Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) semakin santer didengungkan untuk maju dalam
pencapresan 2014. Namun siapakan yang akan menjadi partner Jokowi dalam pencapresan 2014 yang akan datang ?
“Kalau di Rakernas muncul duet Ibu
Mega dan Jokowi, saya sangat mendukung,” kata Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), Selasa (3/9/2013).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 03 September 2013
Jokowi: Pengerjaan Waduk Ria Rio Sudah 30 Persen
Pengerjaan Waduk Ria Rio sisi barat dan selatan di Pulo Gadung,
Jakarta Timur, sudah mengalami perubahan. Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini penggarapan untuk air waduk tersebut
sudah sebanyak 30 persen.
"Garapan sudah dibersihkan, airnya (waduk) sudah 30 persen sudah
kelihatan airnya," kata Jokowi saat meninjau Waduk Ria Rio, Jakarta
Timur, Selasa (3/9/2013).
Jokowi Minta PD Pasar Jaya Urusi Pasar Saja
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meminta PD Pasar Jaya untuk fokus mengurus pasar di Jakarta dan jangan konsentrasi ke bisnis properti.
"PD Pasar Jaya jangan urus properti. Urus saja pedagang pasar, kelancaran distribusi komoditas ke pasar, dan juga ikut menjaga harga barang," ujar Jokowi, Selasa (3/9/2013).
"PD Pasar Jaya jangan urus properti. Urus saja pedagang pasar, kelancaran distribusi komoditas ke pasar, dan juga ikut menjaga harga barang," ujar Jokowi, Selasa (3/9/2013).
Jokowi Kesal pada PD Pasar Jaya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui kinerja pimpinan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) masih jauh dari harapannya. Ke depan, proses rekrutmen
pimpinan BUMD akan dilakukan seperti lurah dan camat yakni melalui uji
seleksi dan promosi terbuka.
"Ndak apa-apa, kalau perlu lelang semua saja," ujarnya di Balaikota, Selasa (3/9/2013).
"Ndak apa-apa, kalau perlu lelang semua saja," ujarnya di Balaikota, Selasa (3/9/2013).
PDI-P: Larang Jokowi "Nyapres", Gerindra Tak Beretika
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo menilai, Partai Gerindra berlebihan merespons elektabilitas politisi PDI-P yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Nama Jokowi terus meroket dalam sejumlah survei sebagai kandidat calon presiden potensial.
Menurut Tjahjo, Gerindra tak beretika karena ikut mencampuri urusan internal PDI-P terkait calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014.
Menurut Tjahjo, Gerindra tak beretika karena ikut mencampuri urusan internal PDI-P terkait calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014.
Gerindra Tak Panik Elektabilitas Jokowi Kuat, Tapi Hanya Meminta Agar Jokowi Tak Nyapres
Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya, (Gerindra), Ahmad Muzani menegaskan secara prinsip Gerindra menghormati hak setiap parpol mengusung calon presiden (Capres), termasuk terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurutnya, adalah hak setiap Parpol untuk menentukan Capresnya masing-masing.
"Itu hak parpol mencalonkan seseorang. Gerindra tidak akan mencampuri atau mengenintervensi parpol manapun dalam hal pencapresan. Karena itu hak," tegas Sekjen Gerindra ini di kompleks Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
"Itu hak parpol mencalonkan seseorang. Gerindra tidak akan mencampuri atau mengenintervensi parpol manapun dalam hal pencapresan. Karena itu hak," tegas Sekjen Gerindra ini di kompleks Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
"Sampai Saat Ini" Jokowi Belum Berniat Nyapres
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa dirinya sampai saat ini (kedepan belum tahu - red) tak berniat maju sebagai calon presiden (capres) 2014. "Sampai saat ini" Jokowi masih fokus terhadap permasalahan di Jakarta.
"Lho apa saya pernah mikir ke sana, sampai sekarang saya masih fokus benahi Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Jokowi meminta agar persoalan politik tak lagi dikaitkan dengan dirinya. Apalagi soal sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) jelang pemilihan presiden 2014.
"Lho apa saya pernah mikir ke sana, sampai sekarang saya masih fokus benahi Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Jokowi meminta agar persoalan politik tak lagi dikaitkan dengan dirinya. Apalagi soal sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) jelang pemilihan presiden 2014.
