum Siapkan Pidato Kekalahan
Presiden Joko Widodo
mengungkapkan sampai saat ini dirinya belum menyiapkan pidato
kemenangan atau kekalahan terkait pengumuman hasil rekapitulasi suara
yang akan diumumkan Selasa 22 Juli 2014 besok.
Alasan pria yang akrab disapa Jokowi ini belum menyusun pidatonya lantaran ia menunggu terlebih dahulu hasil rekapitulasi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok.
Alasan pria yang akrab disapa Jokowi ini belum menyusun pidatonya lantaran ia menunggu terlebih dahulu hasil rekapitulasi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok.
Kata Jokowi, 3 Partai Pendukung Prabowo-Hatta Siap Merapat
Jelang pengumuman perolehan suara Pilpres 2014, Calon Presiden nomor
urut 2, Joko Widodo, menyebut ada tiga partai pendukung Prabowo Subianto
dan Hatta Rajasa yang siap merapat ke dalam barisannya.
"Yang dalam proses ada tiga partai," ungkap Jokowi seusai bertandang ke Kantor Harian Bisnis Indonesia, Jalan KH Mas Manyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
"Yang dalam proses ada tiga partai," ungkap Jokowi seusai bertandang ke Kantor Harian Bisnis Indonesia, Jalan KH Mas Manyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
Bosan Koalisi Kerempeng, Kini Jokowi Lirik Koalisi Bahenol
Presiden Joko Widodo
mengungkapkan tidak ada salahnya jika nanti kubunya menjalin koalisi,
atau yang disebut dengan kerjasama itu dengan banyak partai.
"Kalau untuk kebaikan negara dan bangsa kenapa tidak?" ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi usai menyambangi kantor berita Bisnis Indonesia di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Namun, mantan walikota Solo ini mengatakan untuk bekerjasama dengan dengan banyak partai, tentu perlu ada pertimbangan-pertimbangan. Apabila kerjasama dengan banyak partai itu justru membebani, sebaiknya tidak perlu dilakukan.
"Kalau untuk kebaikan negara dan bangsa kenapa tidak?" ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi usai menyambangi kantor berita Bisnis Indonesia di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Namun, mantan walikota Solo ini mengatakan untuk bekerjasama dengan dengan banyak partai, tentu perlu ada pertimbangan-pertimbangan. Apabila kerjasama dengan banyak partai itu justru membebani, sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Merapat ke Jokowi-JK, PPP Akan Gelar Mukernas
Langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk bergabung dengan Joko Widodo -Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin menguat.
Untuk memuluskan langkah tersebut, PPP akan menjadwalkan pelaksanaan Mukernas pasca-penetapan hasil Pilpres oleh KPU.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa mengatakan, langkah untuk mendukung pemerintahan mendatang tersebut bukan diambil dengan cara gegabah tetapi sudah melalui pertimbangan mendalam.
Untuk memuluskan langkah tersebut, PPP akan menjadwalkan pelaksanaan Mukernas pasca-penetapan hasil Pilpres oleh KPU.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa mengatakan, langkah untuk mendukung pemerintahan mendatang tersebut bukan diambil dengan cara gegabah tetapi sudah melalui pertimbangan mendalam.
Hadapi Pengumuman KPU, Jokowi Makan Banyak Saat Sahur
Komisi Pemilihan Umum (KPU) rencananya akan menyampaikan hasil
rekapitulasi suara pemilihan umum presiden dan siapa presiden terpilih
besok, Selasa 22 Juli 2014. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak
menyiapkan apapun baik pidato pemenangan ataupun atau pun persiapan
fisik.
Karena disampaikan pada bulan puasa, maka Jokowi hanya akan memperbanyak makan sahur untuk menjaga fisiknya. "Fisik. Ya kalau sahur makannya banyak ya mukanya seger," jelasnya di Kantor Harian Bisnis Indonesia, Jalan KH Mas Mansur, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
Bahkan, Jokowi biasa-biasa saja menghadapi keputusan siapa yang akan menjadi presiden Indonesia ketujuh. "Biasa-biasa aja. Kamu lihat saya aja sekarang biasa aja," tegasnya.
Karena disampaikan pada bulan puasa, maka Jokowi hanya akan memperbanyak makan sahur untuk menjaga fisiknya. "Fisik. Ya kalau sahur makannya banyak ya mukanya seger," jelasnya di Kantor Harian Bisnis Indonesia, Jalan KH Mas Mansur, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
Bahkan, Jokowi biasa-biasa saja menghadapi keputusan siapa yang akan menjadi presiden Indonesia ketujuh. "Biasa-biasa aja. Kamu lihat saya aja sekarang biasa aja," tegasnya.
PDIP: Kasihan, Jangan Ejek Prabowo-Hatta
Para pendukung calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Joko
Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta menunjukan kedewasaan politik
saat hari penetapan pemenang pemilu presiden 22 Juli mendatang. Para
pendukung jangan mengejek pihak yang kalah apabila Jokowi-JK berhasil
menang.
"Kita pernah merasakan kalah. Jangan mengejek-ejek pihak kalah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon saat dihubungi Republika, Senin (21/7/2014).
"Kita pernah merasakan kalah. Jangan mengejek-ejek pihak kalah," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon saat dihubungi Republika, Senin (21/7/2014).
Jokowi Menang, Saham dan Valas Tertawa Ria
Tanda-tanda kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada
pemilihan presiden berdampak positif terhadap perdagangan di Bursa Efek
Indonesia. Analis dari Universal Broker, Satrio Utomo, mengatakan kabar
kemenangan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, berpotensi meneruskan
tren positif hingga beberapa hari ke depan. "Euforianya bisa berlangsung
lama dan peningkatannya lebar sekali," ujarnya kepada Tempo, Senin (21/7/2014).
