Pemberian sebuah peci milik Abdurrahman Wahid oleh sang istri, Sinta
Nuriyah kepada Gubernur Joko Widodo (Jokowi), rupanya memiliki nilai filosofis
yang mendalam.
Putri kedua Sinta dan almarhum pria yang akrab disapa Gus Dur, Yenny
Wahid kepada Kompas menjelaskan, penyematan peci di kepala Jokowi merupakan
simbolisasi pemberian tanggung jawab yang besar.
"Kepala bagi
orang Jawa adalah anggota tubuh yang dihormati. Peci, sebagai penutup
kepala, sangat besar apresiasinya atas anggota tubuh yang paling
dihormati tersebut," ujar Yenny.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Kamis, 26 September 2013
Gitu Aja Koq Report
Sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang demokratis dan lebih mengutamakan dialog dengan warga, dinilai sama dengan sosok mantan Presiden RI Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Sebagai bentuk penghargaan atas prinsip Jokowi tersebut, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, memberikan hadiah peci kepada orang nomor satu di Ibu Kota. Peci tersebut mirip dengan yang sering digunakan Gus Dur semasa hidup. Jokowi pun tampak senang setelah menerima hadiah istimewa tersebut. Terlebih, Gus Dur juga salah satu tokoh idolanya. Yenny Wahid, Direktur Wahid Intitute yang juga putri kedua almarhum Gus Dur mengatakan, pemilihan hadiah peci, karena Jokowi dan Gus Dur memiliki filosofi yang sama, yakni gitu aja kok repot.
Sebagai bentuk penghargaan atas prinsip Jokowi tersebut, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, memberikan hadiah peci kepada orang nomor satu di Ibu Kota. Peci tersebut mirip dengan yang sering digunakan Gus Dur semasa hidup. Jokowi pun tampak senang setelah menerima hadiah istimewa tersebut. Terlebih, Gus Dur juga salah satu tokoh idolanya. Yenny Wahid, Direktur Wahid Intitute yang juga putri kedua almarhum Gus Dur mengatakan, pemilihan hadiah peci, karena Jokowi dan Gus Dur memiliki filosofi yang sama, yakni gitu aja kok repot.
Amien Rais Kritik Jokowi, Kader PAN Justru Bela Jokowi
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (MPP PAN) Amien Rais
mengkritik keras kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
yang dianggap lebih banyak pencitraan ketimbang bekerja. Amien menilai
sosok Jokowi seperti Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih
dalam pemilu hanya mengandalkan popularitasnya.
Namun, politisi PAN yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR, Abdul Hakam Naja memiliki pandangan yang berbeda dan justru membela Jokowi. Hakam menilai presiden yang ideal adalah presiden yang memiliki tingkat popularitas yang baik di tengah masyarakat seperti halnya Jokowi yang sangat dikenal masyarakat.
Namun, politisi PAN yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR, Abdul Hakam Naja memiliki pandangan yang berbeda dan justru membela Jokowi. Hakam menilai presiden yang ideal adalah presiden yang memiliki tingkat popularitas yang baik di tengah masyarakat seperti halnya Jokowi yang sangat dikenal masyarakat.
Jokowi dan Ahok Tak Ikut Campur Ganti Rugi Ria Rio
Pemerintah DKI Jakarta tak akan ikut campur dalam masalah uang ganti
rugi bagi warga Waduk Ria Rio. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyerahkan proses ganti
rugi itu sepenuhnya kepada PT Pulo Mas Jaya, perusahaan penyedia rumah
susun sederhana bagi warga itu.
"Enggak tahu, itu tanyakan saja ke PT Pulo Mas Jaya, Pemprov enggak ngurus yang seperti itu," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013). Jokowi mengaku hanya akan melobi sambil makan siang bersama.
"Enggak tahu, itu tanyakan saja ke PT Pulo Mas Jaya, Pemprov enggak ngurus yang seperti itu," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013). Jokowi mengaku hanya akan melobi sambil makan siang bersama.
"Street Democracy" Ala Jokowi Diulas di Koran Jepang "Asahi Shimbun"
Tak hanya di the New York Times,
gaya blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan mendekati langsung ke
tempat-tempat yang menjadi sumber masalah di Jakarta juga mendapat
perhatian di media Jepang.
Salah satu koran terkemuka di Jepang, Asahi Shimbun, membahas
gebrakan Jokowi dalam artikelnya di halaman 2 edisi yang terbit 31 Juli
2013 lalu. Di artikel tersebut, Asahi Shimbun menyoroti sepak terjang
Jokowi yang akan menormalisasi sungai.
Dapat Uang Rp 4 Juta, Warga Ria Rio Akhirnya Setuju Dipindahkan
Setelah melalui polemik panjang, ratusan warga Waduk Ria Rio akhirnya
bersedia dipindahkan ke Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Mereka
setuju karena sudah mendapat kepastian soal duit kerohiman sebesar Rp 4
juta.
Sugiantoro (35), sebagai salah satu koordinator perwakilan warga mengatakan, kesepakatan dicapai setelah bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) siang tadi dalam acara makan siang. Mereka dijanjikan uang Rp 4 juta, setelah sebelumnya ditawari Rp 1 juta.
Sugiantoro (35), sebagai salah satu koordinator perwakilan warga mengatakan, kesepakatan dicapai setelah bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) siang tadi dalam acara makan siang. Mereka dijanjikan uang Rp 4 juta, setelah sebelumnya ditawari Rp 1 juta.
Mengapa Amien Rais Brutal dan Bertubi-tubi Menyerang Jokowi?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah menjawab cemoohan tokoh reformasi 1998, Amien Rais. Jokowi menanggapi santai serangan pendiri
Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Tapi mengapa Amien menyerang kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jokowi, dengan brutal, bertubi-tubi dan seperti meradang dendam? Adalah persoalan pribadi yang terjadi diantara mereka? Ataukah Amien Rais benar-benar memegang kartu truf Jokowi untuk menjegal langkah Jokowi?
Jokowi Ajak Makan SIang Penolak Lurah Susan
"Minggu depan warga Lenteng Agung diundang, ya Pak Heru," kata Jokowi kepada Heru Budi Hartono, Kepala Biro Kepala Daerah, Hubungan Luar Negeri DKI di Balaikota Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Jokowi menegaskan, undangan itu bukan berarti ia mengakomodasi tuntutan warga. Soal penggantian lurah, Jokowi akan menilainya berdasarkan hasil Index Government Survey (IGS) terhadap lurah dan camat yang dilakukan setiap 6 bulan.
Mendagri Ciptakan Radikalisasi Tumbuh Subur
Menanggapi komentar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyesalkan hal tersebut. Menurut Eva, ucapan Gamawan Fauzi ini dapat membuat radikalisasi tumbuh subur di Indonesia.
"Mendagri tidak paham fakta bahwa radikalisasi subur dan makin berani di Indonesia akibat penegakan hukum yang lemah," kata anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Kamis ( 26/9/2013 ).
Eva menyinggung lemahnya penegakan hukum terhadap tindakan
"Mendagri tidak paham fakta bahwa radikalisasi subur dan makin berani di Indonesia akibat penegakan hukum yang lemah," kata anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Kamis ( 26/9/2013 ).
Eva menyinggung lemahnya penegakan hukum terhadap tindakan
Peci Khas Gus Dur untuk Jokowi Simbol Dukungan Gusdurian
Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, memberikan replika peci suaminya
kepada Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eva Sundari mengartikan
peci itu sebagai simbol dukungan dari Gusdurian untuk Jokowi nyapres.
"Saya gembira ketika Bu Sinta beri peci ke Jokowi. Ini simbol dukungan kepada Jokowi. Kalau ada simbol peci, daripada sandal Gus Dur, ini penting dan saya cukup bangga. Saya harap ini simbol dukungan beliau ke Jokowi," kata Eva kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
"Saya gembira ketika Bu Sinta beri peci ke Jokowi. Ini simbol dukungan kepada Jokowi. Kalau ada simbol peci, daripada sandal Gus Dur, ini penting dan saya cukup bangga. Saya harap ini simbol dukungan beliau ke Jokowi," kata Eva kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Gamawan Sarankan Jokowi Enyahkan Lurah Cantik Susan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi penempatan Susan Jasmine
Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Penolakan warga
terhadap Susan dikhawatirkan menganggu kinerjanya.
“Ada prinsip dalam penempatan seseorang dalam jabatan, yaitu the right man on the right place, atau the right on the right job. Nah ini kiranya bisa jadi pertimbangan (Gubernur) DKI,” ujar Gamawan saat dihubungi, Kamis (26/9/2013).