Jokowi Tidak Ingat Berapa Kali ke Pasar Blok G
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak ingat berapa kali
mengunjungi Blok G Tanah Abang sejak Juli hingga diresmikan awal
September. Jokowi hanya mengingat kunjungannya itu hampir dilakukan
setiap hari, pagi, siang, sore, malam, dan dini hari. Beberapa kali
kunjungannya itu diliput media, tetapi sebagian lain dilakukan tanpa
pantauan media.
"Tanyakan warga Tanah Abang berapa kali saya ke sana. Saya tidak ingat. Kadang pagi, siang, sore, malam, dini hari. Saya perlu terus memantau kondisi di sana agar pekerjaan bisa cepat jalan," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (3/9/2013).
"Tanyakan warga Tanah Abang berapa kali saya ke sana. Saya tidak ingat. Kadang pagi, siang, sore, malam, dini hari. Saya perlu terus memantau kondisi di sana agar pekerjaan bisa cepat jalan," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Jokowi: Buruh Pakai Logika Sajalah!
Ratusan buruh dari berbagai elemen berunjuk rasa di depan gedung
Balaikota DKI menuntut kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta. Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan para buruh seharusnya mengerti kondisi
ekonomi negara saat ini.
"Melihat situasi kondisi kaya gini, kita saja deg-degan. Rupiah melemah terus, defisit anggaran, impor ditahan, kita malah ribut masalah UMP," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
"Melihat situasi kondisi kaya gini, kita saja deg-degan. Rupiah melemah terus, defisit anggaran, impor ditahan, kita malah ribut masalah UMP," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Rakernas PDIP Akan Pertimbangkan Jokowi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan menggelar hajat akbar tertinggi di partai yaitu Rakernas pada
tanggal 6-8 September 2013 di Jakarta. Salah satu yang akan menjadi agenda pembahasan
adalah penetapan kriteria calon presiden.
"Akan muncul kriteria nama-nama capres yang akan datang, mungkin hari Rabu nanti akan terakhir dibahas dan diputuskan. PDI-P sudah saatnya mengeluarkan kriteria-kriteria apa yang diinginkan oleh PDI-P," kata Ketua DPP Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
"Akan muncul kriteria nama-nama capres yang akan datang, mungkin hari Rabu nanti akan terakhir dibahas dan diputuskan. PDI-P sudah saatnya mengeluarkan kriteria-kriteria apa yang diinginkan oleh PDI-P," kata Ketua DPP Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Jokowi Heran Banyak PKL Tak Kebagian Kios di Blok G Tanah Abang
Ratusan PKL yang sebelumnya berjualan di trotoar dan badan jalan sekitar
Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini telah direlokasi ke Blok G Tanah
Abang. Ada sekitar 1.000 kios yang disediakan, namun masih banyak yang
belum kebagian. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun mengaku
heran.
"Itu PKL mana? PKL siapa? PKL darimana?" ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
"Itu PKL mana? PKL siapa? PKL darimana?" ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Ini Alasan Jokowi Mengganti Jl Medan Merdeka Selatan Jadi Jl Bung Karno
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berniat mengganti nama Jl Medan Merdeka Selatan menjadi
Jl Bung Karno. Jokowi menegaskan usulan pergantian nama itu untuk
menghargai Soekarno sebagai Proklamator.
"Ini kan masalah penghargaan, menghargai Proklamator kemudian diusulkan nama Bung Karno dan Bung Hatta. Ini kita ingin menghargai jasa beliau. Kalau ada Bung Karno dan Bung Hatta saya kira pas, nah ini direspons Panitia 17," kata Jokowi di Balai Kota di Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Jokowi menegaskan dirinya hanya mengusulkan nama Bung Karno sebagai nama jalan. Dia juga menampik jika pengusulan nama Soekarno terkait dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuanan (PDI-P), partai yang menaunginya. "Enggak, ini kita hanya ingin menghargai jasa beliau saja. Kalau ada Bung Karno kan ada Bung Hata," katanya.
