Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan seleksi untuk
menetapkan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transjakarta.
Setidaknya ada tujuh peserta yang akan mengikuti fit and proper test dan
telah bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Dikatakan
Jokowi, tujuh peserta calon direksi BUMD Transjakarta berasal dari
sejumlah instansi. Hal ini dilakukan untuk mencari orang-orang yang
berpengalaman dibidangnya seperti perbankan, permesinan, manajemen dan
lain sebagainya.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Rabu, 29 Januari 2014
Jokowi: Semua Kandidat Direksi Transjakarta Bagus
Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan seleksi untuk direksi BUMD PT Transjakarta. Tujuh orang yang di antaranya ada Kepala Daerah Operasional I Jakarta, PT KAI Heru Isnadi bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Jokowi Akan Buka 'Fun Walk' di Ulang Tahun SP Ke-27
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri perayaan ulang tahun Harian Umum Suara Pembaruan yang jatuh pada 4 Februari 2014.
Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan pada 23 Februari 2014 tersebut, Jokowi bertindak sebagai tuan rumah dan akan membuka kegiatan Fun Walk (jalan santai) bertema "Untuk Indonesia yang Lebih Baik".
"Ya, saya datang," ujar Jokowi kepada SP, saat berkunjung ke kantornya di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
Kegiatan jalan santai itu akan dilaksanakan dalam acara Car Free Day yang rutin digelar setiap Minggu-nya.
Acara tersebut juga mengajak masyarakat untuk berpera serta menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dengan turut serta memilih juga menciptakan suasan damai.
Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan pada 23 Februari 2014 tersebut, Jokowi bertindak sebagai tuan rumah dan akan membuka kegiatan Fun Walk (jalan santai) bertema "Untuk Indonesia yang Lebih Baik".
"Ya, saya datang," ujar Jokowi kepada SP, saat berkunjung ke kantornya di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
Kegiatan jalan santai itu akan dilaksanakan dalam acara Car Free Day yang rutin digelar setiap Minggu-nya.
Acara tersebut juga mengajak masyarakat untuk berpera serta menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dengan turut serta memilih juga menciptakan suasan damai.
Sebesar Apa Pun Ical, Semua Kecil Dibandingkan Jokowi
Rektor Universitas
Paramadina Anies Baswedan menyebut tokoh-tokoh lama yang saat ini
digadang maju sebagai calon presiden sebagai "para pemimpin daur ulang"
atau "recycled leaders". Menurut dia, tidak ada perubahan
tawaran baru yang diberikan kepada para tokoh lama ini. Oleh karena itu,
Anies yakin bahwa Pemilu 2014 akan menjadi ajang bagi pemimpin muda
unjuk gigi dengan ide-ide segar.
"Recycled leaders sudah terlalu lama. Ini era demokrasi dan kita sekarang bagian dari global community. Kita bukan mencari pemimpin yang mencari masalah, sementara saat ini pendekatannya cenderung seperti itu, tidak ada bedanya," ujar Anies saat berdiskusi dengan redaksi Kompas.com, Rabu (29/1/2014).
"Recycled leaders sudah terlalu lama. Ini era demokrasi dan kita sekarang bagian dari global community. Kita bukan mencari pemimpin yang mencari masalah, sementara saat ini pendekatannya cenderung seperti itu, tidak ada bedanya," ujar Anies saat berdiskusi dengan redaksi Kompas.com, Rabu (29/1/2014).
Usai Normalisasi, Jokowi Akan Buat Sodetan Kali Sunter
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membuat sodetan Kali Sunter
menuju Kanal Banjir Timur (KBT) untuk mengurangi banjir di sekitar
kawasan tersebut. Namun demikian, pihaknya lebih dulu harus menuntaskan
normalisasi di kali tersebut.
"Ini mau kita lakukan, tapi kali Sunternya harus dinormalisasi dulu dan itu butuh proses, baru rampung sekitar 2 tahun," kata Jokowi usai mengunjungi lokasi banjir di perumahan Cipinang Indah, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu, (29/1/2014).
"Ini mau kita lakukan, tapi kali Sunternya harus dinormalisasi dulu dan itu butuh proses, baru rampung sekitar 2 tahun," kata Jokowi usai mengunjungi lokasi banjir di perumahan Cipinang Indah, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu, (29/1/2014).
Nara Minta Jokowi Tak Nyapres
Bekas calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli (Nara) meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) setia pada janjinya ketika maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2012. Nara meminta Jokowi melupakan wacana serta desakan tentang kemungkinannya maju sebagai calon presiden Indonesia 2014.
