Sekitar sebulan belakangan unjuk rasa penolakan Lurah Susan Jasmine
Zulkifli di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih bergulir.
Di mata budayawan Betawi Ridwan Saidi ungkapan sebagian pendemo tersebut
tak beralasan.
Toh, Ridwan mengigatkan, selama ini sudah ada ketentuan tentang berbagai
program- program pemerintah yang pastinya juga akan menghindari
kemungkinan Lurah Susan menyeleweng.
Dia pun meminta Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak merespons permintaan warga
mencopot atau memutasi Lurah Susan karena alasan agama. Menurutnya,
penilaian dan penolakan tanpa argumentasi, apalagi kalau hanya dari hal
yang bersifat pribadi tak dijadikan alasan.
“Enggak apa-apa tetap
tunggu enam bulan, sesuai peraturannya. Sabar saja, baru nanti
dievaluasi, tapi yang dievaluasi itu kinerjanya bukan agama-agamanya
yang diperiksa,” Ridwan Rabu (2/10/2013).
Sumber :
detik.com
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Rabu, 02 Oktober 2013
Duet JK-Jokowi, Mufrida Jusuf Kalla: Jempol!
Istri Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Mufrida Jusuf Kalla tak mau
berkomentar banyak saat ditanya soal tingginya elektabilitas suaminya
dalam survei ketika disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) sebagai capres dan cawapres 2014.
"Saya tak paham politik, tapi untuk Pak Jokowi memang...," kata Mufrida saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Rabu (2/10/2013). Untuk mengganti bagian kalimat terpotong itu, Mufrida hanya mengangkat ibu jari tangannya: jempol.
"Saya tak paham politik, tapi untuk Pak Jokowi memang...," kata Mufrida saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Rabu (2/10/2013). Untuk mengganti bagian kalimat terpotong itu, Mufrida hanya mengangkat ibu jari tangannya: jempol.
Lurah Susan Ditolak Bukan Karena Agama, Tapi Karena Cantik
Susan Jasmine Zulkifli, 43 tahun, dilantik menjadi Lurah Lenteng Agung,
Jakarta Selatan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada 27
Juni 2013 yang lalu. Sejak menjabat, lurah berparas cantik itu rajin 'blusukan', ke
kampung-kampung mengikuti gaya sang atasan, Jokowi.
Setiap Sabtu dan Minggu, Lurah Susan mengadakan kerja bakti di wilayah Lenteng Agung. Tak hanya menginstruksikan, dia juga terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Dia rajin berbaur dan berdialog langsung dengan warga. Kehadiran lurah cantik Susan tersebut memantik semangat warga untuk ikut gotong royong.
Bahkan para pengurus rukun tetangga dan rukun warga, yang umumnya laki-laki makin giat menggelar kerja bakti. Rupanya semangat para kaum bapak itu menimbulkan rasa cemburu di kalangan ibu-ibu warga Lenteng Agung.
Setiap Sabtu dan Minggu, Lurah Susan mengadakan kerja bakti di wilayah Lenteng Agung. Tak hanya menginstruksikan, dia juga terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Dia rajin berbaur dan berdialog langsung dengan warga. Kehadiran lurah cantik Susan tersebut memantik semangat warga untuk ikut gotong royong.
Bahkan para pengurus rukun tetangga dan rukun warga, yang umumnya laki-laki makin giat menggelar kerja bakti. Rupanya semangat para kaum bapak itu menimbulkan rasa cemburu di kalangan ibu-ibu warga Lenteng Agung.
Jokowi Berang Lihat Listrik Warga Kebakaran
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi kebakaran pemukiman
padat penduduk di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelapa Gading Barat,
Jakarta Utara. Berdasarkan pengamatannya, selama ini banyak warga salah
dan memasang instalasi listrik sendiri yang melanggar prosedur. Hal ini
yang disinyalir menjadi penyebab terjadi berbagai peristiwa kebakaran.
"Kalau cara masang listiknya seperti di rumah-rumah sekarang ini, sampai kapan pun nggak akan rampung," kata Jokowi dengan nada tinggi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2013).
"Kalau cara masang listiknya seperti di rumah-rumah sekarang ini, sampai kapan pun nggak akan rampung," kata Jokowi dengan nada tinggi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2013).
Wajahnya "Nempel" di Kaus Caleg, Jokowi Pasrah
Masa pencalonan anggota legislatif, baik pusat maupun di daerah,
tinggal menunggu waktu. Para calon berkompetisi agar dapat memenangi
hati rakyat. Salah satu cara yang kerap dipakai adalah memasang wajah
tokoh partai disandingkan dengan wajah calonnya.
Bagi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), bukan tidak
mungkin, mereka memasang wajah tokoh di partainya yang tengah menjadi
sorotan. Siapa lagi kalau bukan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
Apa Kabar `Mimpi` Terowongan Raksasa Jokowi?
Membebaskan Jakarta dari banjir menjadi salah satu prioritas Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
Dulu kala, 2 bulan setelah dilantik menjadi Gubernur DKI, Jokowi mengecek langsung saluran air di Jakarta.
Kala itu, Rabu 25 Desember 2012, Jokowi yang masih berpakaian korpri nekat nyemplung ke gorong-gorong di Jalan Thamrin. Jokowi merasa prihatin. Sebab, gorong-gorong itu sangat kecil, hanya berdiameter 60 sentimeter.
Dengan gorong-gorong seukuran itu, menurut Jokowi akan susah membebaskan Jakarta dari banjir. Apalagi gorong-gorong yang dibuat puluhan tahun silam itu kerap kali mampet oleh sampah dan endapan lumpur.
Kala itu, Rabu 25 Desember 2012, Jokowi yang masih berpakaian korpri nekat nyemplung ke gorong-gorong di Jalan Thamrin. Jokowi merasa prihatin. Sebab, gorong-gorong itu sangat kecil, hanya berdiameter 60 sentimeter.
Dengan gorong-gorong seukuran itu, menurut Jokowi akan susah membebaskan Jakarta dari banjir. Apalagi gorong-gorong yang dibuat puluhan tahun silam itu kerap kali mampet oleh sampah dan endapan lumpur.
Wacana Grand Prix, Jokowi Akan Manfaatkan Kemayoran
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, wacana gelar olahraga balap
sekelas Grand Prix bisa dilakukan di beberapa lokasi, salah satunya di
Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Iya Grand Prix bisa juga dibuat di Kemayoran," kata Jokowi saat meninjau pembuatan sumur resapan di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
"Iya Grand Prix bisa juga dibuat di Kemayoran," kata Jokowi saat meninjau pembuatan sumur resapan di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Keberhasilan Jokowi di Jakarta, Akan Terbawa Jika Jadi Presiden
Direktur Program Institut Demokrasi, Andi Ghani
meyakini jika Joko Widodo menjadi presiden maka tidak akan sulit bagi
orang nomor satu di Jakarta itu dalam menjalankan sebagai pemimpin di
negeri ini. Keberhasilan di Jakarta juga akan turut dilakukan jika ia
diberi kesempatan memimpin Indonesia.
Andi menilai, Jakarta merupakan Indonesia mini yang sedikit banyak persoalan yang dihadapi tidak jauh berbeda.
Andi menilai, Jakarta merupakan Indonesia mini yang sedikit banyak persoalan yang dihadapi tidak jauh berbeda.
Jokowi Masih Bingung Cari Tempat Relokasi Korban Kebakaran
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban kebakaran di
Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi mengecek kondisi ribuan warga yang
mengungsi di tenda-tenda di depan Mall Artha Gading.
Jokowi mengaku masih bingung menentukan tempat relokasi sementara bagi 1325 KK yang menjadi korban kebakaran. Sebab, kata dia, pemerintah masih harus menemukan solusi yang tepat untuk membantu korban yang sangat banyak tersebut.
Jokowi mengaku masih bingung menentukan tempat relokasi sementara bagi 1325 KK yang menjadi korban kebakaran. Sebab, kata dia, pemerintah masih harus menemukan solusi yang tepat untuk membantu korban yang sangat banyak tersebut.
