Tingkat pengangguran di Ibu kota diprediksi akan semakin meningkat
sejalan dengan ancaman 90 perusahaan yang akan hengkang dari Jakarta
atas dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi Rp 2,2 juta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku akan
terus berupaya bagi para buruh untuk dapat bekerja di tempat lain.
"Ya
pasti ada masalah. Tapi kita lebih bermasalah kalau menggaji orang di
bawah KHL (Kebutuhan Hidup Layak). Itu perbudakan juga gitu lho. Lagian
juga kalau di bawah KHL, mereka sudah tidak cocok buka usaha di sini,"
ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (25/3).
Sementara itu, di
kesempatan yang sama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui
tak memusingkan dampak sosial yang terjadi. "Kalau terjadi seperti itu
gimana. Ya, kita sedang mempersiapkan investasi lain," tandasnya.
Di
dunia usaha manapun, lanjut Jokowi, itu sama saja, dimana sebuah
wilayah, daerah maupun negara yang membutuhkan perusahaan tersebut, maka
mereka akan lari ke sana. "Kita sudah berusaha dia untuk tidak pergi,
tapi kita tidak bisa memaksa dong. Masa kita pegang-pegang tangannya,"
tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin)
perwakilan DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan, akibat kenaikan
UMP 2013 yang sangat memukul dunia usaha khususnya sektor padat karya,
perusahaan garmen dan tekstil di Kawasan Berikat Nusantara. Banyak
perusahaan sudah mulai melakukan rasionalisasi dengan melakukan
pengurangan karyawan secara bertahap dengan cara tidak memperpanjang
kontak kerja sebagaimana lazimnya dilakukan setiap tahun.
Sampai
dengan bulan Maret 2013 jumlah pekerja yang tidak lagi diperpanjang
kontrak kerjanya sudah mencapai 3.447 orang dan akan bertambah setiap
bulan. Bahkan para perusahaan di sana sudah akan berencana merelokasi
pabriknya keluar Jakarta seperti ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur bahkan ada yang relokasi di Vietnam.
"Data yang kami dapat
dari 41 Perusahaan di sana mempekerjakan 42.015 karyawan, tentu nasib
mereka akan sangat terancam tahun ini, karena perusahaan sudah berencana
merelokasi pabrik ke luar Jakarta," kata Sarman.
Sumber :
merdeka.com
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Senin, 25 Maret 2013
Tinjau Persija, Jokowi diejek anak sekolah sepak bola
Sore ini, Gubernur Joko Widodo blusukan untuk melihat latihan tim sepak bola Persija di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Jokowi tiba di lapangan sekitar pukul 16.30 WIB. Mantan Wali Kota Solo ini digandeng oleh Ketua Umum Persija Jakarta Ferry Paulus.
Pantauan merdeka.com, tim sepak bola Persija sudah berdiri tegap di lapangan hijau. Selain itu, Jokowi juga menyapa anak-anak yang tergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Persija kalah mulu...Persija kalah mulu..Persija kalah mulu," yel-yel anak-anak SSB menjamu kedatangan Jokowi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Jokowi hanya nyengir melihat kelakuan anak-anak itu.
Selanjutnya, Politisi PDIP menyalami tim Persija yang saat ini dilatih oleh Benny Dollo. Tak lupa, Jokowi foto-foto dengan tim sepak bola Persija.
Sumber :
merdeka.com
Berita Serupa :
- news.detik.com : "Tengok Latihan Persija, Jokowi: Jangan Sampai Terdegradasi"
- merdeka.com : "Pesan dan perhatian Jokowi buat Persija"
- suaramerdeka.com : "Jokowi Tak Ingin Persija Terdegradasi"
- metro.news.viva.co.id : "Kunjungi Persija, Jokowi Bantu Cari Sponsor"
Jokowi tiba di lapangan sekitar pukul 16.30 WIB. Mantan Wali Kota Solo ini digandeng oleh Ketua Umum Persija Jakarta Ferry Paulus.
Pantauan merdeka.com, tim sepak bola Persija sudah berdiri tegap di lapangan hijau. Selain itu, Jokowi juga menyapa anak-anak yang tergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Persija kalah mulu...Persija kalah mulu..Persija kalah mulu," yel-yel anak-anak SSB menjamu kedatangan Jokowi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Jokowi hanya nyengir melihat kelakuan anak-anak itu.
Selanjutnya, Politisi PDIP menyalami tim Persija yang saat ini dilatih oleh Benny Dollo. Tak lupa, Jokowi foto-foto dengan tim sepak bola Persija.
