Koordinator Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika Wayan Sudirta
mengatakan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla
mendukung penuh kinerja dan keberadaan Detasemen Khusus (Densus) 88
Polri dalam mengantisipasi serangan teroris di Tanah Air.
"Kami menyatakan capres dan cawapres nomor urut dua ini mendukung
keberadaan Densus 88 Polri. Tidak benar ada rencana membubarkan pasukan
khusus antiteror itu, seperti yang dituduhkan dalam kampanye hitam
tersebut," kata Jokowi di Bangli, Bali, Kamis (19/6/2014).
Ia menyayangkan oknum-oknum tertentu yang melakukan kampanye hitam
dengan menyebutkan capres Jokowi-JK akan membubarkan Densus 88 Polri dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau ada oknum tertentu ngomong seperti itu adalah bagian dari
kampanye hitam. Justru capres Jokowi-JK sangat komitmen mempertahankan
kedua lembaga tersebut agar Indonesia ke depan lebih hebat dan kuat,"
ucap anggota DPD-RI ini.
Pada pembekalan relawan eksponen spritual Kabupaten Bangli, tergabung
dalam KBTI, Wayan Sudirta mengatakan ada hal aneh, manakala Indonesia
alami karut marut oleh korupsi serta terfragmentasi dan toleransi
kebhinnekaan semakin merosot, ada orang ataupun kelompok yang inginkan
Densus 88 dan KPK dibubarkan.
"Ini jelas bagi kami lantaran untuk membubarkan kedua lembaga
tersebut sebagai bentuk kampanye hitam. Namun kami yakin masyarakat
sudah semakin cerdas menyikapi kampanye hitam itu," katanya.
Sementara itu, Sekretaris KBTI Putu Wirata Dwikora mengaku heran saat
kekerasan mengatasnamakan agama dilakukan kelompok tertentu, ketika
berkali-kali bom meledak dan menimbulkan korban jiwa, dan Densus telah
bergerak cepat, ada yang ingin membubarkannya.
Ia juga menilai aneh, ketika korupsi merajalela termasuk menyeret
petinggi parpol dan pejabat sampai setingkat oknum Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK) Akil Mochtar, ada politisi dari partai yang ingin
membubarkannya. Pemilik aspirasi pembubaran Densus 88 dan KPK, ada di
gerbong capres dan cawapres yang sedang bertarung.
''Di kubu Jokowi-JK tidak ada partai pendukung, maupun ormasnya,
berkeinginan membubarkan Densus 88 maupun KPK. Tidak ada yang ingin KPK
bubar. Yang benar, perkuat KPK, perkuat Kejaksaan dan
Kepolisian sampai
seperti KPK. Kalau ketiganya bersatu, pemberantasan korupsi dan
penegakan hukumnya pasti lebih baik, rakyat lebih
sejahtera,''katanyanya.
Sedangkan Tokoh Spiritual Bangli, Jero Mangku Teja dari Yayasan
Mangku Teja, menyemangati relawan yang datang dari 72 desa di Bangli,
mengajak masyarakat memilih Jokowi-JK, sebagai figur yang dapat
dipercaya, sederhana, jujur, tulus, bersih, dan juga sangat merakyat.
"Mari kita dukung capres dan cawapres Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019," katanya.
Kepada relawan dititipkan 1.000 buku panduan kampanye praktis, untuk disebarkan ke masyarakat Bangli.
''Buku berisi alasan-alasan mengapa memilih Jokowi-JK, serta apa
untungnya untuk Bali maupun untuk rakyat Indonesia," kata Sudirta
menegaskan.
Yang jelas, kata Sudirta, Jokowi sudah menyanggupi menindaklanjuti
beberapa aspirasi Bali, di antaranya menjaga kawasan suci di Bali
seperti kawasan Pura Besakih dengan menolak status KSPN (Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional) dan menolak eksplorasi geotermal Bedugul
untuk menjaga kesucian dari kawasan dimana terdapat 36 pura.
Jokowi akan memperkuat dan membantu memajukan UNHI Denpasar untuk tetap menjadi aset umat Hindu, bila nantinya terpilih.
Aspirasi lain disampaikan oleh 18 eksponen yang bernaung dalam KBTI,
di antaranya tentang penolakan reklamasi Teluk Benoa, Bali, pembagian
"visa on arrival" untuk Bali, pemerataan pembangunan di Bali melalui
instrumen anggaran di pusat dan sebagainya.
''Mari kita dukung Jokowi-JK. Kalau pun ada yang dianggap kurang,
menangkan dulu. Orang guru besar pun turun, tokoh adat (sulinggih) dan
tokoh spiritual pun turun di pilpres ini, satu pertanda bahwa ini
situasinya mengetuk mereka untuk terjun,'' ujarnya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014 diikuti
dua pasang kandidat, yakni Prabowo Subianto dengan nomor urut satu dan
Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut dua. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar