Musisi dan politikus, Eros Djarot mengatakan Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok pemimpin yang baik. Tak hanya baik, Jokowi juga menjadi sosok idola yang disukai banyak orang. Tak heran jika Jokowi kemudian dieluh-eluhkan Eros untuk jadi Presiden.
"Jokowi Presiden itu, is cute," Eros menegaskan kepada Tempo, Selasa, (11/2/2014).
Meski menilai Jokowi baik, Eros Djarot tidak menaruh harapan pada Jokowi. Eros belajar dari pengalaman.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 11 Februari 2014
Kata Hary Tanoe, Masa Jaya Jokowi Sudah Lewat
Calon Wakil Presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat, Hary Tanoesoedibyo, menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo. Menurut Hary, popularitas Jokowi mulai merosot karena banjir di Jakarta.
"Masa jayanya sudah lewat," kata Hary saat temu kader Partai Hanura di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam (11/2/2014).
Hary mengklaim elektabilitas pasangan Wiranto-Harry Tanoe terus menanjak.
"Masa jayanya sudah lewat," kata Hary saat temu kader Partai Hanura di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam (11/2/2014).
Hary mengklaim elektabilitas pasangan Wiranto-Harry Tanoe terus menanjak.
PDIP Paksakan Mega-Jokowi, Prabowo-Hatta Bisa Menang
Internal PDIP mematangkan duet Megawati Soekarno Putri dan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014. Jika duet
ini dipaksakan maka duet Prabowo-Hatta berpotensi menaklukkan duet
tua-muda tersebut.
Dalam survei yang digelar di akhir tahun 2013 silam, lembaga survei Charta Poitika mensimulasikan sejumlah pasangan capres. Hasilnya, pasangan Mega Jokowi memang masih paling atas, namun selisihnya sangat sedikit.
Dalam survei yang digelar di akhir tahun 2013 silam, lembaga survei Charta Poitika mensimulasikan sejumlah pasangan capres. Hasilnya, pasangan Mega Jokowi memang masih paling atas, namun selisihnya sangat sedikit.
Bulan Bintang Sebut Jokowi Gubernur Gagal
Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Sahar L.Hasan mengaku tidak kagum dengan popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Pasalnya, popularitas Jokowi tidak sejalan dengan yang dikerjakannya di lapangan. Bahkan ia menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang gagal.
"Jokowi tidak mampu memimpin Jakarta bahkan masih gagal. Buktinya kemacetan dan banjir malah makin menjadi," kata Sahar kepada wartawan di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa, (11/2/2014).
Pasalnya, popularitas Jokowi tidak sejalan dengan yang dikerjakannya di lapangan. Bahkan ia menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang gagal.
"Jokowi tidak mampu memimpin Jakarta bahkan masih gagal. Buktinya kemacetan dan banjir malah makin menjadi," kata Sahar kepada wartawan di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa, (11/2/2014).
Sopir Angkort Sebut Jokowi Lebih Kejam daripada Foke
Sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang memprotes
beroperasinya bus kota terintegrasi busway (BKTB) mengecam Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Mereka menilai Jokowi kejam.
"Ya, gubernur sekarang mah kejam. Kita semua bisa disikat habis. Beda sama gubernur yang dulu (Fauzi Bowo)," tutur Slamet (53), salah seorang sopir angkot B-01 jurusan Grogol-Muara Angke, Selasa (11/2/2014).
Slamet, atau yang biasa dipanggil Pak Kentung, mengatakan, sebenarnya Jokowi memiliki program yang bagus, seperti normalisasi waduk dan cara kerjanya dengan melakukan blusukan.
"Ya, gubernur sekarang mah kejam. Kita semua bisa disikat habis. Beda sama gubernur yang dulu (Fauzi Bowo)," tutur Slamet (53), salah seorang sopir angkot B-01 jurusan Grogol-Muara Angke, Selasa (11/2/2014).