Sumber :
merdeka.com
Berita Serupa :
- news.detik.com : "Tengok Latihan Persija, Jokowi: Jangan Sampai Terdegradasi"
- merdeka.com : "Pesan dan perhatian Jokowi buat Persija"
- suaramerdeka.com : "Jokowi Tak Ingin Persija Terdegradasi"
- metro.news.viva.co.id : "Kunjungi Persija, Jokowi Bantu Cari Sponsor"
Jokowi: Rusun Buat yang Tak Bermobil, yang Sudah Punya Mestinya Pindah
Gubernur DKI Jakarta Jokowi berkomentar mengenai warga yang memiliki
mobil mewah namun tinggal di rumah susun Kebon Kacang. Apa komentarnya?
"Milik siapa? Nggak tahu. Tanya dong, tanya ke mobil milik siapa kamu? Hehehe. Tanya saya, ya nggak ngerti dong," jawab Jokowi ketika diminta tanggapan mengenai adanya pemilik mobil mewah di Rusun Kebon Kacang.
Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2013).
"Artinya gini, rusun itu memang sebetulnya diperuntukkan untuk yang tidak bermobil karena di lokasi itu tidak ada tempat parkir. Tetapi untuk oranng yang tempat tinggal di rusun yang dulu nggak punya mobil, kemudian sekarang punya mobil ya Alhamdulillah. Tapi mestinya pindah dari situ,"
jelasnya.
Jokowi menegaskan bukan haknya menyuruh penghuni rusun Kebon Kacang pindah karena itu adalah milik Perumnas. Bila rusun itu milik Pemprov DKI baru Jokowi bisa mengurusnya.
"Itu miliknya siapa? Perumnas? Masa saya yang nyuruh-nyuruh pindah? Kalau yang di Marunda itu urusan saya," jelasnya.
Begitu juga rusun yang di Penjaringan, Jakarta Utara. Jokowi menegaskan, rusun hanya diperuntukkan bagi keluarga tak mampu.
"Intinya bahwa rusun itu diberikan kepada keluarga-keluarga yang belum mampu. Tetapi kalau sudah mampu ya kita ikut seneng. Tapi ya jangan tinggal di situ. Tapi nanti akan adalah aturan-aturan konkretnya," tegas dia.
Rencananya, imbuh Jokowi, Pemprov DKI akan membangun minimal 200 rusun per tahun. Hal ini untuk menggantikan kampung-kampung kumuh di Jakarta.
"Sehingga segera kampung kumuh, membedol entah satu RT, satu RW bisa segera kita lakukan kalau persiapan untuk rusun udah siap. Kita dikejar masyarakat. Mereka pengen pindah tapi rusunnya belum ada. Itu aja," jelas Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi "Usir" Penghuni Rusun Bermobil"
- merdeka.com : "Jokowi tak habis pikir, punya mobil tapi pilih tinggal di rusun"
"Milik siapa? Nggak tahu. Tanya dong, tanya ke mobil milik siapa kamu? Hehehe. Tanya saya, ya nggak ngerti dong," jawab Jokowi ketika diminta tanggapan mengenai adanya pemilik mobil mewah di Rusun Kebon Kacang.
Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2013).
"Artinya gini, rusun itu memang sebetulnya diperuntukkan untuk yang tidak bermobil karena di lokasi itu tidak ada tempat parkir. Tetapi untuk oranng yang tempat tinggal di rusun yang dulu nggak punya mobil, kemudian sekarang punya mobil ya Alhamdulillah. Tapi mestinya pindah dari situ,"
jelasnya.
Jokowi menegaskan bukan haknya menyuruh penghuni rusun Kebon Kacang pindah karena itu adalah milik Perumnas. Bila rusun itu milik Pemprov DKI baru Jokowi bisa mengurusnya.
"Itu miliknya siapa? Perumnas? Masa saya yang nyuruh-nyuruh pindah? Kalau yang di Marunda itu urusan saya," jelasnya.
Begitu juga rusun yang di Penjaringan, Jakarta Utara. Jokowi menegaskan, rusun hanya diperuntukkan bagi keluarga tak mampu.
"Intinya bahwa rusun itu diberikan kepada keluarga-keluarga yang belum mampu. Tetapi kalau sudah mampu ya kita ikut seneng. Tapi ya jangan tinggal di situ. Tapi nanti akan adalah aturan-aturan konkretnya," tegas dia.
Rencananya, imbuh Jokowi, Pemprov DKI akan membangun minimal 200 rusun per tahun. Hal ini untuk menggantikan kampung-kampung kumuh di Jakarta.