“Ada prinsip dalam penempatan seseorang dalam jabatan, yaitu the right man on the right place, atau the right on the right job. Nah ini kiranya bisa jadi pertimbangan (Gubernur) DKI,” ujar Gamawan saat dihubungi, Kamis (26/9/2013).
Uang Kerohiman, Ada Dusta Di Ria Rio
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak menambah uang kerohiman bagi
warga Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Urusan uang kerohiman
telah diserahkan kepada PT Pulomas Jaya sebagai pemilik lahan.
"Setahu saya enggak ada (tambahan) dari pemprov. Enggak tahu, mungkin Pulomas," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta pada Kamis (26/9/2013).
"Setahu saya enggak ada (tambahan) dari pemprov. Enggak tahu, mungkin Pulomas," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta pada Kamis (26/9/2013).
Jokowi Diserang, Amien Rais Dinasehati Sekjen Perindo
Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Polhukam DPP Perindo, Ricky Margono, meminta kepada Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN, Amien Rais untuk berhenti memojokkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya Jokowi saat ini telah membawa perubahan bagi kota Jakarta, yang terkenal memiliki segudang masalah.
"Bapak Amien Rais sebagai politisi senior negeri ini tidak perlu-lah memojokan sesorang dengan cara demikian. Bukan maksud saya membela Jokowi. Namun memang bila kita pandang secara jernih dan objektif pelanpelan Jokowi sudah mulai memecahkan permasalahan di Jakarta satu persatu," kata Ricky, Kamis (26/9/2013).
Menurutnya Jokowi saat ini telah membawa perubahan bagi kota Jakarta, yang terkenal memiliki segudang masalah.
"Bapak Amien Rais sebagai politisi senior negeri ini tidak perlu-lah memojokan sesorang dengan cara demikian. Bukan maksud saya membela Jokowi. Namun memang bila kita pandang secara jernih dan objektif pelanpelan Jokowi sudah mulai memecahkan permasalahan di Jakarta satu persatu," kata Ricky, Kamis (26/9/2013).
Hanura Curiga PDI-P Revisi Pasal Hanyalah Akal-akalan untuk Memuluskan Jalan Jokowi
Keinginan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arif Wibowo merevisi Pasal 7 Undang-Undang
Pemilihan Presiden yang mengatur soal kepala daerah yang maju menjadi
calon presiden, dicurigai Partai Hanura punya kepentingan tertentu.
“Ada kepentingan khusus di balik itu. Bisa saja untuk kepentingan pencapresan Joko Widodo (Jokowi),” kata Ketua Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
“Ada kepentingan khusus di balik itu. Bisa saja untuk kepentingan pencapresan Joko Widodo (Jokowi),” kata Ketua Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Sedikit Bocoran Isi Jamuan Makan Siang Warga Waduk Ria Rio
Acara makan siang bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan
perwakilan warga Waduk Ria Rio, membahas teknis relokasi ke rumah susun
Pinus Elok, Cakung, Jaktim. Warga ingin kepastian semua mendapatkan unit
rusun Pinus Elok lengkap dengan segala perabotannya.
"Mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka semuanya mendapat ruang dan isinya? Dapat semua nggak isinya (alat-alat rumah tangga - red)?" kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
"Mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka semuanya mendapat ruang dan isinya? Dapat semua nggak isinya (alat-alat rumah tangga - red)?" kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi dari Wagiman jadi Nurgiman
Pelaksana tugas Sekertaris Daerah DKI Jakarta Wiriyatmoko mengatakan
Pemprov DKI tetap mengejar luasan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30
persen luas wilayah DKI hingga 2030 mendatang.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan jajarannya untuk membeli tanah sebanyak-banyaknya untuk dibangun RTH.
"Jadi pak Jokowi ini dulu di Solo namanya Wagiman, walikota gila taman, sekarang di Jakarta jadi Nurgiman, Gubernur gila taman," ujarnya dalam dialog Mass Rapid Transit yang diadakan Kadin DKI Jakarta di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan jajarannya untuk membeli tanah sebanyak-banyaknya untuk dibangun RTH.