"Ini kan masalah penghargaan, menghargai Proklamator kemudian diusulkan nama Bung Karno dan Bung Hatta. Ini kita ingin menghargai jasa beliau. Kalau ada Bung Karno dan Bung Hatta saya kira pas, nah ini direspons Panitia 17," kata Jokowi di Balai Kota di Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Jokowi menegaskan dirinya hanya mengusulkan nama Bung Karno sebagai nama jalan. Dia juga menampik jika pengusulan nama Soekarno terkait dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuanan (PDI-P), partai yang menaunginya. "Enggak, ini kita hanya ingin menghargai jasa beliau saja. Kalau ada Bung Karno kan ada Bung Hata," katanya.
Foke Diusulkan Jadi Dubes RI di Jerman, Jokowi: Bagus, Cocok
Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke)
diusulkan menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Jerman. Gubernur DKI Joko
Widodo (Jokowi) menilai Foke cocok menjadi Dubes RI di Jerman.
"Bagus. Cocok. Paslah," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Jokowi menilai Foke memiliki jejak rekam pendidikan yang berhubungan dengan Jerman. Sehingga dirasa cocok untuk menjadi Dubes Jerman.
"Beliau kan memang pendidikan di sana (Jerman). Jadi dubes, paslah," kata Jokowi.
"Bagus. Cocok. Paslah," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Jokowi menilai Foke memiliki jejak rekam pendidikan yang berhubungan dengan Jerman. Sehingga dirasa cocok untuk menjadi Dubes Jerman.
"Beliau kan memang pendidikan di sana (Jerman). Jadi dubes, paslah," kata Jokowi.
Jokowi Pastikan Normalisasi Sungai Sunter Tak Gusur Warga
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa normalisasi Sungai
Sunter oleh Kementerian Pekerjaan Umum di lahan TNI AU, Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur, tidak menggusur warga di bantaran sungai
tersebut.
"Enggak ada masyarakat (yang direlokasi)," ujar Jokowi seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan lahan TNI AU di Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Selasa (3/9/2013).
"Enggak ada masyarakat (yang direlokasi)," ujar Jokowi seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan lahan TNI AU di Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Selasa (3/9/2013).
Jokowi-TNI AU Tanda Tangani MoU Pencegahan Banjir di Halim Perdanakusumah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Markas Komando
Operasi (Makoops) I TNI AU di Halim Perdanakusumah. Jokowi melakuan
penandatanganan nota kesepahaman bersama (MOU) terkait penanggulangan
banjir di Jakarta.
PDI-P, Jangan Tunda Pencapresan Jokowi
Pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilu Presiden 2014 diyakini akan mendongkrak elektabilitas partai tersebut. Karena itu, pencalonan Jokowi akan lebih bermanfaat bagi PDI-P jika segera ditetapkan sebelum Pemilu Legislatif 2014.
Pendapat tersebut disampaikan Ikrar Nusa Bhakti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Pendapat tersebut disampaikan Ikrar Nusa Bhakti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Ahok Ingin Jokowi Tidak "Nyapres" dan Tetap Jadi Gubernur
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap agar
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak tergoda untuk maju sebagai calon
presiden 2014. "Tapi, saya ingin beliau bertahan," kata Ahok, di
Balaikota Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Menurut Ahok, jika Jokowi tetap bertahan sebagai gubernur, maka ia dapat menyelesaikan segala pekerjaan rumah dan janji-janji mereka kepada masyarakat Jakarta. Selain itu, selama ini Jokowi menjadi tumpuan dalam menjalankan roda pemerintahan Ibu Kota.
Menurut Ahok, jika Jokowi tetap bertahan sebagai gubernur, maka ia dapat menyelesaikan segala pekerjaan rumah dan janji-janji mereka kepada masyarakat Jakarta. Selain itu, selama ini Jokowi menjadi tumpuan dalam menjalankan roda pemerintahan Ibu Kota.
Buruh Minta Jokowi Tetapkan UMP 3,7 Juta
Ribuan buruh hari ini akan menggelar aksi ujuk rasa ke kantor Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka
menuntut kenaikan upah minimum menjadi Rp 3,7 juta pada 2014 mendatang.
Buruh akan bergerak dari dua lokasi yaitu Kawasan Industri Pulogadung dan Kawasan Berikat Nasional (KBN) Cakung, Jakarta Timur, sekitar pukul 7-9 pagi.
Buruh akan bergerak dari dua lokasi yaitu Kawasan Industri Pulogadung dan Kawasan Berikat Nasional (KBN) Cakung, Jakarta Timur, sekitar pukul 7-9 pagi.
Langganan:
Postingan (Atom)