"Sehingga segera kampung kumuh, membedol entah satu RT, satu RW bisa segera kita lakukan kalau persiapan untuk rusun udah siap. Kita dikejar masyarakat. Mereka pengen pindah tapi rusunnya belum ada. Itu aja," jelas Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi "Usir" Penghuni Rusun Bermobil"
- merdeka.com : "Jokowi tak habis pikir, punya mobil tapi pilih tinggal di rusun"
Jakarta Diarahkan sebagai Kota Jasa
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menanggapi rencana pengusaha mengalihkan investainya ke luar Jakarta.
Menurut Jokowi rencana tersebut adalah hak pengusaha. Dia tetap berusaha meyakinkan agar mereka tidak meninggalkan Jakarta.
"Tetapi jika tidak bisa, tidak apa-apa. Sudah kami sampaikan Jakarta itu bukan kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan. Dunia usaha di mana pun, pasti ada perhitungan bisnisnya," tutur Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (25/3/2013).
Menurut Jokowi, tidak mungkin Pemprov DKI memaksa pengusaha terus berada di Ibu Kota. Terkait dengan dampak sosial yang akan muncul, harus disiapkan lapangan kerja baru sesuai dengan visi Kota Jakarta.
"Sekarang bagaimana menyiapkan sektor usaha supaya investasi cepat masuk," katanya.
Minggu kemarin, Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengeluarkan rilis bahwa ada 41 perusahaan garmen yang hampir semuanya penanaman modal asing mengurangi karyawannya.
Pengurangan terus dilakukan hingga akhir tahun. Data sampai bulan ini, terdapat 3.447 orang yang sudah dirumahkan.
Saat ini, ujar Jokowi, masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan untuk merealisasikan Jakarta sebagai kota jasa. Kemacetan yang menjadi persoalan akut kerap mengganggu mobilitas barang dan orang.
"Itu tantangan saat ini. Kalau mau mencari infrastruktur lain semua sudah ada," katanya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Menurut Jokowi rencana tersebut adalah hak pengusaha. Dia tetap berusaha meyakinkan agar mereka tidak meninggalkan Jakarta.
"Tetapi jika tidak bisa, tidak apa-apa. Sudah kami sampaikan Jakarta itu bukan kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan. Dunia usaha di mana pun, pasti ada perhitungan bisnisnya," tutur Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (25/3/2013).
Menurut Jokowi, tidak mungkin Pemprov DKI memaksa pengusaha terus berada di Ibu Kota. Terkait dengan dampak sosial yang akan muncul, harus disiapkan lapangan kerja baru sesuai dengan visi Kota Jakarta.
"Sekarang bagaimana menyiapkan sektor usaha supaya investasi cepat masuk," katanya.
Minggu kemarin, Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengeluarkan rilis bahwa ada 41 perusahaan garmen yang hampir semuanya penanaman modal asing mengurangi karyawannya.
Pengurangan terus dilakukan hingga akhir tahun. Data sampai bulan ini, terdapat 3.447 orang yang sudah dirumahkan.
Saat ini, ujar Jokowi, masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan untuk merealisasikan Jakarta sebagai kota jasa. Kemacetan yang menjadi persoalan akut kerap mengganggu mobilitas barang dan orang.
"Itu tantangan saat ini. Kalau mau mencari infrastruktur lain semua sudah ada," katanya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Jokowi: KRL Ekonomi sangat diperlukan
Penghapusan KRL Ekonomi se-Jabodetabek rencananya dijadwalkan pada 1
April 2013 mendatang. Padahal, KRL Ekonomi dinilai banyak manfaatnya,
terlebih bagi penumpang yang memiliki gaji pas-pas-an dan tidak menentu.
"Kalau dari sisi kebutuhan itu kita sangat perlukan, terutama untuk membawa dari luar Jakarta ke Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Politikus PDIP ini mengaku tidak mengetahui alasan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berencana menghapus KRL Ekonomi tersebut. "Tanya ke PT. KAI, ke menteri hitung-hitungan bisnis dan ekonomi dari PT KAI. Saya tidak ngerti hitungannya," katanya.
KRL ekonomi akan diganti dengan KRL ber-AC yang pengoperasiannya dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.
Seperti diketahui, puluhan orang hari ini melakukan aksi dengan memblokir rel Kereta Api di sepanjang stasiun Bekasi. "Sampai ada keputusan kami akan terus melakukan aksi blokir," kata Nuri KRL mania dari Bekasi, Senin (25/3).
Menurut dia, keputusan Pemerintah menghapus KRL Ekonomi dan digantikan dengan Commuter Line tidak tepat. Pasalnya, masyarakat pengguna KRL Ekonomi akan keberatan jika menggunakan jasa commuter line yang tarifnya 5 kali lipat dari harga tiket KRL Ekonomi.
Dijelaskan dia, tarif Commuter Line senilai Rp 8.500, sedangkan untuk tarif KRL Ekonomi hanya Rp 1.500. Hal inilah yang memicu masyarakat pengguna jasa kereta tidak setuju jika KRL Ekonomi dihapus.