"Jadi pak Jokowi ini dulu di Solo namanya Wagiman, walikota gila taman, sekarang di Jakarta jadi Nurgiman, Gubernur gila taman," ujarnya dalam dialog Mass Rapid Transit yang diadakan Kadin DKI Jakarta di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi Jamu Warga Waduk Ria Rio di Balaikota
Jamuan makan dimulai pada 13.30 WIB, Kamis (26/9/2013), dan secara tertutup. Turut hadir dalam acara di ruang kerja Jokowi itu adalah Walikota Jakarta Timur Krisdianto.
"Bapak dan ibu, terima kasih atas kehadirannya, nanti kita ketemu lagi, sehari dua hari lagi saya ke sana," ujar Jokowi saat menutup pertemuan makan siang tersebut.
Candaan Jokowi di Harlah ke-9 Wahid Institute
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) rupanya memperhatikan penilaian orang
terhadap dirinya. Dia pun sadar sering dibilang bermuka 'ndeso' tetapi
sumringah juga saat dipuji mirip mantan Presiden Filipina Joseph
Estrada.
"Banyak TV menyampaikan wajah saya ndeso tapi kemarin ada yang ngomong saya kayak Estrada. Joseph Estrada kan bintang film, yang benar yang mana. Kalau perasaan saya, saya ganteng," ungkap Jokowi dalam pidato sebagai key note speaker di acara Harlah ke-9 Wahid Institute Jakarta, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
"Banyak TV menyampaikan wajah saya ndeso tapi kemarin ada yang ngomong saya kayak Estrada. Joseph Estrada kan bintang film, yang benar yang mana. Kalau perasaan saya, saya ganteng," ungkap Jokowi dalam pidato sebagai key note speaker di acara Harlah ke-9 Wahid Institute Jakarta, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Disebut Man of People oleh New York Times, Jokowi: Nggak Tahu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan dan disebut sebagai 'Man of The
People' oleh media asing ternama, New York Times. Namun Jokowi mengaku
tak tahu soal pemberitaan itu.
"Saya belum tahu," ucap Jokowi usai menghadiri Harlah ke-9 The Wahid Institute, Jl Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Dalam artikel New York Times tersebut, Rabu (25/9/2013) Jokowi diberitakan karena kegiatan blusukannya. New York Times menyebutnya 'A Governor at Home on the Streets'.
"Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times.
"Saya belum tahu," ucap Jokowi usai menghadiri Harlah ke-9 The Wahid Institute, Jl Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Dalam artikel New York Times tersebut, Rabu (25/9/2013) Jokowi diberitakan karena kegiatan blusukannya. New York Times menyebutnya 'A Governor at Home on the Streets'.
"Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times.
Kisah Jokowi Mengerjai Voorijder yang Mengawalnya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku paling tidak menyukai protokoler dan pengawalan.
Jokowi bahkan pernah mengerjai petugas voorijder karena menggunakan
sirine saat mengawalnya.
"Saya orang yang paling tak senang dengan protokoler. Tidak musim seperti itu, apalagi disambut-sambut. Kita yang penting kerja, bukan yang lain," kata Jokowi saat menjadi pembicara di acara Harlah ke-9 The Wahid Institute di Jl Taman Amir Hamzah no 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi mendapatkan lima kendaraan untuk pengawalan. Tiga unit adalah motor dan dua unit adalah mobil. "Tapi yah, sudah saya pakai satu kalau perlu. Kalau tidak perlu, lepas saja," kata Jokowi.
"Saya orang yang paling tak senang dengan protokoler. Tidak musim seperti itu, apalagi disambut-sambut. Kita yang penting kerja, bukan yang lain," kata Jokowi saat menjadi pembicara di acara Harlah ke-9 The Wahid Institute di Jl Taman Amir Hamzah no 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi mendapatkan lima kendaraan untuk pengawalan. Tiga unit adalah motor dan dua unit adalah mobil. "Tapi yah, sudah saya pakai satu kalau perlu. Kalau tidak perlu, lepas saja," kata Jokowi.
Jokowi Senang Dapat Peci Gus Dur
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang mendapatkan cendera mata peci
berwarna cokelat yang sering dikenakan oleh Presiden ke-IV RI
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Masalah peci yang dikasih dari istri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid. Yah tadi saya disuruh nebak, kira-kira diberi hadiah apa. Pikiran saya tadi itu sarung, eh ternyata peci, yah `surprise`, saya pakai peci itu karena senang," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Menurut Jokowi, cendera mata dari The Wahid Institute akan dipakai pada Jumat nanti ketika dirinya melaksanakan Sholat Jum`at.
