Pedangdut Rhoma Irama membenarkan akan tampil sepanggung dengan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di malam pergantian tahun pada 31
Desember 2013. Menurut Rhoma, Jokowilah yang berinisiatif menelepon
dirinya untuk mengajak duet. "Saya putuskan memenuhi permintaan Mas
Jokowi, karena beliau berharap sekali," kata Rhoma kepada Tempo di sebuah hotel di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 28 Desember 2013.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 28 Desember 2013
Persiapan Nyapres, Jokowi Wajib Kuliah Rutin ke Megawati
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarno Putri akhir-akhir ini meluangkan waktu khusus untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan tersebut, Megawati memberi "kuliah" kepada Jokowi tentang permasalahan nasional.
"Minimal sepekan sekali Megawati memanggil Jokowi ke kediamannya di Jalan Teuku Umar (Menteng, Jakarta Pusat)," kata sumber Tempo, Sabtu (28/12/2013).
Di kediaman Megawati, Jokowi mengenyam "kuliah" tentang politik luar negeri, pertahanan negara, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan perairan Indoneesia. Tak lupa Megawati memberikan wejangan soal Undang-Undang Dasar 1945 kepada mantan Wali Kota Surakarta itu.
"Minimal sepekan sekali Megawati memanggil Jokowi ke kediamannya di Jalan Teuku Umar (Menteng, Jakarta Pusat)," kata sumber Tempo, Sabtu (28/12/2013).
Di kediaman Megawati, Jokowi mengenyam "kuliah" tentang politik luar negeri, pertahanan negara, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan perairan Indoneesia. Tak lupa Megawati memberikan wejangan soal Undang-Undang Dasar 1945 kepada mantan Wali Kota Surakarta itu.
Kultur Korupsi di Tubuh PDIP Persulit Jokowi Jadi Capres
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) harus mempertimbangkan
matang-matang dan mewaspadai dukungan masyarakat yang begitu besar
kepadanya untuk menjadi capres 2014.
Menurut Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, sikap Jokowi yang merakyat tak cocok dengan elite dan kader PDIP yang dinilainya korup.
"Kultur dan perilaku sejumlah elite dan kader-kader PDIP belum cocok dengan integritas dan karakter Jokowi yang merakyat, tegas dan jujur," kata Petrus di kawasan Sarinah, Sabtu (28/12/2013) malam.
"Sikap Jokowi yang anti korupsi itu tidak cocok dengan kultur yang tumbuh dan berkembang di internal PDIP yang korup.
Menurut Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, sikap Jokowi yang merakyat tak cocok dengan elite dan kader PDIP yang dinilainya korup.
"Kultur dan perilaku sejumlah elite dan kader-kader PDIP belum cocok dengan integritas dan karakter Jokowi yang merakyat, tegas dan jujur," kata Petrus di kawasan Sarinah, Sabtu (28/12/2013) malam.
"Sikap Jokowi yang anti korupsi itu tidak cocok dengan kultur yang tumbuh dan berkembang di internal PDIP yang korup.
Jokowi Dipuji Sebagai Satriya Piningit
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diundang sebagai pembicara seminar "Revitalisasi Paham Kebangsaan di Tengah Budaya Politik Pragmatis" di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta pada Sabtu, 28 September 2013. Megawati berbiara selama satu jam, adapun Jokowi hanya setengah jam dihadapan lima ratusan akademikus dan alumnus Universitas Sanata Dharma tersebut.
Sang moderator seminar, seorang aktivis Masyarakat Peduli Media, Darmanto, rupanya menyisipkan pujian dan membandingkan ke dua politikus PDI Perjuangan itu. Menurut dia, gaya Megawati berbicara di podium yang berapi-api di usia senja, mewarisi karakter Bung Karno. "Kalau, Jokowi itu seperti Satriya Piningit," kata dia dan disambut tempik sorak peserta seminar.
Sang moderator seminar, seorang aktivis Masyarakat Peduli Media, Darmanto, rupanya menyisipkan pujian dan membandingkan ke dua politikus PDI Perjuangan itu. Menurut dia, gaya Megawati berbicara di podium yang berapi-api di usia senja, mewarisi karakter Bung Karno. "Kalau, Jokowi itu seperti Satriya Piningit," kata dia dan disambut tempik sorak peserta seminar.
Megawati dan Jokowi Kelilingi Pohon Beringin
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo alias Jokowi mengelilingi Beringin Soekarno di halaman
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Mereka berdua mengelilingi pohon Beringin Soekarno, Sabtu (28/12/2013), seusai menjadi pembicara seminar Revitalisasi Paham Kebangsaan di Tengah Budaya Politik Pragmatis dalam rangkaian acara Dies ke-58 USD.