Sumber :
merdeka.com
"Kalau dari sisi kebutuhan itu kita sangat perlukan, terutama untuk membawa dari luar Jakarta ke Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Politikus PDIP ini mengaku tidak mengetahui alasan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berencana menghapus KRL Ekonomi tersebut. "Tanya ke PT. KAI, ke menteri hitung-hitungan bisnis dan ekonomi dari PT KAI. Saya tidak ngerti hitungannya," katanya.
KRL ekonomi akan diganti dengan KRL ber-AC yang pengoperasiannya dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.
Seperti diketahui, puluhan orang hari ini melakukan aksi dengan memblokir rel Kereta Api di sepanjang stasiun Bekasi. "Sampai ada keputusan kami akan terus melakukan aksi blokir," kata Nuri KRL mania dari Bekasi, Senin (25/3).
Menurut dia, keputusan Pemerintah menghapus KRL Ekonomi dan digantikan dengan Commuter Line tidak tepat. Pasalnya, masyarakat pengguna KRL Ekonomi akan keberatan jika menggunakan jasa commuter line yang tarifnya 5 kali lipat dari harga tiket KRL Ekonomi.
Dijelaskan dia, tarif Commuter Line senilai Rp 8.500, sedangkan untuk tarif KRL Ekonomi hanya Rp 1.500. Hal inilah yang memicu masyarakat pengguna jasa kereta tidak setuju jika KRL Ekonomi dihapus.
Sumber :
merdeka.com
Jokowi: Terserah BPK mau nilai apa soal keuangan pemprov
Pemprov DKI Jakarta segera menyerahkan laporan keuangan APBD 2012 ke
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk diaudit. Apapun penilai BPK
terhadap laporan keuangan pemprov, Jokowi siap menerima dengan besar
hati.
"Pokoknya tanggal 28 Maret rampung dan diserahkan (BPK). Dinilai apa, terserah BPK," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Meski demikian, Jokowi optimis pihaknya mampu mempertahankan hasil penilaian seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Tapi semua mesti senengnya dapat WTP," jelasnya.
Secara terpisah, Kepala BPK Perwakilan DKI Jakarta, Blucer W Rajaguguk menjelaskan, jika laporan keuangan DKI diserahkan pada 28 Maret, artinya lebih cepat tiga hari dari batas akhir penyerahan. Karena sesuai dengan aturan penyerahan laporan keuangan, maksimal tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
"Tepat waktu itu. Karena mestinya 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir menyerahkan. Jadi lebih cepat 3 hari," kata Blucer.
Blucer menambahkan, setelah laporan itu diterima pihaknya segera melakukan audit paling lama dua bulan. Rencananya, hasil audit tersebut akan diumumkan pada 31 Mei mendatang.
Dia berharap laporan keuangan Pemprov DKI mendapatkan opini yang baik setelah melalui proses audit. Sebab Jakarta merupakan barometer dalam hal transparansi penggunaan anggaran. Apalagi, APBD DKI Jakarta tahun ini sudah dicetak dalam bentuk poster dan ditempelkan di semua kantor pemerintahan.
"DKI jangan jadi wacana, DKI harus jadi contoh. Saya kira di seluruh dunia baru DKI yang terbuka soal APBD," tegas Blucer.
Sumber :
merdeka.com
"Pokoknya tanggal 28 Maret rampung dan diserahkan (BPK). Dinilai apa, terserah BPK," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Meski demikian, Jokowi optimis pihaknya mampu mempertahankan hasil penilaian seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Tapi semua mesti senengnya dapat WTP," jelasnya.
Secara terpisah, Kepala BPK Perwakilan DKI Jakarta, Blucer W Rajaguguk menjelaskan, jika laporan keuangan DKI diserahkan pada 28 Maret, artinya lebih cepat tiga hari dari batas akhir penyerahan. Karena sesuai dengan aturan penyerahan laporan keuangan, maksimal tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
"Tepat waktu itu. Karena mestinya 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir menyerahkan. Jadi lebih cepat 3 hari," kata Blucer.
Blucer menambahkan, setelah laporan itu diterima pihaknya segera melakukan audit paling lama dua bulan. Rencananya, hasil audit tersebut akan diumumkan pada 31 Mei mendatang.
Dia berharap laporan keuangan Pemprov DKI mendapatkan opini yang baik setelah melalui proses audit. Sebab Jakarta merupakan barometer dalam hal transparansi penggunaan anggaran. Apalagi, APBD DKI Jakarta tahun ini sudah dicetak dalam bentuk poster dan ditempelkan di semua kantor pemerintahan.