"Masalah peci yang dikasih dari istri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid. Yah tadi saya disuruh nebak, kira-kira diberi hadiah apa. Pikiran saya tadi itu sarung, eh ternyata peci, yah `surprise`, saya pakai peci itu karena senang," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Menurut Jokowi, cendera mata dari The Wahid Institute akan dipakai pada Jumat nanti ketika dirinya melaksanakan Sholat Jum`at.
Jokowi Layak Jadi Presiden
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendapat hadiah berupa peci yang
modelnya mirip dengan milik alm Gus Dur. Putri Presien RI ke-4 tersebut,
Yenny Wahid, menilai Jokowi layak jadi presiden.
"Kita memberikan apresiasi kepada Pak Jokowi sebagai seorang pemimpin yang mengayomi warganya, punya komitmen yang sangat luar biasa dalam hal toleransi beragama," ujar Yenny Wahid usai peringatan Harlah ke-9 The Wahid Institute di Jl Taman Amir Hamzah no 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
"Kita memberikan apresiasi kepada Pak Jokowi sebagai seorang pemimpin yang mengayomi warganya, punya komitmen yang sangat luar biasa dalam hal toleransi beragama," ujar Yenny Wahid usai peringatan Harlah ke-9 The Wahid Institute di Jl Taman Amir Hamzah no 8, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi: Kalau Kinerja Jelek Apapun Agamanya, Saya Ganti
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak pernah memandang
bawahannya berdasarkan apa agamanya. Akan tetapi, prestasi yang menjadi
patokan dirinya mengangkat atau mencopot bawahannya.
"Kalau prestasi jelek mau agamanya apapun ya langsung saya ganti," ujar Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara Harlah ke-9 Wahid Institute yang digelar di kantor Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi juga merasa gerah dengan aksi warga Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini yang meminta dirinya untuk mengganti Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkilfi dengan dalih agama tertentu.
"Kalau prestasi jelek mau agamanya apapun ya langsung saya ganti," ujar Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara Harlah ke-9 Wahid Institute yang digelar di kantor Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Jokowi juga merasa gerah dengan aksi warga Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini yang meminta dirinya untuk mengganti Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkilfi dengan dalih agama tertentu.
Warga Gembira Jokowi Akan Tata Waduk Tomang Barat
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengatakan Waduk Tomang Barat
akan menjadi waduk yang ditata setelah Waduk Pluit dan Ria Rio. Warga
sekitar waduk pun menyambut gembira rencana penataan ini.
Maningsih, warga Tanjung Duren Utara XI, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, berharap agar rencana tersebut segera diwujudkan. Sebab, waduk yang tepat berada di depan rumahnya itu membuat lingkungan sekitar banyak dikerubuti nyamuk.
Maningsih, warga Tanjung Duren Utara XI, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, berharap agar rencana tersebut segera diwujudkan. Sebab, waduk yang tepat berada di depan rumahnya itu membuat lingkungan sekitar banyak dikerubuti nyamuk.
Sinta Nuriyah Pakaikan Peci Gus Dur ke Kepala Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendapat kejutan seusai menjadi pembicara
Harlah ke-9 Wahid Institute. Istri Almarhum Abdurrahman Wahid, Sinta
Nuriyah, memberi hadiah khusus, yakni peci milik almarhun suaminya,
kepada Jokowi.
Pemberian hadiah tersebut dilakukan selesai Jokowi menceritakan kisahnya menata sejumlah tempat di Jakarta yakni Waduk Ria Rio, Waduk Pluit, Pasar Tanah Abang dan sebagainya. Cerita Jokowi mendapat sambutan yang meriah dari hadirin.
Pemberian hadiah tersebut dilakukan selesai Jokowi menceritakan kisahnya menata sejumlah tempat di Jakarta yakni Waduk Ria Rio, Waduk Pluit, Pasar Tanah Abang dan sebagainya. Cerita Jokowi mendapat sambutan yang meriah dari hadirin.
Puluhan Kusir Delman Datangi Balai Kota
Hari ini puluhan kusir delman yang biasa mangkal di kawasan Monas mendatangi kantor
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka meminta agar keberadaan delman tetap dipertahankan, karena menurut mereka delman merupakan bagian dari warisan budaya Jakarta.