"Kan jadinya tidak fokus (kalau benar maju sebagai capres). Kan saat nyalon gubernur dulu janjinya ngurus Jakarta," kata kata Nara saat ditemui Tempo di sela peresmian Museum Sandi Negara di Yogyakarta Rabu (29/1/2014).
"Kan jadinya tidak fokus (kalau benar maju sebagai capres). Kan saat nyalon gubernur dulu janjinya ngurus Jakarta," kata kata Nara saat ditemui Tempo di sela peresmian Museum Sandi Negara di Yogyakarta Rabu (29/1/2014).
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
Kandidat Calon Presiden PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bisa meningkat elektabilitasnya apabila ditopang oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Direktur Riset Saeful Mujani, Djayadi Hanan, mengatakan Jokowi menjadi figur paling berpengaruh terhadap Megawati Soekarnoputri.
Kandidat presiden terkuat PDIP, Megawati Soekarno Putri, disebut mendompleng ketenaran Joko Widodo. Jika tanpa Jokowi, elektabilitas Mega jatuh. "Hipotesis Kami, figur Cawapres berpengaruh terhadap elektabilitas Megawati. Bisa dibilang (mendompleng) begitu. Jadi faktor Jokowi," kata Djayadi usai konferensi pers di Four Seasons Hotel, Rabu (29/1/2014).
Hanan mengatakan, popularitas Jokowi di kubu Megawati membuat pemilih yang lari ke calon lain, kembali memilih Megawati dan PDI Perjuangan. "Jokowi membuat elektabilitas mereka terjaga," kata dia.
Kandidat presiden terkuat PDIP, Megawati Soekarno Putri, disebut mendompleng ketenaran Joko Widodo. Jika tanpa Jokowi, elektabilitas Mega jatuh. "Hipotesis Kami, figur Cawapres berpengaruh terhadap elektabilitas Megawati. Bisa dibilang (mendompleng) begitu. Jadi faktor Jokowi," kata Djayadi usai konferensi pers di Four Seasons Hotel, Rabu (29/1/2014).
Hanan mengatakan, popularitas Jokowi di kubu Megawati membuat pemilih yang lari ke calon lain, kembali memilih Megawati dan PDI Perjuangan. "Jokowi membuat elektabilitas mereka terjaga," kata dia.
Mega Tempuh Jalan Sunyi, Jokowi Jalan Ramai
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto menyebut, Megawati Soekarno Putri dan Joko Widodo (Jokowi) punya perbedaan pengalaman yang cukup bertolak belakang dalam menempuh jalan 'demokrasi'. Menurut Hasto, Mega menempuh jalan sunyi, sedangkan Jokowi menempuh jalan ramai.
"Kedua-duanya punya karakter yang sama antara Ibu Mega dan Jokowi. Bedanya adalah Ibu Mega menempuh jalan sunyi ketika melakukan perlawanan kepada Orde Baru, bergerilya ke kecamatan-kecamatan, di seluruh Indonesia, sehingga membangun basis yang kuat," katanya saat menghadiri pemaparan Saiful Mujani Research & Consulting di Four Seasons Hotel, Rabu (29/1/2014).
"Kedua-duanya punya karakter yang sama antara Ibu Mega dan Jokowi. Bedanya adalah Ibu Mega menempuh jalan sunyi ketika melakukan perlawanan kepada Orde Baru, bergerilya ke kecamatan-kecamatan, di seluruh Indonesia, sehingga membangun basis yang kuat," katanya saat menghadiri pemaparan Saiful Mujani Research & Consulting di Four Seasons Hotel, Rabu (29/1/2014).
Jokowi Diminta Tidak Nyapres
Hujan yang melanda Jakarta kemarin malam membuat banjir di kawasan Kampung Pesing Garden, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mencapai air ketinggian 50 sentimeter sampai 1 meter. Menurut data yang dihimpun merdeka.com, warga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus mengatasi banjir, dan tidak nyapres.
Peneliti LSI: Masalah Banjir Menjadi Ujian Jokowi Menuju Capres
Peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang berafiliasi ke Golkar, Adjie Alfaraby, mengemukakan masalah banjir memang
tidak secara signifikan mempengaruhi elektabilitas Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi). Namun persoalannya adalah dengan masalah banjir
yang terlihat makin sulit diatasi, publik melihat masih banyak pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan Jokowi.