"DKI jangan jadi wacana, DKI harus jadi contoh. Saya kira di seluruh dunia baru DKI yang terbuka soal APBD," tegas Blucer.
Sumber :
merdeka.com
Akhirnya ... Jokowi mulai berpikir jadi capres
Ketenaran Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung memberikan dampak
positif untuk meningkatkan pamor partainya, Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Sebagai bukti, elektabilitas partai besutan Megawati
Soekarnoputri itu semakin hari kian melejit.
Saat dimintai tanggapannya, Jokowi mengaku gembira jika memang sosoknya turut andil menaikkan pamor PDIP. "Bagus dong, bagus dong," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Jawaban itu terus diulang Jokowi saat dia ditanya soal capres 2014. Namun, saat ditanya seandainya partai pengusung dirinya sebagai capres adalah PDIP, Jokowi memberikan jawaban bersayap dan pengandaian.
"Seandainya, saya seandainya juga boleh," jawabnya.
Sekadar diketahui, ada empat survei yang menyebut Jokowi sosok potensial capres 2014. Hebatnya lagi, Jokowi menyalip sejumlah nama tokoh besar yang getol ingin kembali meramaikan bursa capres 2014.
Meski senang dengan hasil itu, Jokowi kembali menegaskan dia belum berminat menjadi capres dan lebih tertarik membenahi persoalan Jakarta.
"Saya ngurusin DKI aja pusingnya kaya gini kok, ya kan? Kita pengen ada perubahan-perubahan di sini tapi pusingnya kaya gini. Mikir survei," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis dan menempatkan PDIP sebagai partai yang mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh presentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).
"Alasan responden memilih PDIP perjuangan sebanyak 20,5 persen mengaku karena konsisten partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil sehingga PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi," kata Peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3).
Menurutnya, selain soal idealisme partai, sosok Jokowi juga mempunyai pengaruh besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.
"Faktor internal lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect, sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan ikon baru yang menggairahkan kader," lanjutnya.
Sumber :
merdeka.com
Saat dimintai tanggapannya, Jokowi mengaku gembira jika memang sosoknya turut andil menaikkan pamor PDIP. "Bagus dong, bagus dong," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Jawaban itu terus diulang Jokowi saat dia ditanya soal capres 2014. Namun, saat ditanya seandainya partai pengusung dirinya sebagai capres adalah PDIP, Jokowi memberikan jawaban bersayap dan pengandaian.
"Seandainya, saya seandainya juga boleh," jawabnya.
Sekadar diketahui, ada empat survei yang menyebut Jokowi sosok potensial capres 2014. Hebatnya lagi, Jokowi menyalip sejumlah nama tokoh besar yang getol ingin kembali meramaikan bursa capres 2014.
Meski senang dengan hasil itu, Jokowi kembali menegaskan dia belum berminat menjadi capres dan lebih tertarik membenahi persoalan Jakarta.
"Saya ngurusin DKI aja pusingnya kaya gini kok, ya kan? Kita pengen ada perubahan-perubahan di sini tapi pusingnya kaya gini. Mikir survei," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis dan menempatkan PDIP sebagai partai yang mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh presentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).
"Alasan responden memilih PDIP perjuangan sebanyak 20,5 persen mengaku karena konsisten partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil sehingga PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi," kata Peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3).
Menurutnya, selain soal idealisme partai, sosok Jokowi juga mempunyai pengaruh besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.
"Faktor internal lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect, sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan ikon baru yang menggairahkan kader," lanjutnya.
Sumber :
merdeka.com
Foto Bareng Delegasi Pramuka Sedunia, Jokowi Salam Damai Merpati
Gubernur DKI Joko Widodo menerima delegasi Pramuka Sedunia di Balai
Kota, Jakarta. Sambutan hangat diberikan Jokowi dalam sesi foto dengan
gaya perdamaian dengan simbol burung merpati.
Acara penyambutan digelar di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (25/3/2013). Jokowi yang berbaju dinas datang setelah para peserta selesai makan siang. Anggota delegasi Pramuka berasal dari Jepang, Brasil, Swiss, Thailand, Singapura dan Korea Selatan.
Setelah diskusi ringan selama beberapa menit, Jokowi langsung ikut foto bersama. Dia tak segan memberi salam ala burung merpati tanda perdamaian yang digaungkan Pramuka seluruh dunia.
Ketua Kwartir Nasional Pramuka Indonesia Azrul Azwar mengatakan, saat ini Indonesia adalah tuan rumah dari pertemuan Pramuka se-Asia Pasifik dan perkemahan nasional yang digelar di Cibubur, Jawa Barat. Ada juga program home stay bagi Pramuka dari luar negeri di tiga wilayah di kawasan Jawa Barat dan Banten.