"Budaya lokal harus dipertahankan," kata pendamping para kusir delman, Alan, Kamis (27/9/2013).
Para kusir yang berjumlah 50-an berunjuk rasa pagi tadi. Mereka dikoordinir Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB). Para kusir delman ini berharap Jokowi mencabut SK Wali Kota Jakpus No 11/754 tahun 2007 yang melarang delman beroperasi di area Monas.
"SK itu belum dicabut," terang Alan yang juga aktivis Walhi Jakarta.
"Budaya lokal harus dipertahankan," kata pendamping para kusir delman, Alan, Kamis (27/9/2013).
Para kusir yang berjumlah 50-an berunjuk rasa pagi tadi. Mereka dikoordinir Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB). Para kusir delman ini berharap Jokowi mencabut SK Wali Kota Jakpus No 11/754 tahun 2007 yang melarang delman beroperasi di area Monas.
"SK itu belum dicabut," terang Alan yang juga aktivis Walhi Jakarta.
Kritik Amien Cambuk untuk Jokowi
Meskipun sampai saat ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) belum secara resmi belum dicalonkan sebagai Presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tetapi secara membabi buta ketua MPP PAN Amien Rais mengkritik pedas "rencana" pencapresan Jokowi. Kritik Amien tersebut, menurut Waketum PAN
seharusnya menjadi cambuk bagi Jokowi.
"Kritik Pak Amien bisa menjadi cambuk bagi Jokowi untuk menunjukan gagasan, visi, kepemimpinan dan integritasnya," kata Waketum PAN Dradjat Wibowo, Kamis (26/9/2013).
"Kritik Pak Amien bisa menjadi cambuk bagi Jokowi untuk menunjukan gagasan, visi, kepemimpinan dan integritasnya," kata Waketum PAN Dradjat Wibowo, Kamis (26/9/2013).
Dulu Bilang Ndeso, Lo Sekarang Koq Mirip Estrada?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi tak ingin berpolemik atas
pernyataan politisi Partai Amanat Nasional, Amien Rais. Ia memilih
cara-cara humor untuk menanggapi Amien, yang menyebutnya mirip mantan
Presiden Filipina, Joseph Estrada.
"Saya heran, dulu ada yang bilang saya orang ndeso, sekarang ada yang bilang saya mirip Estrada yang presiden artis. Lah, yang benar yang mana?" ujar Jokowi saat menghadiri Hari Lahir ke-9 Wahid Institute di Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/9/2013) siang.
"Saya heran, dulu ada yang bilang saya orang ndeso, sekarang ada yang bilang saya mirip Estrada yang presiden artis. Lah, yang benar yang mana?" ujar Jokowi saat menghadiri Hari Lahir ke-9 Wahid Institute di Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/9/2013) siang.
Waketum PAN: Amien Rais Tak Bermaksud Serang Jokowi
Amien Rais menyentil rencana pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi). Waketum PAN Dradjat Wibowo menilai kritik Amien bukan
serangan frontal untuk Jokowi yang fenomenal.
"Pak Amien sama sekali tidak bermaksud menyerang Jokowi secara pribadi," kata Dradjat membela seniornya itu, Kamis (26/9/2013).
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais belum lama ini mengomentari isu pencalonan Jokowi. Ia berharap masyarakat tak memilih presiden karena popularitas.
"Pak Amien sama sekali tidak bermaksud menyerang Jokowi secara pribadi," kata Dradjat membela seniornya itu, Kamis (26/9/2013).
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais belum lama ini mengomentari isu pencalonan Jokowi. Ia berharap masyarakat tak memilih presiden karena popularitas.
Blusukan Jokowi Versi New York Times
Blusukan memang populer di era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kemunculannya
yang lebih banyak berkantor di jalan menjadi fenomena. Tak heran kalau
media internasional ternama seperti New York Times menyorot blusukan
Jokowi, 'a Governor at Home on the Streets'.
New York Times menyorot soal Jokowi pada pemberitaan Rabu (25/9/2013). Di tulisan itu diceritakan bagaimana Jokowi berkeliling ke kawasan kumuh, pasar tradisional dan tempat lainnya.
"Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times.
New York Times menyorot soal Jokowi pada pemberitaan Rabu (25/9/2013). Di tulisan itu diceritakan bagaimana Jokowi berkeliling ke kawasan kumuh, pasar tradisional dan tempat lainnya.