Banjir Tidak Terpengaruh Elektabilitas Jokowi
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengemukakan masalah banjir yang ditangani oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widido (Jokowi) bersifat lokal yaitu hanya Jakarta. Dengan begitu, duka korban banjir tidak merebak sampai ke seluruh Indonesia. Sementara pemilih Jokowi sampai menyebar ke Papua.
Live di Metro TV dalam Acara Prime Time News
Bersama pembawa acara Andhini Effendy, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo Live dalam Acara Prime Time News dengan topik "Jakarta Bebas Banjir, Kapan?" Pengambilan gambar untuk acara ini dilakukan di pintu air Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
Kata Ruhut, Jokowi Galau
Biasanya sebutan 'Galau' dialamatkan pada presiden kita yang dianggap 'lelet' oleh sebagian pengamat politik. Tapi kali ini politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, justru mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini lagi galau sebab tidak kunjung ditetapkan jadi calon Presiden (Capres) oleh PDI-Perjuangan.
"Mereka lagi galau," kata Ruhut ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/1/2014).
"Mereka lagi galau," kata Ruhut ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/1/2014).
Lihat Jokowi Naik Truk, Anak-anak Berteriak: Pak Presiden, Pak Presiden!
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi banjir di Kampung Sawah, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2014). Dengan menumpang truk milik satuan polisi pamong praja, Jokowi dan Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto menerobos genangan air dan menelusuri perumahan yang terendam banjir.
Sepanjang jalan, Jokowi yang berdiri di bak terbuka truk tampak melambaikan tangan kepada warga yang menyambutnya.
Sepanjang jalan, Jokowi yang berdiri di bak terbuka truk tampak melambaikan tangan kepada warga yang menyambutnya.
Dinilai Tak Kredibel, Jokowi Diminta Ganti Kadis PU DKI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diminta untuk menempatkan pejabat yang kredibel untuk memimpin Dinas PU DKI. Sebab Dinas PU merupakan satuan kerja perangkat daerah yang kinerjanya langsung bersentuhan dengan infrastruktur kota.
"Penanganan infrastruktur banjir dan jalan raya selama setahun terakhir jalan di tempat. Ini membuktikan Kadis PU DKI Rudi Manggas Siahaan tak layak lagi memimpin dinas itu," ujar Direktur Eksekutif Teropong Jakarta Daulat Gultom di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
"Penanganan infrastruktur banjir dan jalan raya selama setahun terakhir jalan di tempat. Ini membuktikan Kadis PU DKI Rudi Manggas Siahaan tak layak lagi memimpin dinas itu," ujar Direktur Eksekutif Teropong Jakarta Daulat Gultom di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Ambil Orang KAI untuk Urus TransJ
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana memilih direksi Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) Transjakarta dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Pembentukan direksi tersebut setelah mendapatkan persetujuan adanya
perubahan untuk Transjakarta dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PT
Transjakarta.
"KAI kemarin datang. Ini kurang lebih kandidat (direksi) Transjakarta, karena belum rampung yah ndak usah diungkap dulu ini kan nanti ada proper test dan semuanya," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
"KAI kemarin datang. Ini kurang lebih kandidat (direksi) Transjakarta, karena belum rampung yah ndak usah diungkap dulu ini kan nanti ada proper test dan semuanya," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
Naik Truk Satpol PP, Jokowi Tinjau Banjir di Pondok Bambu Jaktim
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau banjir di Pondok
Bambu, Jakarta Timur. Banjir yang merendam puluhan rumah di wilayah ini
disebabkan oleh luapan air dari Kali Sunter.
Jokowi tiba sekitar pukul 15.30 WIB di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2014). Begitu tiba, Jokowi kemudian naik ke truk bak terbuka milik Satpol PP. Banjir merendam di jalanan yang dilintasi truk setinggi lutut orang dewasa.
Jokowi tiba sekitar pukul 15.30 WIB di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2014). Begitu tiba, Jokowi kemudian naik ke truk bak terbuka milik Satpol PP. Banjir merendam di jalanan yang dilintasi truk setinggi lutut orang dewasa.
Kisah Fenomena Jokowi di Pedalaman Papua
Joko Widodo (Jokowi) menjadi fenomena sejak menjadi Gubernur DKI tahun 2012
hingga saat ini. Namanya dikenal luas bahkan elektabilitasnya tak
terbendung di banyak survei capres. Politisi Partai Golkar Yorrys
Raweyai, menceritakan bagaimana dirinya mendapati fenomena Jokowi itu di
pedalaman Papua.