"Tujuannya memperkenalkan budaya, jadi Pramuka membangun perdamaian. Kita mengajak anak-anak tinggal di Setu Babakan, Banten dan Jabar, mereka hidup di perkampungan itu," jelasnya. Ada 27 negara peserta acara tersebut dengan total 500 peserta.
Jokowi senang dengan acara tersebut. Bagi mantan wali kota Solo ini, acara dengan label internasional selalu menarik karena bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat di Jakarta.
"Jadi kita pengen selalu ada international meeting ada di Jakarta," terangnya.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Senang Terima Tamu Internasional"
Acara penyambutan digelar di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (25/3/2013). Jokowi yang berbaju dinas datang setelah para peserta selesai makan siang. Anggota delegasi Pramuka berasal dari Jepang, Brasil, Swiss, Thailand, Singapura dan Korea Selatan.
Setelah diskusi ringan selama beberapa menit, Jokowi langsung ikut foto bersama. Dia tak segan memberi salam ala burung merpati tanda perdamaian yang digaungkan Pramuka seluruh dunia.
Ketua Kwartir Nasional Pramuka Indonesia Azrul Azwar mengatakan, saat ini Indonesia adalah tuan rumah dari pertemuan Pramuka se-Asia Pasifik dan perkemahan nasional yang digelar di Cibubur, Jawa Barat. Ada juga program home stay bagi Pramuka dari luar negeri di tiga wilayah di kawasan Jawa Barat dan Banten.
"Tujuannya memperkenalkan budaya, jadi Pramuka membangun perdamaian. Kita mengajak anak-anak tinggal di Setu Babakan, Banten dan Jabar, mereka hidup di perkampungan itu," jelasnya. Ada 27 negara peserta acara tersebut dengan total 500 peserta.
Jokowi senang dengan acara tersebut. Bagi mantan wali kota Solo ini, acara dengan label internasional selalu menarik karena bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat di Jakarta.
"Jadi kita pengen selalu ada international meeting ada di Jakarta," terangnya.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Senang Terima Tamu Internasional"
Rencana rusun Pasar Rumput Jokowi terganjal administrasi
Rencana pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Pasar Rumput masih dalam
proses administrasi pengalihan aset dari PD Pasarjaya ke Pemprov DKI.
Rusun terpadu ini merupakan program Kementerian Perumahan Rakyat
(Kemenpera) yang akan dibangun tahun ini. Rencananya rusun tersebut akan
menjadi hunian warga bantaran Kali Ciliwung.
"Kita sudah serahkan aset ke Pemda untuk selanjutnya diproses. Tapi penyerahan ini harus ada proses. Sejak Oktober kita sudah sampaikan surat untuk menyerahkan aset yang bersedia untuk dibangun rusun. Sekarang ini lagi proses administrasi di BPKD," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Jangga Lubis di Balai Kota Jakarta, Senin (25/3).
Menurut Jangga, luas tanah pasar rumput sebesar 2 hektar tersebut dibangun Rusun yang di bawahnya masih terdapat pasar. Sejauh ini, sosialisasi kepada pedagang telah dilakukan. Tapi belum disampaikan secara detail sebab desain Rusun seperti apa.
"Kita sudah sosialisasikan tapi bentuk dan desain seperti apa belum tahu,"imbuhnya.
Relokasi pedagang nanti akan ditempatkan di area sekitar Pasar Rumput. Jangga menambahkan prinsip PD Pasar Jaya dapat menampung pedagang yang menempati 1.700 tempat usaha di pasar rumput.
"Prinsip kita yang penting pedagang pasar rumput dapat tertampung semua," ucapnya.
Sementara itu, di kesempatan terpisah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Endang Widjayanti mengaku saat ini masih proses pengalihan aset dari PD Pasar Jaya ke Pemprov. Oktober lalu, pihak PD Pasar Jaya masih menginformasikan melalui surat bahwa bersedia menyerahkan aset untuk dipergunakan sebagai Rusun, bukan penyerahan aset.
"Jadi Pak Gubernur sudah setuju, ini kita tinggal proses secara teknis saja. Kalau enggak salah ground breakingnya april ini. Tapi belum tahu juga. Ini lagi bahas (rapat sama Gubernur) itu salah satunya," terang Endang saat menuju ruangan Jokowi.
Sedangkan, Asisten Gubernur bidang pembangunan Wiriyatmoko mengatakan saat ini masih dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan perihal prioritas pembangunan Rusun. Pasalnya, Rusun yang diprogramkan oleh Pemprov menggunakan anggaran dari APBN, APBD dan CSR.