"Orang Indonesia shock melihat pemimpinnya keluar dari kantor mereka," tulis New York Times.
DPP PDI-P: Demokrat tak Memahami Kritik Jokowi Soal Mobil Murah
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akhirnya angkat bicara mengenai kritik Partai Demokrat, terkait penentangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terhadap kebijakan mobil murah.
Kritik kepada Jokowi itu, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan.
"Ramadhan Pohan memahami kritik yang diberikan oleh Jokowi, Ganjar Pranowo dan kepala daerah lainnya dari PDI-P terhadap kebijakan mobil murah yang didorong oleh pemerintah pusat, secara salah," kata Wasekjen PDI-P Hasto Kristyanto ketika dikonfirmasi, Kamis (26/9/2013).
Kritik kepada Jokowi itu, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan.
"Ramadhan Pohan memahami kritik yang diberikan oleh Jokowi, Ganjar Pranowo dan kepala daerah lainnya dari PDI-P terhadap kebijakan mobil murah yang didorong oleh pemerintah pusat, secara salah," kata Wasekjen PDI-P Hasto Kristyanto ketika dikonfirmasi, Kamis (26/9/2013).
PDI-P: Amien Rais Lakukan "Black Campaign" untuk Jokowi
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eva K Sundari mengecam pernyataan Amien Rais
yang dinilai telah mendiskreditkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) di depan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro, Jawa
Tengah, beberapa hari lalu. Menurut Eva, hal yang disampaikan oleh Amien
merupakan bentuk kampanye hitam yang tak pantas dilakukan.
"Bukan saja beliau (Amien) melanjutkan mobilisasi kebencian kepada Jokowi, tetapi sudah melakukan black campaign di kampus," kata Eva, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (26/9/2013).
"Bukan saja beliau (Amien) melanjutkan mobilisasi kebencian kepada Jokowi, tetapi sudah melakukan black campaign di kampus," kata Eva, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Waduk Ria Rio Dalam Benah Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membangun fasilitas ampli teater
dan gedung opera di sekitar Waduk Ria Rio. Dengan begitu, Waduk Ria Rio
akan menjadi tempat rekreasi gratis bagi warga. "Selain menampung air,
bisa dipakai untuk seni pertunjukan dan budaya," kata Jokowi di Waduk
Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta Timur, Kamis (26/9/2013).
Fasilitas lain nantinya adalah Wi-Fi gratis. "Tapi tunggu 1,5 tahun lagi untuk gedungnya, yang penting waduk dan taman bisa segera dinikmati."
Fasilitas lain nantinya adalah Wi-Fi gratis. "Tapi tunggu 1,5 tahun lagi untuk gedungnya, yang penting waduk dan taman bisa segera dinikmati."
PDI-P: Kritik Amien Rais Tak Pengaruhi Kecintaan Rakyat pada Jokowi
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung (Mas Pram)menanggapi kritik Amien Rais atas
wacana pencapresan kader terbaik PDI-P, Joko Widodo (Jokowi). Menurut Mas Pram, pernyataan Amien tak bisa
mempengaruhi penilaian masyarakat atas Jokowi.
"Sekarang ini yang namanya elite bisa ngomong apa saja seperti yang disampaikan Pak Amien Rais dan itu sah-sah saja, tapi kan rakyat punya pandangan, persepsi, kecintaan tersendiri," kata Mas Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
"Sekarang ini yang namanya elite bisa ngomong apa saja seperti yang disampaikan Pak Amien Rais dan itu sah-sah saja, tapi kan rakyat punya pandangan, persepsi, kecintaan tersendiri," kata Mas Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Ahok Tak Sabar, Jokowi Ajak Makan-makan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak sabar berhadapan dengan warga Waduk Ria Rio
yang menolak direlokasi ke Rusun Pinus Elok, dan menyerahkannya kepada
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi yang terkenal lebih adem, kemudian
mengajak perwakilan warga Ria Rio makan siang.
Jokowi menganggap penolakan warga bisa diselesaikan dengan baik-baik. Ajakan makan siang, menjadi jurusnya kala berhadapan dengan warga yang menolak direlokasi, seperti warga Waduk Pluit.
"Nanti siang, perwakilan warga saya undang makan siang ke Balaikota," ujarnya saat peresmian penghijauan Taman Kota Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi.