Nama Jokowi Masuk Dalam Skenario Capres PDI-P
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesa Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan,
nama Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam skenario figur calon presiden. Ia
menyampaikan, semua telah terungkap dan dibahas dalam Rapat Kerja
Nasional PDI-P yang berlangsung di Ecopark, Ancol, Jakarta, pada September 2013 yang lalu.
Jokowi: Warga Tak Perlu Marah Kalau Pentil Ban Kendaraannya Dicabut
Pemprov DKI kini sedang gencar melakukan razia parkir liar dengan
mencabut pentil ban kendaraan yang parkir sembarangan. Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau warga yang pentil ban kendaraannya dicabut
karena parkir sembarangan tidak perlu marah.
"Warga nggak perlu marah, kalau nggak parkir di sembarang tempat," ujar Jokowi di rumah dinasnya Jl Taman Suropati no 7, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
"Warga nggak perlu marah, kalau nggak parkir di sembarang tempat," ujar Jokowi di rumah dinasnya Jl Taman Suropati no 7, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Sosok Jokowi Antitesa Pejabat Publik Kebanyakan
Fenomena elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) yang meroket sebagai calon
kandidat calon presiden, setidaknya oleh lembaga survei, sedikit banyak
akan mempengaruhi partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden 2014
mendatang.
Direktur Program Imparsial, Al Araf menilai wajar jika Jokowi paling membuat perhatian saat ini. Sebagai pejabat kepala daerah, Jokowi memiliki keunikan tersendiri dari cara kerja dan kebijakan yang dibangunnya, menumbuhkan harapan.
Direktur Program Imparsial, Al Araf menilai wajar jika Jokowi paling membuat perhatian saat ini. Sebagai pejabat kepala daerah, Jokowi memiliki keunikan tersendiri dari cara kerja dan kebijakan yang dibangunnya, menumbuhkan harapan.
Beda Jokowi, Beda Dahlan
Perbedaan mencolok terlihat ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
bertandang ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota dalam
rangka penandatanganan kerja sama mengatasi banjir dan pengadaan air
baku di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Makna di Balik Kemeja Batik Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tampil berbeda di Hari Batik
Nasional, Rabu (2/10/2013). Jika biasanya ia mengenakan kemeja putih
ataupun jas, maka kali ini Jokowi mengenakan batik asal Solo berwarna
coklat dan hitam.
Secara kebetulan, Jokowi menerima kunjungan dari Santoso Doellah, pemegang merek batik yang dikenakan Jokowi. Kepada wartawan, Santoso menceritakan filosofi di balik corak bunga teratai dan burung yang tertulis di batik Jokowi.
Secara kebetulan, Jokowi menerima kunjungan dari Santoso Doellah, pemegang merek batik yang dikenakan Jokowi. Kepada wartawan, Santoso menceritakan filosofi di balik corak bunga teratai dan burung yang tertulis di batik Jokowi.
Jokowi Targetkan Jakarta Punya Dua Ribu Sumur Resapan
Setiba di kediaman dinasnya, Jokowi yang berkemeja putih bergegas menuju Taman Suropati, Rabu (2/10/2013). Tampak di lokasi taman sebuah berdiri tiang pancang dan mesin pengebor. Jokowi pun tampak memperhatikan dengan seksama.
PDI-P: Fenomena Jokowi Mampu Kurangi Angka Golput
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yakin jumlah masyarakat
yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput akan berkurang drastis
bila Joko Widodo (Jokowi) diusung menjadi calon presiden. Hal itu
diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto
dalam sebuah diskusi politik, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu
(2/10/2013).
Jokowi Maju Capres, Kurangi Golput Hingga 40 Persen
Persoalan golput dalam pemilihan umum masih membayangi pada 2014
nanti. Namun, angka golput itu dapat ditekan jika Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri sebagai presiden. Hal itu dikatakan oleh
Andi Ghani, Direktur Program Institut Demokrasi.