"Prioritas bangun rusun Dinas teknis sama pasar rumput," ujar Wiryatmoko saat akan rapat bersama Jokowi.
Sedangkan, Rusun Buruh yang diprogramkan oleh Kemenpera di Rawa Bebek izinnya sudah diurus dan segera keluar. 'Satu dua minggu akan dikoordinasi," tandasnya.
Sumber :
merdeka.com
"Kita sudah serahkan aset ke Pemda untuk selanjutnya diproses. Tapi penyerahan ini harus ada proses. Sejak Oktober kita sudah sampaikan surat untuk menyerahkan aset yang bersedia untuk dibangun rusun. Sekarang ini lagi proses administrasi di BPKD," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Jangga Lubis di Balai Kota Jakarta, Senin (25/3).
Menurut Jangga, luas tanah pasar rumput sebesar 2 hektar tersebut dibangun Rusun yang di bawahnya masih terdapat pasar. Sejauh ini, sosialisasi kepada pedagang telah dilakukan. Tapi belum disampaikan secara detail sebab desain Rusun seperti apa.
"Kita sudah sosialisasikan tapi bentuk dan desain seperti apa belum tahu,"imbuhnya.
Relokasi pedagang nanti akan ditempatkan di area sekitar Pasar Rumput. Jangga menambahkan prinsip PD Pasar Jaya dapat menampung pedagang yang menempati 1.700 tempat usaha di pasar rumput.
"Prinsip kita yang penting pedagang pasar rumput dapat tertampung semua," ucapnya.
Sementara itu, di kesempatan terpisah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Endang Widjayanti mengaku saat ini masih proses pengalihan aset dari PD Pasar Jaya ke Pemprov. Oktober lalu, pihak PD Pasar Jaya masih menginformasikan melalui surat bahwa bersedia menyerahkan aset untuk dipergunakan sebagai Rusun, bukan penyerahan aset.
"Jadi Pak Gubernur sudah setuju, ini kita tinggal proses secara teknis saja. Kalau enggak salah ground breakingnya april ini. Tapi belum tahu juga. Ini lagi bahas (rapat sama Gubernur) itu salah satunya," terang Endang saat menuju ruangan Jokowi.
Sedangkan, Asisten Gubernur bidang pembangunan Wiriyatmoko mengatakan saat ini masih dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan perihal prioritas pembangunan Rusun. Pasalnya, Rusun yang diprogramkan oleh Pemprov menggunakan anggaran dari APBN, APBD dan CSR.
"Prioritas bangun rusun Dinas teknis sama pasar rumput," ujar Wiryatmoko saat akan rapat bersama Jokowi.
Sedangkan, Rusun Buruh yang diprogramkan oleh Kemenpera di Rawa Bebek izinnya sudah diurus dan segera keluar. 'Satu dua minggu akan dikoordinasi," tandasnya.
Sumber :
merdeka.com
Jokowi Pastikan Makam Mbah Priok Tak Digusur
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berharap masalah makam Mbah Priok
segera tuntas. Namun, bukan berarti makam tersebut akan digusur.
Jokowi mengaku tidak terjadi masalah terkait makam Mbah Priok. Ia ingin segera memberikan penjelasan terhadap masyarakat sekitar terkait rencana pembuatan jalan tol Tanjung Priok.
"Sudah dimulai penjelasan ke masyarakat, nanti kita akan bertemu dengan keluarga dan ulama terlebih dahulu," ujarnya di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (25/3).
Dalam pembicaraan dengan ahli waris, Jokowi ingin mengetahui aspirasi yang diharapkan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Jangan bilang ada yang mau menggusur makam tersebut," sebut gubernur asal Solo itu.
Untuk mengembalikan jalan ke pelabuhan Tanjung Priok, maka jalan dekat makam kemungkinan akan berkurang. Tetapi Jokowi membantah pengerjaan proyek tersebut akan sampai pada penggusuran makam.
Mantan wali kota Solo itu menjamin penggusuran makam tidak akan terjadi. Pendekatan secara langsung kepada masyarakat lingkungan sekitar makam menjadi upaya efektif bagi Jokowi untuk mengambil keputusan terhadap masalah tersebut. Sehingga ke depannya tidak ada yang saling dirugikan.
Sumber :
republika.co.id
Jokowi mengaku tidak terjadi masalah terkait makam Mbah Priok. Ia ingin segera memberikan penjelasan terhadap masyarakat sekitar terkait rencana pembuatan jalan tol Tanjung Priok.
"Sudah dimulai penjelasan ke masyarakat, nanti kita akan bertemu dengan keluarga dan ulama terlebih dahulu," ujarnya di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (25/3).