Slamet, atau yang biasa dipanggil Pak Kentung, mengatakan, sebenarnya Jokowi memiliki program yang bagus, seperti normalisasi waduk dan cara kerjanya dengan melakukan blusukan.
Jokowi Umumkan Hasil Evaluasi Lelang Camat Lurah Besok
Warga Jakarta dalam waktu dekat akan dapat mengetahui hasil kinerja
lurah camat hasil lelang jabatan 2013. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengagendakan akan mengumumkan hasil evaluasi ini besok.
"Nanti besok diumumkan. Hasilnya besok. Tolong saya diingatkan umumkan besok," kata Jokowi di Rumah Makan Wiro Sableng, Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).
Ia enggan membahas mengenai kasus korupsi yang dilakukan para lurah camat hasil lelang jabatannya.
"Nanti besok diumumkan. Hasilnya besok. Tolong saya diingatkan umumkan besok," kata Jokowi di Rumah Makan Wiro Sableng, Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).
Ia enggan membahas mengenai kasus korupsi yang dilakukan para lurah camat hasil lelang jabatannya.
Jokowi Kalah Cepat dari Risma
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum punya jurus jitu untuk mengatasi
pengemis di Jakarta. Tapi di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini sudah
punya solusinya. Apa solusinya?
"Di Surabaya tidak ada pengemis, bisa dicek. Kalau ada yang ngemis saya tangkap, saya tega," kata Risma saat berkunjung ke Gedung Trans TV di Jl. Kapten Piere Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014).
"Di Surabaya tidak ada pengemis, bisa dicek. Kalau ada yang ngemis saya tangkap, saya tega," kata Risma saat berkunjung ke Gedung Trans TV di Jl. Kapten Piere Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014).
Layakkah Jokowi Jadi Capres 2014?
Banyak yang menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) layak menjadi
calon presiden Indonesia pada 2014. Konsultan politik Eep Saefullah
Fatah mengatakan, suka atau tak suka, masyarakat memang menginginkan
presiden seperti Jokowi.
"Dari survei, pertimbangan terpenting untuk capres adalah jujur dan bersih dari korupsi," ujar Eep, Selasa (11/2/2014). Pertimbangan kedua adalah berpengalaman terbukti melakukan sesuatu yang konkret.
Sementara itu, capres muda hanya sebesar 30 persen. Disusul oleh capres tentara sebesar 23 persen.
"Dari survei, pertimbangan terpenting untuk capres adalah jujur dan bersih dari korupsi," ujar Eep, Selasa (11/2/2014). Pertimbangan kedua adalah berpengalaman terbukti melakukan sesuatu yang konkret.
Sementara itu, capres muda hanya sebesar 30 persen. Disusul oleh capres tentara sebesar 23 persen.
Investor Menilai Jokowi adalah Pemimpin yang "Market Friendly"
Ternyata demam Jokowi (Joko Widodo), Gubernur DKI Jakarta, tidak
hanya terjadi di kalangan masyarakat awam saja. Melainkan para investor
atau pengusaha juga mendambakan sosok Jokowi bisa menjadi kandidat dan
juga pemimpin setelah Pemilu 2014 nanti.
Menurut Fauzi Ichsan, Managing Director Senior Economist and Government Relations Head Standard Chartered Bank Indonesia, saat ini para investor melihat bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang market friendly.
Menurut Fauzi Ichsan, Managing Director Senior Economist and Government Relations Head Standard Chartered Bank Indonesia, saat ini para investor melihat bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang market friendly.
Di Waduk Marunda, Jokowi Ditagih Pembayaran Pembebasan Lahan
Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), di lokasi
pembangunan Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dimanfaatkan warga
sekitar untuk menumpahkan unek-unek. Orang nomor satu di Jakarta itu
dicecar kepastian soal pembebasan lahan milik warga.
"Pak warga pada nanya, kapan ya pembayaran lahan kami diselesaikan? Warga mau secepatnya," kata Ketua RT 03/02, Muhrom, di lokasi waduk, perkampungan Marunda, Cilincing, Jakut, Selasa (11/2/2014).