"Saya meyakini dengan Jokowi maju sebagai calon presiden, akan mengurangi potensi golput kedepan," kata Andi dalam diskusi 'Golput dan Fenomena Jokowi' di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Andi menuturkan, dengan majunya Jokowi sebagai Capres di 2014, akan ada dapat mengubah negeri yang sesuai keinginan rakyat. Potensi golput itu akan berkurang di masyarakat perkotaan yang memiliki golput dengan idealisme tinggi.
"Saya meyakini dengan Jokowi maju sebagai calon presiden, akan mengurangi potensi golput kedepan," kata Andi dalam diskusi 'Golput dan Fenomena Jokowi' di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Andi menuturkan, dengan majunya Jokowi sebagai Capres di 2014, akan ada dapat mengubah negeri yang sesuai keinginan rakyat. Potensi golput itu akan berkurang di masyarakat perkotaan yang memiliki golput dengan idealisme tinggi.
Jokowi Santuni Korban Kebakaran Kelapa Gading
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Rabu (2/10/2013) sore, mengunjungi
pelataran Mal Kelapa Gading yang menjadi lokasi pengungsian warga
korban kebakaran. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyantuni korban yang
berasal dari RW 13 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, itu.
Jokowi memberi bantuan berupa beras seberat 3 Kg, seragam SD, sepatu sekolah, buku tulis, dan tempat pensil beserta isinya. Mantan Wali Kota Solo itu juga memberikan uang senilai Rp15 juta untuk seluruh warga korban kebakaran yang berasal dari tiga RT yakni RT07, 08, dan 09. Uang tersebut diterima Ketua RW setempat.
Jokowi memberi bantuan berupa beras seberat 3 Kg, seragam SD, sepatu sekolah, buku tulis, dan tempat pensil beserta isinya. Mantan Wali Kota Solo itu juga memberikan uang senilai Rp15 juta untuk seluruh warga korban kebakaran yang berasal dari tiga RT yakni RT07, 08, dan 09. Uang tersebut diterima Ketua RW setempat.
Ruhut Lebih Terkenal daripada Jokowi
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul
dalam beberapa hari terakhir menjadi pemberitaan media massa. Namanya
pun melambung diundang sana-sini menjadi pembicara di talkshow televisi.
Ini gara-gara kisruh pencalonannya sebagai Ketua Komisi III DPR RI yang
ditolak oleh sejumlah rekannya di Komisi III DPR RI. Ruhut tak merasa risih dengan penolakan rekan-rekannya di Komosi III DPR RI, justru Ruhut merasa lebih "terkenal" (tercemar?) dari pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi Ajak Masyarakat Hargai Batik
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sangat bangga karena batik dijadikan hari peringatan nasional. Menurut Jokowi, batik harus selalu dilestarikan.
"Batik inikan diproduksi oleh pengrajin
di kampung dengan tangan sendiri. Ini juga menyangkut dengan sebuah
karya yang dihasilkan oleh masyarakat kita sendiri. Jadi harus kita
hargai," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta,
Rabu (2/10/2013).
PDI-P Tenang-tenang Saja Tanggapi Niat PKS dan PAN
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melirik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk didukung capres 2014 yang akan datang. Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjahjo Kumolo,
menanggapi wacana tersebut dengan dingin.
"Masih dilirik?" kata Tjahjo, Rabu (2/10/2013).
menanggapi wacana tersebut dengan dingin.
"Masih dilirik?" kata Tjahjo, Rabu (2/10/2013).
Ketika PKS PlinP-plan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekarang mengungkap Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu capres
potensial selain Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla. Sebelumnya, PKS seringkali menyatakan tidak akan pernah mendukung pencapresan Jokowi.
"Kita suka sama Jokowi, kita juga welcome sama Prabowo, tapi mereka tidak lahir dari rahim umat," kata Jubir PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (22/7/2013) yang lalu.
Tapi politik memang dinamis. Barangkali sekarang PKS menyadari Jokowi sebagai capres potensial karena memuncaki berbagai survei capres.
"Kita suka sama Jokowi, kita juga welcome sama Prabowo, tapi mereka tidak lahir dari rahim umat," kata Jubir PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (22/7/2013) yang lalu.
Tapi politik memang dinamis. Barangkali sekarang PKS menyadari Jokowi sebagai capres potensial karena memuncaki berbagai survei capres.
Ahok dan Batik Pemberian Jokowi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut bangga mengenakan
batik pada Hari Batik Nasional yang jatuh pada Rabu (2/10/2013).
Dia memuji batik sebagai kain khas Indonesia serta merasa senang dengan
adanya Hari Batik Nasional.
"Batik memang keren, saya bangga akhirnya batik benar-benar diakui milik Indonesia," kata Ahok di Balai Kota DKI, Rabu (2/10/2013).
"Batik memang keren, saya bangga akhirnya batik benar-benar diakui milik Indonesia," kata Ahok di Balai Kota DKI, Rabu (2/10/2013).
Lobi Makan Siang ala Jokowi Ampuh Selesaikan Masalah
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) memiliki berbagai cara untuk
menyelesaikan masalah, utamanya yang berkaitan langsung dengan warga.
Salah satu cara unik yang sering dilakukan yakni dengan diplomasi makan
siang. Belum genap satu tahun dirinya menjabat, setidaknya sudah enam
kali mengundang warga untuk makan siang di Balaikota DKI Jakarta.
Setelah diajak untuk makan siang, kebanyakan warga langsung menyetujui dengan pilihan yang diberikan oleh orang nomor satu di ibu kota ini. Namun ada pula yang sampai dua kali makan siang yakni pertemuan dengan pemilik metromini yang akan diremajakan.
Setelah diajak untuk makan siang, kebanyakan warga langsung menyetujui dengan pilihan yang diberikan oleh orang nomor satu di ibu kota ini. Namun ada pula yang sampai dua kali makan siang yakni pertemuan dengan pemilik metromini yang akan diremajakan.
Pantofel vs Kets
Menteri BUMN Dahlan Iskan bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di
Balaikota, Rabu (2/10/2013) pagi, untuk menandatangani perjanjian
pembangunan empat bendungan di Bogor. Berbeda dengan Jokowi yang
berpenampilan formal, Dahlan Iskan tampak lebih bergaya lantaran
mengenakan sepatu kets.
Jokowi terlihat mengenakan batik coklat bercorak hitam dengan celana bahan hitam dan sepatu pantofel.
Jokowi terlihat mengenakan batik coklat bercorak hitam dengan celana bahan hitam dan sepatu pantofel.
Doa Dahlan untuk Jokowi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
seusai teken kerjasama atasi banjir dan pengadaan air baku di Jakarta
mengungkapkan dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) sebagai Calon Presiden 2014.
"Saya mendoakan pak Jokowi jadi Presiden," kata Dahlan sesaat ingin meninggalkan Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
"Saya mendoakan pak Jokowi jadi Presiden," kata Dahlan sesaat ingin meninggalkan Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Dahlan Iskan dan Jokowi Segera Bangun Waduk
Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun
empat bendungan di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan bendungan itu diklaim
kedua pihak mampu mengurangi banjir tahunan Jakarta.
Usai penandatanganan kerjasama, Dahlan mengungkapkan, empat bendungan itu berbentuk waduk long storage (waduk memanjang) dengan sistem terasering. Bendungan tersebut berfungsi untuk mengatur debit air yang mengalir di Ciliwung,
"Perhitungan kita, paling tidak bendungan akan mengurangi 20 persen banjir DKI," ujar Dahlan di Balaikota DKI, Rabu (2/10/2013).
Usai penandatanganan kerjasama, Dahlan mengungkapkan, empat bendungan itu berbentuk waduk long storage (waduk memanjang) dengan sistem terasering. Bendungan tersebut berfungsi untuk mengatur debit air yang mengalir di Ciliwung,
"Perhitungan kita, paling tidak bendungan akan mengurangi 20 persen banjir DKI," ujar Dahlan di Balaikota DKI, Rabu (2/10/2013).
Monorel Siap Groundbreaking
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima jajaran petinggi PT Jakarta
Monorel (JM). Pertemuan tersebut untuk melaporkan perkembangan kesiapan
teknis dan administrasi tahap pertama proyek monorel yang akan dimulai
pada pertengahan bulan ini.