Dalam pembicaraan dengan ahli waris, Jokowi ingin mengetahui aspirasi yang diharapkan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Jangan bilang ada yang mau menggusur makam tersebut," sebut gubernur asal Solo itu.
Untuk mengembalikan jalan ke pelabuhan Tanjung Priok, maka jalan dekat makam kemungkinan akan berkurang. Tetapi Jokowi membantah pengerjaan proyek tersebut akan sampai pada penggusuran makam.
Mantan wali kota Solo itu menjamin penggusuran makam tidak akan terjadi. Pendekatan secara langsung kepada masyarakat lingkungan sekitar makam menjadi upaya efektif bagi Jokowi untuk mengambil keputusan terhadap masalah tersebut. Sehingga ke depannya tidak ada yang saling dirugikan.
Sumber :
republika.co.id
Gagal menangkan 2 cagub, Jokowi malah dongkrak suara PDIP
Kepopuleran Joko Widodo (Jokowi) pernah dimanfaatkan dua calon gubernur
dari PDIP, Rieke Diah Pitaloka dan Effendi Simbolon. Rieke maju dalam
Pilgub Jawa Barat dan Effendi dalam Pilgub Sumatera Utara.
Sayangnya, nama besar Jokowi ternyata tidak menjamin Rieke dan Effendi menang. Meski Jokowi sempat turun langsung menjadi juru kampanye, dua cagub yang diusung PDIP itu gagal menjadi pemenang di dua pilgub, Jabar dan Sumut.
Dalam Pilgub Jabar, Rieke hanya menempati posisi dua dan kalah dengan Ahmad Heryawan yang maju berpasangan dengan Deddy Mizwar. Sedangkan Effendi di Pilgub Sumut kalah dengan pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi.
Meski kepopuleran Jokowi gagal memenangkan dua cagub, toh nama besar Jokowi tetap memberikan efek kepada partainya. Adalah PDIP yang menikmati keuntungannya. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu tingkat elektabilitasnya langsung melejit.
Hal itu terlihat dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN). Hasil survei itu menempatkan PDIP sebagai partai yang mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh persentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).
Menurut Peneliti LSN, Dipa Pradipta, sosok Jokowi mempunyai pengaruh besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.
"Faktor internal lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect, sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan ikon baru yang menggairahkan kader," kata Dipa di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3) kemarin.
Survei LSN ini dilakukan pada 1-15 Maret. Survei melibatkan 1.230 koresponden yang tersebar di 33 provinsi. Margin of error dalam survei ini sebesar 2,8 persen.
Berikut lima partai besar versi survei LSN:
1. PDIP 20,5 persen.
2. Golkar 19,2 persen.
3. Gerindra 11,9 persen.
4. Hanura 6,2 persen.
5. Nasdem 5,3 persen.
Sumber :
merdeka.com
Berita Serupa :
- jakarta.okezone.com : "PDIP Dipilih Rakyat karena Jokowi Bukan Megawati"
Sayangnya, nama besar Jokowi ternyata tidak menjamin Rieke dan Effendi menang. Meski Jokowi sempat turun langsung menjadi juru kampanye, dua cagub yang diusung PDIP itu gagal menjadi pemenang di dua pilgub, Jabar dan Sumut.
Dalam Pilgub Jabar, Rieke hanya menempati posisi dua dan kalah dengan Ahmad Heryawan yang maju berpasangan dengan Deddy Mizwar. Sedangkan Effendi di Pilgub Sumut kalah dengan pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi.
Meski kepopuleran Jokowi gagal memenangkan dua cagub, toh nama besar Jokowi tetap memberikan efek kepada partainya. Adalah PDIP yang menikmati keuntungannya. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu tingkat elektabilitasnya langsung melejit.
Hal itu terlihat dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN). Hasil survei itu menempatkan PDIP sebagai partai yang mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh persentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).
Menurut Peneliti LSN, Dipa Pradipta, sosok Jokowi mempunyai pengaruh besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.
"Faktor internal lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect, sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan ikon baru yang menggairahkan kader," kata Dipa di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3) kemarin.
Survei LSN ini dilakukan pada 1-15 Maret. Survei melibatkan 1.230 koresponden yang tersebar di 33 provinsi. Margin of error dalam survei ini sebesar 2,8 persen.
Berikut lima partai besar versi survei LSN:
1. PDIP 20,5 persen.
2. Golkar 19,2 persen.
3. Gerindra 11,9 persen.
4. Hanura 6,2 persen.
5. Nasdem 5,3 persen.
Sumber :
merdeka.com
Berita Serupa :
- jakarta.okezone.com : "PDIP Dipilih Rakyat karena Jokowi Bukan Megawati"
Langganan:
Postingan (Atom)