"Pak warga pada nanya, kapan ya pembayaran lahan kami diselesaikan? Warga mau secepatnya," kata Ketua RT 03/02, Muhrom, di lokasi waduk, perkampungan Marunda, Cilincing, Jakut, Selasa (11/2/2014).
Kata Marzuki, Jokowi Tak Paham Kebijakan Pemerintah
Ketua DPR Marzuki Alie mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di depan puluhan mahasiswa dalam kuliah umum di Gedung Sutardjo, Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (11/2/2014).
Marzuki berbicara tentang perlunya pendidikan politik kepada publik agar bisa memahami dan mengetahui kebijakan pemerintah. Ia prihatin karena pejabat pemerintah kadang tak bisa memahani kebijakan politik pemerintah pusat.
Marzuki berbicara tentang perlunya pendidikan politik kepada publik agar bisa memahami dan mengetahui kebijakan pemerintah. Ia prihatin karena pejabat pemerintah kadang tak bisa memahani kebijakan politik pemerintah pusat.
Kata Pohan, Kalau Jokowi Cawapres, Gita Bisa Menang Pilpres
Kabar kuat soal duet Mega-Jokowi memunculkan prediksi akan muncul tokoh
muda penakluk Jokowi. Di antara tokoh-tokoh yang disebut, Wasekjen
Partai Demokrat Ramadhan Pohan menjagokan Gita Wirjawan.
"Tanpa menyebut nama, siapapun pemenang konvensi peluangnya besar sekali memenangkan Pilpres 2014," kata Ramadhan mengawali pembicaraan soal penakluk Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
"Tanpa menyebut nama, siapapun pemenang konvensi peluangnya besar sekali memenangkan Pilpres 2014," kata Ramadhan mengawali pembicaraan soal penakluk Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Jokowi Targetkan Pembangunan Waduk Marunda Selesai dalam Setahun
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan pembangunan Waduk Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.
"Bismillah kita mulai pembangunan ini, setelah ini baru kita urusi yang Timur lalu Barat. Ini kan kita masih pakai alat-alat kita sendiri, nanti kalau alat-alat berat sudah dilelang, semua akan dikerjakan cepat, kejar-kejaran," kata Jokowi di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).
"Bismillah kita mulai pembangunan ini, setelah ini baru kita urusi yang Timur lalu Barat. Ini kan kita masih pakai alat-alat kita sendiri, nanti kalau alat-alat berat sudah dilelang, semua akan dikerjakan cepat, kejar-kejaran," kata Jokowi di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).
Kesaksian Simbolon: Mega-Jokowi Bukan Sekedar Isu
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpeluang mengusung
pasangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden (capres) dan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon wakil presiden
(cawapres). Pasangan Mega-Jokowi sudah bukan lagi sebuah isu.
“(Mega-Jokowi) bagus itu. Bukan isu lagi, tapi memang yang berhembus kuat di internal PDI-P (Mega-Jokowi),” kata Ketua DPP PDI-P Effendy Simbolon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
“(Mega-Jokowi) bagus itu. Bukan isu lagi, tapi memang yang berhembus kuat di internal PDI-P (Mega-Jokowi),” kata Ketua DPP PDI-P Effendy Simbolon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Menuju Waduk Marunda, Jokowi Kejebak Macet
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terjebak macet di Tol JORR I Cikunir-Cilincing,
Jakarta Utara. Mobil dinas Jokowi terjebak di antara truk peti kemas
yang menguasai jalur itu.
Bahkan, 2 ajudan Jokowi sempat keluar mobil untuk mengurai kemacetan, Selasa (11/2/2014) sekitar pukul 14.14 WIB.
Setelah jalanan kembali lancar, hanya berjarak 100 meter, mobil Jokowi terkena macet lagi di antara truk peti kemas.
Bahkan, 2 ajudan Jokowi sempat keluar mobil untuk mengurai kemacetan, Selasa (11/2/2014) sekitar pukul 14.14 WIB.