Mereka berdua mengelilingi pohon Beringin Soekarno, Sabtu (28/12/2013), seusai menjadi pembicara seminar Revitalisasi Paham Kebangsaan di Tengah Budaya Politik Pragmatis dalam rangkaian acara Dies ke-58 USD.
Mega Ajak Jokowi untuk Kaderisasi
Meski PDIP belum mengeluarkan rekomendasi khusus calon presiden (capres) maupun wakilnya pada Pemilu 2014, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengajak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) keliling daerah.
Menurut Mega, dia mengajak Jokowi untuk kaderisasi. Megawati dalam beberapa kesempatan selalu mengajak Jokowi. Termasuk saat memberikan ceramah tentang kebangsaan pada temu alumni Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Sabtu (28/12/2013), Mega juga mengajak mantan wali kota Solo ini.
Menurut Mega, dia mengajak Jokowi untuk kaderisasi. Megawati dalam beberapa kesempatan selalu mengajak Jokowi. Termasuk saat memberikan ceramah tentang kebangsaan pada temu alumni Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Sabtu (28/12/2013), Mega juga mengajak mantan wali kota Solo ini.
Nyapres Bareng Jokowi? Megawati: Sabar Saja
Elite PDIP mengakui sedang mempersiapkan skenario duet Mega-Jokowi di
Pilpres 2014. Namun saat ditanya apakah tekad nyapres lagi di 2014 sudah
bulat, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak tegas menjawab.
Menurut Megawati, soal calon presiden yang akan diusung oleh PDIP bukan keputusan dirinya. Rakernas PDIP di Ancol mengatakan, PDIP akan memberikan rekomendasi atau memutuskan siapa capresnya, setelah tanggal 9 April 2014.
Menurut Megawati, soal calon presiden yang akan diusung oleh PDIP bukan keputusan dirinya. Rakernas PDIP di Ancol mengatakan, PDIP akan memberikan rekomendasi atau memutuskan siapa capresnya, setelah tanggal 9 April 2014.
Jokowi: Untung di Jakarta Ada `Raja Jokowi`
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri Reuni Akbar Universitas Sanata Darma. Di kota yang dipimpin Raja Yogya Sri Sultan HB X ini, Jokowi berkelakar tentang 'Raja' lain.
Mulanya, Jokowi mencurahkan impiannya agar Jakarta bisa menjadi Kota Festival. Sehingga seluruh masyarakat di Indonesia bisa tampil di Jakarta.
"Seperti kemarin kita pernah bikin festival keraton ada 148 kraton. Cuma kita yang punya 148 kerajaan. Di negara lain nggak paling 3 atau 4. Tapi untungnya di Jakarta ada 'Raja Jokowi'," kelakar Jokowi disambut tawa hadirin yang hadir.
Jokowi berbicara dalam kegiatan "Dies Universitas Sanata Dharma ke-58" di Ruang Koenjono gedung Pusat USD Mrican, Sabtu (28/12/2013).
Mulanya, Jokowi mencurahkan impiannya agar Jakarta bisa menjadi Kota Festival. Sehingga seluruh masyarakat di Indonesia bisa tampil di Jakarta.
"Seperti kemarin kita pernah bikin festival keraton ada 148 kraton. Cuma kita yang punya 148 kerajaan. Di negara lain nggak paling 3 atau 4. Tapi untungnya di Jakarta ada 'Raja Jokowi'," kelakar Jokowi disambut tawa hadirin yang hadir.
Jokowi berbicara dalam kegiatan "Dies Universitas Sanata Dharma ke-58" di Ruang Koenjono gedung Pusat USD Mrican, Sabtu (28/12/2013).
Inilah Tanda Mega Restui Jokowi Capres
Pengamat politik dari Indo Barometer M. Qodari menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri nyaman dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Kenyamanan itu bisa dinilai dari pertemuan Mega dan Jokowi yang intens belakangan ini. Keduanya makin lengket.
Pada Hari Natal, Rabu (25/12/2013) Mega dan Jokowi mendatangi kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pantai Mutiara 39, Jakarta Utara.
Kenyamanan itu bisa dinilai dari pertemuan Mega dan Jokowi yang intens belakangan ini. Keduanya makin lengket.
Pada Hari Natal, Rabu (25/12/2013) Mega dan Jokowi mendatangi kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pantai Mutiara 39, Jakarta Utara.
Ceramah di Yogyakarta, Jokowi Curhat Mau Digulingkan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memberikan ceramah di Kampus Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta. Jokowi yang hadir bersama Ketum PDIP Megawati
Soekarnoputri ini curhat soal penanganan masalah di Jakarta.