Yang Pakai Baju Kotak-kotak Besok, Dipastikan Penyusup/Penyabot
Kubu Jokowi-JK telah sepakat untuk tidak menggunakan atribut partai pada
saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional besok. Mereka
juga meminta tak ada penggalangan massa.
Jika masih ada, mereka dinilai sebagai penyusup/penyabot dan bukan relawan Jokowi-JK.
Timses Jokowi-JK, Effendi Simbolon menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan perintah untuk tidak melakukan hal-hal yang provokatif.
Jika masih ada, mereka dinilai sebagai penyusup/penyabot dan bukan relawan Jokowi-JK.
Timses Jokowi-JK, Effendi Simbolon menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan perintah untuk tidak melakukan hal-hal yang provokatif.
PKS Akan Bawa Kekalahan Prabowo ke Mahkamah Konstitusi
Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring
mengatakan, partainya memiliki bukti-bukti penting terkait pelanggaran
Pilpres 2014. Data-data tersebut didapat dari saksi-saksi PKS dan akan
digunakan untuk beradu argumen di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita punya bukti juga kan, saksinya hampir 80 persen PKS ya. Jadi kita bawa data-data," ujar Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/7/2014).
"Kita punya bukti juga kan, saksinya hampir 80 persen PKS ya. Jadi kita bawa data-data," ujar Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Real Count KPU: Data Masuk 96,56%, Jokowi-JK Unggul 53,27%
Data perolehan suara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil
presiden (cawapres) dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres)
2014 terus diunggah di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Data yang diunggah adalah formulir C1 yang berisi perolehan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS), formulir DA1 yang merupakan rekapitulasi suara tingkat kecamatan, formulir rekapitulasi suara untuk tingkat kabupaten/kota yang disebut DB1, serta rekapitulasi tingkat provinsi dalam formulir DC1.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com hingga Senin (19/7/2014) pukul 12.00 WIB, jumlah data dari rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota (formulir DB1) di seluruh Indonesia mencapai 96,56 persen.
Data yang diunggah adalah formulir C1 yang berisi perolehan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS), formulir DA1 yang merupakan rekapitulasi suara tingkat kecamatan, formulir rekapitulasi suara untuk tingkat kabupaten/kota yang disebut DB1, serta rekapitulasi tingkat provinsi dalam formulir DC1.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com hingga Senin (19/7/2014) pukul 12.00 WIB, jumlah data dari rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota (formulir DB1) di seluruh Indonesia mencapai 96,56 persen.
Antisipasi Sabotase/teror, Jokowi-JK Tak Tanggung Jawab Kelompok Pakai Baju Kotak-kotak
Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla menegaskan pihaknya telah meminta
relawan tidak menggunakan simbol pasangan nomor urut dua. Larangan
penggunaan baju kotak-kotak pada tanggal 22 Juli 2014 untuk
mengantisipasi adanya sabotase berupa pengerahan massa dengan identitas pendukung Jokowi-JK.
Jaga Perasaan Prabowo, Kemenangan Jokowi Tak Akan Dirayakan Berlebihan, Cuma Tumpeng 7 Meter Saja
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengumumkan pemenang Pilpres 2014
besok. Kubu Jokowi-JK mengaku tidak ada persiapan khusus untuk
menghadapi pengumuman tersebut.
Politikus senior PDIP, Pramono Anung menegaskan, pihaknya hanya menginstruksikan agar para relawan tidak turun ke jalan menghadapi pengumuman besok.
Politikus senior PDIP, Pramono Anung menegaskan, pihaknya hanya menginstruksikan agar para relawan tidak turun ke jalan menghadapi pengumuman besok.
Jokowi Diprediksi Menang, Rupiah Unjuk Gigi
Pada transaksi awal pekan (21/7/2014), rupiah mencatatkan penguatan terbesar di antara mata uang Asia lainnya. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.54 WIB, rupiah di pasar spot perkasa 0,4% menjadi 11.570 per dollar AS. Ini merupakan level paling perkasa sejak 10 Juli lalu.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data Bloomberg di pasar offshore, nilai kontrak rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,4% menjadi 11.624 atau lebih lemah 0,5% dari posisi spot.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data Bloomberg di pasar offshore, nilai kontrak rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,4% menjadi 11.624 atau lebih lemah 0,5% dari posisi spot.
Pohan Setia Sampai Akhir Hayat pada Prabowo, Ibas "Tunggu Dulu!"
Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat,
Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ramadhan Pohan, berbeda pendapat ihwal
partai yang didirikan SBY itu merapat ke koalisi kubu Jokowi-JK, jika
calon presiden dan calon wakil presiden itu memenangkan pemilu.
Edhie Baskoro, yang biasa disapa Ibas, mengatakan tak tertutup kemungkinan partainya berkoalisi dengan pemenang pemilihan presiden, meskipun yang menang adalah Jokowi-JK.
Edhie Baskoro, yang biasa disapa Ibas, mengatakan tak tertutup kemungkinan partainya berkoalisi dengan pemenang pemilihan presiden, meskipun yang menang adalah Jokowi-JK.
Setelah Lebaran, Jokowi Jadi Gubernur Lagi
Setelah Idul Fitri, Joko Widodo (Jokowi) akan kembali bertugas di Jakarta sebagai gubernur aktif.
Sekertaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, cuti nyapres Jokowi sebenarnya habis pada tanggal 22 Juli. Namun, Jokowi meminta cuti tambahan tiga hari yang diambil dari cuti regulernya sebagai gubernur.
Sekertaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, cuti nyapres Jokowi sebenarnya habis pada tanggal 22 Juli. Namun, Jokowi meminta cuti tambahan tiga hari yang diambil dari cuti regulernya sebagai gubernur.
Langganan:
Postingan (Atom)