Jokowi menganggap penolakan warga bisa diselesaikan dengan baik-baik. Ajakan makan siang, menjadi jurusnya kala berhadapan dengan warga yang menolak direlokasi, seperti warga Waduk Pluit.
"Nanti siang, perwakilan warga saya undang makan siang ke Balaikota," ujarnya saat peresmian penghijauan Taman Kota Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi.
Setelah Pluit dan Ria Rio, Jokowi Sasar Waduk Tomang Barat
Setelah memulai penataan Waduk Pluit di Jakarta Utara serta Waduk Ria
Rio di Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) segera akan menata waduk
lain, yakni Waduk Tomang Barat di Jakarta Barat.
"Habis ini (Waduk Ria Rio) baru Tomang Barat," ujar Jokowi usai peresmian penghijauan di sisi selatan Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013).
Dari laporan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta kepada dirinya, Waduk Tomang Barat itu memiliki situasi dan kondisi yang tidak berbeda jauh dari waduk-waduk yang sebelumnya ditata.
"Habis ini (Waduk Ria Rio) baru Tomang Barat," ujar Jokowi usai peresmian penghijauan di sisi selatan Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013).
Dari laporan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta kepada dirinya, Waduk Tomang Barat itu memiliki situasi dan kondisi yang tidak berbeda jauh dari waduk-waduk yang sebelumnya ditata.
Di Depan Jokowi, Warga Janji Rawat Waduk Ria Rio
Penghijauan mulai dilakukan di kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Di
hadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), perwakilan warga berjanji akan
merawat kawasan waduk seluas 25,8 hektar tersebut.
Ikrar itu dibacakan perwakilan warga, Buce Ishak, dalam acara peresmian penghijauan Taman Kota Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi. Dia sangat senang area waduk mulai ditata.
"Setelah penataan waduk, kami warga Kelurahan Kayu Putih berjanji untuk ikut menjaga kebersihan waduk. Minimal jangan ada sampah di waduk," ujarnya di hadapan Gubernur dan pejabat lainnya.
Ikrar itu dibacakan perwakilan warga, Buce Ishak, dalam acara peresmian penghijauan Taman Kota Waduk Ria Rio, Kamis (26/9/2013) pagi. Dia sangat senang area waduk mulai ditata.
"Setelah penataan waduk, kami warga Kelurahan Kayu Putih berjanji untuk ikut menjaga kebersihan waduk. Minimal jangan ada sampah di waduk," ujarnya di hadapan Gubernur dan pejabat lainnya.
Jokowi Bisa Gugat Mobil Murah ke MA
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang
Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor, menimbulkan
bentrokan kebijakan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Sejumlah kepala daerah menolak PP tersebut.
Mantan Menteri Negara Otonomi Daerah RI Ryaas Rasyid mengungkapkan, sejumlah kepala daerah yang menolak PP tersebut seharusnya dapat saling menggalang persepsi.
Bentuk nyatanya adalah, mengajukan uji materi peraturan pemerintah tersebut ke Mahkamah Agung (MA) bersama-sama dengan argumennya.
Mantan Menteri Negara Otonomi Daerah RI Ryaas Rasyid mengungkapkan, sejumlah kepala daerah yang menolak PP tersebut seharusnya dapat saling menggalang persepsi.
Bentuk nyatanya adalah, mengajukan uji materi peraturan pemerintah tersebut ke Mahkamah Agung (MA) bersama-sama dengan argumennya.
Jokowi Resmikan Penghijauan Waduk Ria Rio
Pagi ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penghijauan Waduk Ria Rio, Jakarta, Jokowi datang sekitar pukul 08:06, Kamis (26/9/2013).
Acara ditandai dengan penanaman pohon Baubab di sisi selatan Waduk Ria Rio. Pohon-pohon tersebut berasal dari anak perusahaan PT Jakpro, PT Pulomas.
Kader terbaik partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini datang, mengenakan sergam blusukan kebanggaanya yaitu kemeja putih perpaduan celana hitam.
Acara ditandai dengan penanaman pohon Baubab di sisi selatan Waduk Ria Rio. Pohon-pohon tersebut berasal dari anak perusahaan PT Jakpro, PT Pulomas.
Kader terbaik partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini datang, mengenakan sergam blusukan kebanggaanya yaitu kemeja putih perpaduan celana hitam.
Langganan:
Postingan (Atom)