Saat berceramah, Jokowi banyak memberikan joke-joke yang mengundang gelak tawa hadirin. Jokowi banyak bercerita tentang perjalanannya selama memimpin Jakarta. Mulai dari blusukannya ke kampung-kampung di Jakarta, memindahkan warga ke rusun, lelang jabatan dan lain-lain. Ia mengakui kerasnya Jakarta, dari blusukan-blusukan yang dilakukanya.
Saat berceramah, Jokowi banyak memberikan joke-joke yang mengundang gelak tawa hadirin. Jokowi banyak bercerita tentang perjalanannya selama memimpin Jakarta. Mulai dari blusukannya ke kampung-kampung di Jakarta, memindahkan warga ke rusun, lelang jabatan dan lain-lain. Ia mengakui kerasnya Jakarta, dari blusukan-blusukan yang dilakukanya.
Ceramah di Yogyakarta, Mega Ungkit Pelengseran Soekarno
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hadir di acara
reuni Akbar Alumni Universitas Sanata Dharma (USD) di Yogyakarta. Dalam ceramahnya, Mega
mengungkit pelengseran ayahnya, Presiden RI pertama Soekarno.
Mega masuk ke ruangan bersama dengan Jokowi yang mengenakan baju putih. Kemudian keduanya duduk di kursi depan bersama dengan Rektor Universitas Sanata Dharma dan juga didampingi petinggi PDIP diantaranya Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
Saat berceramah, Mega banyak mengkritisi kondisi bangsa saat ini. Diantaranya, prestasi olahraga di Sea Games Myanmar yang mlorot di peringkat 4. Megawati, juga menyindir tentang sejarah ayahnya, Bung Karno, yang dilengserkan.
Mega masuk ke ruangan bersama dengan Jokowi yang mengenakan baju putih. Kemudian keduanya duduk di kursi depan bersama dengan Rektor Universitas Sanata Dharma dan juga didampingi petinggi PDIP diantaranya Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
Saat berceramah, Mega banyak mengkritisi kondisi bangsa saat ini. Diantaranya, prestasi olahraga di Sea Games Myanmar yang mlorot di peringkat 4. Megawati, juga menyindir tentang sejarah ayahnya, Bung Karno, yang dilengserkan.
Jokowi Disebut Sebagai Jembatan PDIP-Demokrat
Pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai jadi sinyal positif membaiknya hubungan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat jelang Pemilu 2014.
Menurut pengamat politik LIPI, Firman Noor, kendati pertemuan dibalut dalam nuansa koordinasi pusat dan daerah, namun fakta politik di balik pertemuan itu tak terelakkan.
Menurut pengamat politik LIPI, Firman Noor, kendati pertemuan dibalut dalam nuansa koordinasi pusat dan daerah, namun fakta politik di balik pertemuan itu tak terelakkan.
'Mesranya' Megawati dan Jokowi di Hari Sabtu
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri kembali jalan bareng dengan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di hari Sabtu. Ini kesekian kalinya,
dua kader utama PDIP itu mengisi kegiatan yang sama di hari libur.
Hari ini, Sabtu (28/12/2013), Megawati dan Jokowi dijadwalkan menghadiri reuni akbar sekaligus seminar Kampus Universitas Sanata Dharma (UNS), Mrican, Yogyakarta.
Hari ini, Sabtu (28/12/2013), Megawati dan Jokowi dijadwalkan menghadiri reuni akbar sekaligus seminar Kampus Universitas Sanata Dharma (UNS), Mrican, Yogyakarta.
Jokowi Mega Menuju Yogya via Halim
Internal PDIP menggulirkan skenario Mega-Jokowi di Pilpres 2014
mendatang. Kini keduanya pun semakin sering bersama-sama di berbagai
acara.
Hari ini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Joko Widodo (Jokowi) akan ceramah di Universitas Sanatadharma Yogyakarta. Keduanya mengisi acara reuni akbar universitas tersebut.
Hari ini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Joko Widodo (Jokowi) akan ceramah di Universitas Sanatadharma Yogyakarta. Keduanya mengisi acara reuni akbar universitas tersebut.
PDIP Tak Takut Jokowi `Dirayu` SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak memanggil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden. Pertemuan ini tidak tercantum di jadwal resmi SBY, maupun agenda Jokowi.
Sebelum bertemu Jokowi, SBY memang memanggil sejumlah tokoh politik. Seperti Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Kini giliran Jokowi, nama yang selalu menjuarai survei capres, diundang SBY ke Istana.
Sebelum bertemu Jokowi, SBY memang memanggil sejumlah tokoh politik. Seperti Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Kini giliran Jokowi, nama yang selalu menjuarai survei capres, diundang SBY ke Istana.
Langganan:
Postingan (Atom)