"Jokowi ini fenomenal. Pada bulan September lalu saya berkunjung ke pedalaman Papua dan bertemu dengan teman-teman di sana.
"Jokowi ini fenomenal. Pada bulan September lalu saya berkunjung ke pedalaman Papua dan bertemu dengan teman-teman di sana.
Jokowi Kerahkan Satpol PP Tindak Pembuang Sampah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membuat Peraturan Daerah (Perda) untuk menindak warga yang buang sampah sembarangan. Perda tersebut dikhususkan untuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar dapat menindak warga tersebut.
"Pengawasan kan Satpol PP. Yah karena kan belum kita putuskan, nanti kan perdanya itu tugas satpol PP, yah selesai urusan banjir ini lah. Nanti kita masuk ke situ," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
Menurut Jokowi, Dinas Kebersihan DKI Jakarta hanya mengurusi pengangkutan sampah bukan menindak warga yang buang sampah sembarang.
"Pengawasan kan Satpol PP. Yah karena kan belum kita putuskan, nanti kan perdanya itu tugas satpol PP, yah selesai urusan banjir ini lah. Nanti kita masuk ke situ," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
Menurut Jokowi, Dinas Kebersihan DKI Jakarta hanya mengurusi pengangkutan sampah bukan menindak warga yang buang sampah sembarang.
Jakarta Banjir Lagi, Jokowi: Curah Hujan Sekarang Lebih Tinggi
Hujan yang turun deras sejak Selasa malam telah mengakibatkan banjir di
puluhan wilayah Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi DKI mencatat banjir merendam wilayah di 23 kelurahan.
"Banjir sekarang karena curah hujan lebih tinggi dibanding tahun kemarin," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Rabu 29 Januari 2014.
Ia mengaku telah melakukan pemantauan sejak malam tadi. "Saya sudah keliling. Saya sudah lihat wilayah dari jam 01.00 tadi," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini menganggap bahwa semua langkah sudah ia lakukan.
"Banjir sekarang karena curah hujan lebih tinggi dibanding tahun kemarin," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Rabu 29 Januari 2014.
Ia mengaku telah melakukan pemantauan sejak malam tadi. "Saya sudah keliling. Saya sudah lihat wilayah dari jam 01.00 tadi," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini menganggap bahwa semua langkah sudah ia lakukan.
Ulama Imbau Jokowi Ajak Warga Solat Istigotsah
Seiring dengan bencana banjir yang tak berkesudahan, Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diingatkan sejumlah habib dan ulama untuk mengajak
masyarakat menggelar Salat Istigotsah (Salat Mohon Ampunan-red).
Perbanyak doa dan mohon ampun kepada Allah SWT agar musibah segera
berakhir.
Hal itu diungkapkan sejumlah habib dan ulama yang tergabung dalam Satkar Ulama Indonesia. “Saya dititipi pesan dari sejumlah habib maupun alim ulama agar menyampaikan imbauan tersebut kepada pemerintah pusat maupun daerah. Baik kepada Presiden Bapak SBY maupun Pak Jokowi,” ujar Sekjen DPP Satkar Ulama Indonesia, HM Ashraf Ali, usai bertemu dengan sejumlah alim ulama, Rabu (29/1/2014).
Hal itu diungkapkan sejumlah habib dan ulama yang tergabung dalam Satkar Ulama Indonesia. “Saya dititipi pesan dari sejumlah habib maupun alim ulama agar menyampaikan imbauan tersebut kepada pemerintah pusat maupun daerah. Baik kepada Presiden Bapak SBY maupun Pak Jokowi,” ujar Sekjen DPP Satkar Ulama Indonesia, HM Ashraf Ali, usai bertemu dengan sejumlah alim ulama, Rabu (29/1/2014).
Surva-surve SMRC: Jokowi Bisa Menang Pilpres 1 Putaran
Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) melakukan simulasi pencapresan
bagi PDIP yaitu Megawati dan Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, pencapresan Jokowi
bisa menangi Pilpres dengan 1 putaran.