Setelah jalanan kembali lancar, hanya berjarak 100 meter, mobil Jokowi terkena macet lagi di antara truk peti kemas.
Kata Ahok, Jokowi Copot Kadis Gara-gara Beli Bus Rusak
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengevaluasi terkait buruknya sarana TransJakarta. Hal tersebut dilakukan karena sejumlah armada transportasi tersebut tidak dapat beroperasi.
"Mau kita selidiki, mau kita cek dulu, kita juga belum bayar, Pak Gubernur bilang ada Kadis yang bertanggung jawab dan diganti, untuk itu hari ini evaluasi Kadis," kata Ahok di Kapuk Muara, Selasa (11/2/2014).
"Mau kita selidiki, mau kita cek dulu, kita juga belum bayar, Pak Gubernur bilang ada Kadis yang bertanggung jawab dan diganti, untuk itu hari ini evaluasi Kadis," kata Ahok di Kapuk Muara, Selasa (11/2/2014).
Jokowi Dukung Polda Metro Perangi Narkoba di Tempat Hiburan Malam
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendukung upaya Polda Metro Jaya
akan menindak tegas tempat hiburan malam yang praktiknya menjadi ajang
penyalahgunaan narkoba. Pengelola tempat maksiat yang merusak generasi
bangsa itu jangan dikasih hati.
“Tentu. Saya sangat setuju Polda Metro Jaya menggalakkan razia di tempat hiburan malam yang melanggar aturan,” ujar Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan di Balaikota, Gambir. Tempat hiburan yang bandel seperti itu harus ditindak tegas sampai pengelolanya kapok.
Sebagaimana diberitakan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno beberapa kali menegaskan pihaknya segera menertibkan tempat hiburan malam di Jakarta yang melanggar aturan.
“Tentu. Saya sangat setuju Polda Metro Jaya menggalakkan razia di tempat hiburan malam yang melanggar aturan,” ujar Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan di Balaikota, Gambir. Tempat hiburan yang bandel seperti itu harus ditindak tegas sampai pengelolanya kapok.
Sebagaimana diberitakan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno beberapa kali menegaskan pihaknya segera menertibkan tempat hiburan malam di Jakarta yang melanggar aturan.
PDIP Yakin Menang Pemilu Tanpa Dompleng Popularitas Jokowi
Sebagai peserta Pemilu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan siapa yang bakal digadang-gadang pada pencapresan mendatang. Meski demikian, partai berlambang banteng ini juga yakin bisa memenangkan Pemilu 2014.
Politisi PDIP Aria Bimo menyatakan saat ini partainya tengah bekerja keras. Oleh karena itu, dia tak akan memanfaatkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Politisi PDIP Aria Bimo menyatakan saat ini partainya tengah bekerja keras. Oleh karena itu, dia tak akan memanfaatkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Ssstt...Jokowi Nyapres Bergantung Pembisik Mega
Jika pada akhirnya Megawati Soekarnoputri mencapreskan Jokowi sebelum
Pileg 9 April 2014, maka keputusan itu murni pertimbangan pribadi Megawati
Soekarnoputri tanpa pengaruh siapapun. Hal itu diungkapkan inisiator PDI
Perjuangan Pro Jokowi (PROJO) Fahmi Alhabsyi .
"Jadi jika ada yang berpikir bahwa jika Megawati mencapreskan Jokowi sebelum pileg karena survei-survei, atau karena gerakan PROJO saat ini adalah salah besar dan keliru. Bahkan seorangpun Puan Maharani pun tidak bisa mempengaruhi keputusan Megawati. "ujar Fahmi Alhabsyi di Jakarta, Selasa (11/2/2014) siang.
"Jadi jika ada yang berpikir bahwa jika Megawati mencapreskan Jokowi sebelum pileg karena survei-survei, atau karena gerakan PROJO saat ini adalah salah besar dan keliru. Bahkan seorangpun Puan Maharani pun tidak bisa mempengaruhi keputusan Megawati. "ujar Fahmi Alhabsyi di Jakarta, Selasa (11/2/2014) siang.