"Pertengahan Oktober sudah groundbreaking. Tadi saya dilaporin mengenai dokumen yang belum, sehingga kita dorong agar dokumennya rampung. Tapi sudah bisa saya katakan rampung," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
"Pertengahan Oktober sudah groundbreaking. Tadi saya dilaporin mengenai dokumen yang belum, sehingga kita dorong agar dokumennya rampung. Tapi sudah bisa saya katakan rampung," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Jokowi Ingin Buat Wisata Golf di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadikan golf sebagai wisata olahraga di Jakarta. Jokowi mencontek hal itu dari Malaysia dan China. Menutut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) Jokowi menginginkan adanya wisata golf di Jakarta.
"Pak Gubernur ingin salah satu wisata itu wisata olahraga, seperti golf kayak di Malaysia dan China," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/10/2013).
"Pak Gubernur ingin salah satu wisata itu wisata olahraga, seperti golf kayak di Malaysia dan China," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Ahok Serahkan Soal Jam Malam Siswa kepada Jokowi
Terkait kebijakan jam wajib belajar siswa, atau jam malam, Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak mengetahui
detil rencana tersebut dijalankan. Dia menyebut kebijakan itu lebih
banyak diurus oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dinyatakan Ahok saat ditanya mengenai kemungkinan digunakannya alat khusus untuk memantau siswa-siswa yang berkeliaran saat waktu belajar.
Hal itu dinyatakan Ahok saat ditanya mengenai kemungkinan digunakannya alat khusus untuk memantau siswa-siswa yang berkeliaran saat waktu belajar.
PDI-P Tantang Amien Rais Ungkap Cukong Jokowi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menantang Amien Rais untuk mengungkap siapa cukong besar Joko WIdodo (Jokowi) untuk maju sebagai capres 2014.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumulo meminta Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN tersebut mengungkap siapa cukong Jokowi seperti yang dimaksudkan.
Tjahjo menantang Amien Rais untuk mengungkap cukong besar di balik wacana pencalonan Jokowi dalam Pilpres 2014.
"Saya tidak tahu (motif Amien Rais kritik Jokowi), silahkan tanyakan saja ke Pak Amien Rais. Kalau Pak Amien tahu (cukong Jokowi) ya ungkapkan saja," kata Tjahjo, Rabu (2/10/2013).
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumulo meminta Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN tersebut mengungkap siapa cukong Jokowi seperti yang dimaksudkan.
Tjahjo menantang Amien Rais untuk mengungkap cukong besar di balik wacana pencalonan Jokowi dalam Pilpres 2014.
"Saya tidak tahu (motif Amien Rais kritik Jokowi), silahkan tanyakan saja ke Pak Amien Rais. Kalau Pak Amien tahu (cukong Jokowi) ya ungkapkan saja," kata Tjahjo, Rabu (2/10/2013).
PKS Lirik Dahlan dan Jokowi Sebagai Capres
Akhirnya PKS menyebut nama potensial yang kemungkinan diusung partainya
pada Pilpres 2014. Nama Dahlan Iskan dan Joko Widodo (Jokowi) termasuk dalam daftar incaran
partai dakwah ini.
"Pak Dahlan Iskan, Pak Mahfud MD, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Jokowi," ungkap Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera kepada detik, Rabu (2/9/2013).
Ketika detik mengkonfirmasi keheranan "Jokowi?", Mardani menjawab,
"Iya, Pak Jokowi masuk juga. Dia kan dari komunitas umat Islam juga," jawab Mardani seranya menekankan bahwa PKS tak mempermasalahkan jika capresnya datang dari eksternal partainya.
"Pak Dahlan Iskan, Pak Mahfud MD, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Jokowi," ungkap Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera kepada detik, Rabu (2/9/2013).
Ketika detik mengkonfirmasi keheranan "Jokowi?", Mardani menjawab,
"Iya, Pak Jokowi masuk juga. Dia kan dari komunitas umat Islam juga," jawab Mardani seranya menekankan bahwa PKS tak mempermasalahkan jika capresnya datang dari eksternal partainya.
Langganan:
Postingan (Atom)