"Jokowi kemungkinan mendapat suara mutlak 51%. Walau suara ini masih dalam error margin 3%, setidaknya ada peluang Pilpres satu putaran," tutur Direktur Eksekutif Jayadi Hanan dalam paparan survei di Four Season Hotel, di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
"Jokowi kemungkinan mendapat suara mutlak 51%. Walau suara ini masih dalam error margin 3%, setidaknya ada peluang Pilpres satu putaran," tutur Direktur Eksekutif Jayadi Hanan dalam paparan survei di Four Season Hotel, di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
PDIP Pastikan Usung Mega-Jokowi
DPP PDI Perjuangan akhirnya mengungkapkan skenario yang bakal mereka
jalankan terkait Pilpres 2014. Ada dua skenario yang disiapkan PDI
Perjuangan, pertama mengusung Megawati-Jokowi atau Jokowi dengan calon
dari parpol lain.
"Kalau menyangkut pilpres ada nama Jokowi dan Ibu Megawati," kata Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014).
Tjahjo dua skenario itu sangat bergantung pada hasil Pemilu Legislatif yang akan diperoleh PDI Perjuangan. Jika berhasil memenuhi syarat 'presidential thereshold' maka kemungkinan besar PDI Perjuangan akan mengusung duet Megawati-Jokowi.
"Kalau menyangkut pilpres ada nama Jokowi dan Ibu Megawati," kata Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014).
Tjahjo dua skenario itu sangat bergantung pada hasil Pemilu Legislatif yang akan diperoleh PDI Perjuangan. Jika berhasil memenuhi syarat 'presidential thereshold' maka kemungkinan besar PDI Perjuangan akan mengusung duet Megawati-Jokowi.
Surva-surve FSI: Prawobo Unggul, Jokowi Hancur
Nama Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tenggelam dalam elektabilitas bakal calon presiden berdasarkan hasil penelitian Focus Survey Indonesia. Dari 15 nama yang disurvei, nama Joko Widodo hanya berada di peringkat ke enam dengan dukungan 5,2 persen.
Bertengger di urutan teratas adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 33,6 persen.
Direktur Focus Survey Indonesia (FSI), Soedarsono, memiliki penjelasan mengenai hasil survei tersebut.
Bertengger di urutan teratas adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 33,6 persen.
Direktur Focus Survey Indonesia (FSI), Soedarsono, memiliki penjelasan mengenai hasil survei tersebut.
Kata Ruhut, di Daerah Jokowi Tak Laku
Setiap partai politik bakal berkonsolidasi dan menerjunkan kader-kader andalan untuk pemenangan Pemilu 2014. PDIP misalnya, bakal meminta Jokowi untuk kampanye blusukan ke daerah-daerah, sementara Ahok bakal diminta turun membantu kampanye Partai Gerindra.
Tak kalah dengan kedua partai di atas, Partai Demokrat bakal menerjunkan kader andalannya, Ruhut Sitompul. Politisi asal Batak ini siap bersaing dengan Jokowi-Ahok yang masing-masing kampanye untuk partai pengusungnya.
"Saya turun sendiri dengan Pak Pramono Edhi sebagai capres kita ke daerah-daerah. Kemarin di Jabar, Kalimantan dan terus keliling," ujar Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Tak kalah dengan kedua partai di atas, Partai Demokrat bakal menerjunkan kader andalannya, Ruhut Sitompul. Politisi asal Batak ini siap bersaing dengan Jokowi-Ahok yang masing-masing kampanye untuk partai pengusungnya.
"Saya turun sendiri dengan Pak Pramono Edhi sebagai capres kita ke daerah-daerah. Kemarin di Jabar, Kalimantan dan terus keliling," ujar Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Selesai Urus Banjir, Jokowi Tindak Pembuang Sampah Sembarangan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) menegaskan, pihaknya segera menerapkan Peraturan Daerah Provinsi DKI
Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Perdatibum) tentang
larangan dan sanksi membuang sampah sembarangan.
"Itu nanti urusannya Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Jokowi mengatakan, penerapan Perdatibum tersebut tentu tidak mungkin dilakukan sekarang. Pihak Pemprov DKI kini tengah sibuk urusi masalah banjir yang hingga kini masih melanda Jakarta.
"Itu nanti urusannya Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Jokowi mengatakan, penerapan Perdatibum tersebut tentu tidak mungkin dilakukan sekarang. Pihak Pemprov DKI kini tengah sibuk urusi masalah banjir yang hingga kini masih melanda Jakarta.
Jokowi Tinjau Kali Sunter
Proyek normalisasi daerah aliran sungai masih menjadi program utama
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tahun ini. Untuk mengebut
pelaksanaannya, sore ini Jokowi meninjau kondisi Kali Sunter di Pondok
Bambu, Jakarta Timur.
Jokowi tiba di Kantor Kelurahan, Pondok Bambu, Jakarta Timur, sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (29/1/2014). Kedatangannya disambut Walikota Jakarta Timur, Krisdianto.
Jokowi tiba di Kantor Kelurahan, Pondok Bambu, Jakarta Timur, sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (29/1/2014). Kedatangannya disambut Walikota Jakarta Timur, Krisdianto.
Jika Jokowi Deklarasi Sekarang, Jadi Sasaran Tembak
Diam-diam ternyata PDIP memang sudah memperhitungkan betul sosok Joko
Widodo (Jokowi) untuk dimajukan dalam Pilpres mendatang. Namun seandainya
dideklarasikan saat ini, Jokowi diprediksi malah menjadi sasaran tembak
parpol lain.
"Jika dipaksakan untuk dideklarasikan, wah jadi sasaran tembak," ujar Sekjen PDIP Tjahjo dalam membuka rapat kordinasi tim Kesekjenan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
Tjahjo bukan sembarang bicara. Indikasi mengenai penggembosan suara Jokowi sudah lama diterima PDIP.
"Jika dipaksakan untuk dideklarasikan, wah jadi sasaran tembak," ujar Sekjen PDIP Tjahjo dalam membuka rapat kordinasi tim Kesekjenan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
Tjahjo bukan sembarang bicara. Indikasi mengenai penggembosan suara Jokowi sudah lama diterima PDIP.
Surva-surve SMRC: Tanpa Capres Jokowi, Golput 80%
Sebanyak 80% publik secara spontan (pertanyaan terbuka) tidak memberikan suaranya kepada tokoh partai teratas sebagai calon presiden (capres) seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Wiranto, dan Aburizal Bakrie.
Demikian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat merilis hasil surveinya, di Jakarta, Rabu (29/1/2014). Hasil survei disampaikan Direktur Riser SMRC Jayadi Hanan.
Demikian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat merilis hasil surveinya, di Jakarta, Rabu (29/1/2014). Hasil survei disampaikan Direktur Riser SMRC Jayadi Hanan.
Media Asing Mungkin Heran Ada Gubernur Seperti Saya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tidak begitu mengetahui
mengapa belakangan ini banyak media asing yang ikut meliput kegiatannya
baik di Balai Kota maupun saat blusukan.
"Ya saya tidak tahu. Biasa saja. Tidak ada tanggapan, mereka datang sendiri-sendiri ke sini meliput," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Menurut Jokowi, kehadiran media asing yang meliput kegiatannya lantaran mereka heran ada sosok Gubernur seperti dirinya yang justru diakuinya sendiri bahwa setelannya tidak cocok sebagai Gubernur.
"Ya saya tidak tahu. Biasa saja. Tidak ada tanggapan, mereka datang sendiri-sendiri ke sini meliput," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Menurut Jokowi, kehadiran media asing yang meliput kegiatannya lantaran mereka heran ada sosok Gubernur seperti dirinya yang justru diakuinya sendiri bahwa setelannya tidak cocok sebagai Gubernur.
Surva-surve SMRC: Elektabilitas Jokowi 20,2%, Prabowo 8,1%, Mega 3%
Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei
elektabilitas capres jelang pemilu 2014. Hasilnya bisa ditebak, Joko
Widodo (Jokowi) kembali jadi 'jawara' survei dengan 20,2%.
"Top of Mind yang dipilih sebagai presiden Jokowi berada di urutan pertama 20,2%," kata Direktur Eksekutif Jayadi Hanan dalam paparan survei di Four Season Hotel, di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
Survei digelar dengan metode wawnacara 19-27 Desember 2013 dengan 1.220 responden yang sudah berumur 17 tahun lebih. Margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Top of Mind yang dipilih sebagai presiden Jokowi berada di urutan pertama 20,2%," kata Direktur Eksekutif Jayadi Hanan dalam paparan survei di Four Season Hotel, di Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (29/1/2014).
Survei digelar dengan metode wawnacara 19-27 Desember 2013 dengan 1.220 responden yang sudah berumur 17 tahun lebih. Margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Terjadi Tiap Tahun, Samapai Jokowi Hafal Titik-titik Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mengetahui titik-titik banjir apabila Jakarta diguyur hujan deras. Jokowi juga menilai banjir sebagai rutinitas warga Jakarta setiap tahunnya.