Ini Simulasi Kekuatan Duet Mega-Jokowi
Mungkin saja PDIP masih melihat peluang duet Mega-Jokowi di Pilpres
2014. Namun peluang menang itu sangat tipis dibandingkan jika PDIP
mengusung Jokowi sebagai capres di 2014.
Lembaga survei Charta Politica melakukan survei terkait elektabilitas capres saat ini pada akhir 2013 lalu. Hasilnya Jokowi memuncaki dengan 38,4% suara, sementara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya 2,8% suara jauh di bawah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Wiranto.
Lembaga survei Charta Politica melakukan survei terkait elektabilitas capres saat ini pada akhir 2013 lalu. Hasilnya Jokowi memuncaki dengan 38,4% suara, sementara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya 2,8% suara jauh di bawah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Wiranto.
Bus Terintegrasi Busway Beroperasi, Sopir Angkot Demo Jokowi
Puluhan sopir angkot yang biasa mangkal di terminal bayangan Muara
Angke, Jakarta Utara menggelar unjuk rasa. Mereka merasa dirugikan
dengan kehadiran Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang melintasi
Muara Angke.
Salah satu pengurus angkot jurusan KWK U-11 Kapuk-Muara Karang Udin (31) mengatakan, adanya BKTB yang melewati trayeknya itu membuat sopir angkot jurusan U-11 dirugikan. Sebab, seluruh penumpang akan lebih memilih BKTB ketimbang angkot.
"Kalau untuk sewa pasti berkurang, pasti nanti kelamaan penumpang lebih memilih BKTB. Kita bisa-bisa kekurangan pemasukan," kata Udin di terminal bayangan Muara Angke, Selasa (11/2/2014).
Salah satu pengurus angkot jurusan KWK U-11 Kapuk-Muara Karang Udin (31) mengatakan, adanya BKTB yang melewati trayeknya itu membuat sopir angkot jurusan U-11 dirugikan. Sebab, seluruh penumpang akan lebih memilih BKTB ketimbang angkot.
"Kalau untuk sewa pasti berkurang, pasti nanti kelamaan penumpang lebih memilih BKTB. Kita bisa-bisa kekurangan pemasukan," kata Udin di terminal bayangan Muara Angke, Selasa (11/2/2014).
Surva-surve LCS: Jokowi Bersaing dengan Prabowo dan Wiranto
Berbagai lembaga survei terus melakukan tingkat keterpilihan Capres
2014. Kali ini Lembaga Survei Lintas Citra Solusindo (LCS) melakukan
survei dengan hasil yang mengunggulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi).
"Walaupun isu penanganan banjir awal tahun ini di Jakarta cukup membuat nama Gubernur DKI Joko Widodo dianggap belum pantas untuk bersaing di Pilpres 2014, ternyata perolehan hasil surveinya jauh melampaui calon presiden lainnya," ujar Direktur Eksekutif LCS Tomi Syavitra, dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (11/2/2014).
"Walaupun isu penanganan banjir awal tahun ini di Jakarta cukup membuat nama Gubernur DKI Joko Widodo dianggap belum pantas untuk bersaing di Pilpres 2014, ternyata perolehan hasil surveinya jauh melampaui calon presiden lainnya," ujar Direktur Eksekutif LCS Tomi Syavitra, dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (11/2/2014).
Opsi Jokowi-Puan Maharani di Pilpres Juga Menguat
Pengamat Politik, M.Qodari, menegaskan mayoritas rakyat berdasarkan
hasil survei memang menginginkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Presiden (Capres) yang tepat untuk diusung oleh
PDIP.
"Kalau masyarakat inginnya Jokowi yang jadi Capres. Tapi kan keputusan ada di tangan Megawati," kata Qodari ketika dikonfirmasi, Selasa (11/2/2014).
"Kalau masyarakat inginnya Jokowi yang jadi Capres. Tapi kan keputusan ada di tangan Megawati," kata Qodari ketika dikonfirmasi, Selasa (11/2/2014).