"Kalau kita lihat di lapangan, setiap tahun, titik banjir sudah ngerti itu di mana saja, evakuasi ke mana juga sudah. Ini kan kaya rutinitas, tapi kan enggak benar juga kalau saya bilang rutinitas," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
"Kalau kita lihat di lapangan, setiap tahun, titik banjir sudah ngerti itu di mana saja, evakuasi ke mana juga sudah. Ini kan kaya rutinitas, tapi kan enggak benar juga kalau saya bilang rutinitas," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
Jokowi Tak Mau Banjir Jadi Rutinitas
Banjir lagi, banjir lagi. Hujan yang mengguyur semalaman telah membuat
Jakarta kembali digenangi air. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
menyadari, banjir seolah sudah menjadi rutinitas tahunan di Ibu Kota.
Namun, ia mengatakan rutinitas itu tak boleh dilanjutkan.
"Ya ini sudah menjadi rutinitas. Tapi rutinitasnya tidak benar. Oleh sebab itu yang ingin kita selesaikan ya akar masalahnya," katanya di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
"Ya ini sudah menjadi rutinitas. Tapi rutinitasnya tidak benar. Oleh sebab itu yang ingin kita selesaikan ya akar masalahnya," katanya di Balai Kota, Rabu (29/1/2014).
PDI-P Minta Kritikan Terhadap Jokowi Bersifat Membangun
Citra Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kini relatif positif di mata publik. Hal itu tercermin dari hasil jajak pendapat yang menempatkan Jokowi dan PDI-P di jajaran atas. Namun, situasi demikian membuat Jokowi dan PDI-P rentan terhadap serangan dari lawan politik. Apalagi, Ibu Kota kini sedang dilanda banjir di sejumlah titik. Masalah banjir ini sempat menjadi bahan untuk menyudutkan Jokowi dan PDI-P.
Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan Sidharto Danusubroto mengatakan, serangan politik menjelang pemilu 2014 sulit dihindari. Namun, dia berharap seluruh pihak tetap menjaga situasi yang terkendali.
Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan Sidharto Danusubroto mengatakan, serangan politik menjelang pemilu 2014 sulit dihindari. Namun, dia berharap seluruh pihak tetap menjaga situasi yang terkendali.
Jakarta Dikepung Banjir, Jokowi: Tadi Malam Saya Keliling Sampai Jam 1
Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (28/1/2014) malam,
hingga Rabu pagi (29/1/2014), menyebabkan terjadinya banjir di beberapa ruas jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas menjadi macet parah.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowo) mengaku sudah mendapat laporan soal parahnya kemacetan Jakarta pagi tadi. Termasuk soal adanya banjir.
"Iya sudah tahu. Tadi malam saya keliling sampai jam 1. Ya memang seperti itu," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowo) mengaku sudah mendapat laporan soal parahnya kemacetan Jakarta pagi tadi. Termasuk soal adanya banjir.
"Iya sudah tahu. Tadi malam saya keliling sampai jam 1. Ya memang seperti itu," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
Projo: Elit dan Kader PDIP Jangan Sampai Jokowi Effect Phobia
Elit dan kader PDI Perjuangan tak perlu risau dengan "Jokowi effect" yang terjadi saat ini. Justru, pengaruh dan tingginya elektabilitas Jokowi (Joko Widodo) di mata masyarakat harus dinilai positif.
Begitu dikemukakan koordinator Nasional PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi dalam keteranganya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
"Jangan sampai dihantui Jokowi effect phobia," katanya.
Begitu dikemukakan koordinator Nasional PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi dalam keteranganya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
"Jangan sampai dihantui Jokowi effect phobia," katanya.
Surva-surve Android: 85,51% Setuju Jokowi Jadi Presiden
Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) moncer di berbagai survei. Belakangan di
jagat Android juga muncul aplikasi survei pencapresan Jokowi, hasilnya
ada 85,51% user aplikasi itu setuju Jokowi jadi presiden.
Aplikasi ini bisa dijumpai di toko aplikasi di ponsel Android. Nama aplikasi ini simpel, Jokowi. Yang mengunduh aplikasi ini sudah lebih dari 600 user. Sejumlah pertanyaan seputar Jokowi diajukan dan user diberi kesempatan untuk mengklik jawaban antara setuju dan tidak setuju.
Saat diakses pada Rabu (29/1/2014), pukul 13.15 WIB, aplikasi polling sederhana ini menunjukkan 85,51% penggunanya setuju Jokowi jadi presiden. Hanya 14,49% pengguna yang menjawab tidak setuju Jokowi jadi presiden.
Aplikasi ini bisa dijumpai di toko aplikasi di ponsel Android. Nama aplikasi ini simpel, Jokowi. Yang mengunduh aplikasi ini sudah lebih dari 600 user. Sejumlah pertanyaan seputar Jokowi diajukan dan user diberi kesempatan untuk mengklik jawaban antara setuju dan tidak setuju.
Saat diakses pada Rabu (29/1/2014), pukul 13.15 WIB, aplikasi polling sederhana ini menunjukkan 85,51% penggunanya setuju Jokowi jadi presiden. Hanya 14,49% pengguna yang menjawab tidak setuju Jokowi jadi presiden.
RTH Jakarta Terancam Gagal Karena Kepemilikan Ganda
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pesimistis pemenuhan target penyediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30 persen dari luas Jakarta dapat
tercapai tahun ini. Penyebabnya, karena banyaknya kepemilikan lahan RTH
yang tumpang tindih.
"Sudah kita teliti, dokumennya sudah ada. Tapi pas mau dibayar, ini ada yang datang bawa dokumen lagi, 'Pak, itu milik kita, Pak,' yang satu juga sama, jadi gimana," kata Jokowi itu di Balaikota Jakarta, Rabu (29/1/2014).
"Sudah kita teliti, dokumennya sudah ada. Tapi pas mau dibayar, ini ada yang datang bawa dokumen lagi, 'Pak, itu milik kita, Pak,' yang satu juga sama, jadi gimana," kata Jokowi itu di Balaikota Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Masalah PPD, Dahlan: Jokowi Secepatnya Temui Mentrei Keuangan
Menteri BUMN Dahlan
Iskan mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar lebih gencar
mengambilalih Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) berinsiatif
mendatangi Menteri Keuangan yang menjadi kuasa pemegang saham PPD.
"Sesuai prosedur bahwa dalam penyelesaian pengambilalihan harus mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan," kata Dahlan usai membuka seminar BUMN Outlook 2014 di Jakarta, Rabu (29/1/2013).
Menurut Dahlan, keputusan akhir pengalihan PPD kepada Pemprov DKI berada di tangan Menteri Keuangan.
"Sesuai prosedur bahwa dalam penyelesaian pengambilalihan harus mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan," kata Dahlan usai membuka seminar BUMN Outlook 2014 di Jakarta, Rabu (29/1/2013).
Menurut Dahlan, keputusan akhir pengalihan PPD kepada Pemprov DKI berada di tangan Menteri Keuangan.
Warga Denpasar Bentuk Relawan Semeton Jokowi
Sejumlah warga di Kota Denpasar membentuk forum relawan "Semeton Jokowi" atau saudara Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung Gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014.
"Forum ini dibentuk karena warga cinta dengan Jokowi dan ada harapan masyarakat kepada salah satu kader terbaik bangsa itu," kata salah satu anggota penggerak "Semeton Jokowi", Agung Putri Astrid, dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu (29/1/2014).
Dia mengatakan forum tersebut merupakan inisiatif warga menyambut suara yang muncul di masyarakat mendukung Jokowi.
"Forum ini dibentuk karena warga cinta dengan Jokowi dan ada harapan masyarakat kepada salah satu kader terbaik bangsa itu," kata salah satu anggota penggerak "Semeton Jokowi", Agung Putri Astrid, dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu (29/1/2014).
Dia mengatakan forum tersebut merupakan inisiatif warga menyambut suara yang muncul di masyarakat mendukung Jokowi.
Jokowi Harus Minta Pemilik Utilitas Tak Rusak Aset Pemprov
Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi), sebagai pemegang otoritas tertinggi di Ibu Kota, diimbau duduk
bersama dengan pemilik utilitas. Upaya itu dimaksudkan agar pengerjaan
galian tidak terbengkalai, tidak membahayakan pengguna jalan, tidak
membuat banjir, dan tidak merusak infrastruktur Pemprov DKI.
"Pemerintah daerah harus memanggil pemilik utilitas untuk membuat kesepakatan bagaimana cara mengelola utilitas ini bisa dikerjakan secara tertib dan tidak merusak aset daerah," kata Peneliti Institut Studi Transpotasi (Instran) Izzul Waro kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
"Pemerintah daerah harus memanggil pemilik utilitas untuk membuat kesepakatan bagaimana cara mengelola utilitas ini bisa dikerjakan secara tertib dan tidak merusak aset daerah," kata Peneliti Institut Studi Transpotasi (Instran) Izzul Waro kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Langganan:
Postingan (Atom)