Nasib Jokowi Capres Di Tangan Megawati
Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah
jadi sorotan. Entah benar atau tidak, namun sejumlah survei yang
diadakan lembaga survei menempatkan Jokowi di urutan teratas Capres
yang bakal terpilih jadi presiden jika Pemilu Presiden diadakan saat
ini.
Namun hingga hari ini, Selasa (11/2/2014), nasib Jokowi belum juga menentu. Apakah dicalonkan sebagai Presiden oleh partainya PDIP atau tidak. Padahal beberapa partai politik di luar PDIP juga berminat dengan Jokowi?
Namun hingga hari ini, Selasa (11/2/2014), nasib Jokowi belum juga menentu. Apakah dicalonkan sebagai Presiden oleh partainya PDIP atau tidak. Padahal beberapa partai politik di luar PDIP juga berminat dengan Jokowi?
Malayan Banking: Jokowi RI 1, Rupiah Perkasa
Malayan Banking Bhd
(Maybank) dan Morgan Stanley memandang, jika Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) memenangkan pemilu presiden tahun ini, rupiah akan
melesat dan perkasa. Masalahnya, Jokowi belum masuk bursa calon presiden
(capres).
Kepala Riset Valuta Asing Maybank Saktiandi Supaat di Kuala Lumpur mengatakan, nilai tukar rupiah diprediksi akan menguat 7,6 persen menjadi Rp 11.300 per dollar AS pada akhir tahun ini jika Jokowi yang sangat populer ini memenangkan pemilu. Bila Jokowi tak menang, rupiah hanya akan menembus level Rp 11.700 per dollar AS.
Kepala Riset Valuta Asing Maybank Saktiandi Supaat di Kuala Lumpur mengatakan, nilai tukar rupiah diprediksi akan menguat 7,6 persen menjadi Rp 11.300 per dollar AS pada akhir tahun ini jika Jokowi yang sangat populer ini memenangkan pemilu. Bila Jokowi tak menang, rupiah hanya akan menembus level Rp 11.700 per dollar AS.
Jika Jokowi Jadi Cawapres Megawati, Pilpres Diprediksi Dua Putaran
Rencana pasangan Megawati Soekarnoputri - Joko Widodo (Mega-Jokowi) maju sebagai capres
dan cawapres 2014 dinilai bisa menjadi pasangan yang kuat dan patut
diwaspadai. Meski begitu, pasangan Mega-Jokowi akan sulit menang dalam
satu putaran Pilpres.
"Sulit untuk satu putaran. Kalau kita lihat hasil survei maka belum ada yang sampai bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Selasa (11/2/2014).
"Sulit untuk satu putaran. Kalau kita lihat hasil survei maka belum ada yang sampai bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Selasa (11/2/2014).
Ikutan Partai Lain, PDIP Juga Akan Jadikan Jokowi Sebagai Cawapres
Kian dekat dengan Pemilu 2014, nama Joko Widodo (Jokowi) kian seru untuk
diperbincangkan dalam isu pencapresan lintas partai. Jokowi terlalu 'seksi' untuk semua parpol. Namun PDIP
berpikir untuk menjadikan kadernya itu sebagai cawapres saja.
"Ada beberapa hal jika kita melihat dari data-data survei. Kita melihat tingkat pengenalan, akseptabilitas, dan elektabilitas, Jokowi paling tinggi. Akibatnya, hampir semua partai melirik Jokowi sebagai kandidatnya," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Media, Rico Marbun, kepada detikcom, Selasa (11/2/2014).
"Ada beberapa hal jika kita melihat dari data-data survei. Kita melihat tingkat pengenalan, akseptabilitas, dan elektabilitas, Jokowi paling tinggi. Akibatnya, hampir semua partai melirik Jokowi sebagai kandidatnya," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Media, Rico Marbun, kepada detikcom, Selasa (11/2/2014).
Langganan:
Postingan (Atom)