Calon presiden Joko 'Jokowi' Widodo berkunjung ke tempat pelelangan ikan di Tegal Sari, Tegal, Jawa Tengah pada Kamis (19/6/2014) siang. Nelayan mengadukan ada kapal yang ditangkap secara sewenang-wenang.
Semula, Jokowi melakukan dialog dengan para nelayan.
Dialog dilakukan di lapangan terbuka di tengah-tengah tempat pelelangan ikan. Jokowi menaiki sebuah kursi kayu panjang dan dikelilingi oleh ratusan nelayan.
"Kami sering ditangkapi, Pak. Kita sudah izin untuk melaut, tapi di laut masih aja ditangkap. Dicari-cari kesalahannya," ujar salah seorang nelayan bernama Sumarso.
Padahal, lanjut Sumarso, izin melaut para nelayan tersebut bisa sampai 20 berkas banyaknya. Terlebih, para nelayan mesti merogoh kocek cukup dalam supaya izin dari pihak yang berwenang dapat keluar.
Informasi yang dihimpun Kompas.com dari sejumlah nelayan, sejak dua bulan lalu, ada sekitar lima kapal nelayan yang ditangkap oleh Polairud setempat. Alasan penangkapan dianggap tidak jelas. Mulai dari kelebihan tonase hingga ketidaklengkapan surat-surat.
"Yang baru-baru ini ditangkap namanya kapal Wira Samudera. Hari katanya sudah balik ke Tegal," ujar salah satu nelayan.
Jokowi mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan bentuk ketiadaanya kontrol di lapangan dan sistem manajemen yang buruk. Ia berjanji, jika jadi presiden, akan memberantas penyimpangan-penyimpangan serupa.
Pantauan Kompas.com, dialog Jokowi dengan nelayan terjadi sekitar 30 menit. Usai dialog, Jokowi meladeni salaman dan foto bersama para nelayan. Jokowi juga sempat berkeliling tempat pelelangan ikan.
Acara Jokowi di Tegal tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari politik Jokowi di Pantai Utara Jawa. Setelah kemarin menyapa warga mulai dari Bekasi, Subang, Indramayu, hingga Cirebon, kali ini Jokowi berkesempatan menghadiri acara relawan di Tegal dan akan dilanjutkan hingga ke Solo Jawa Tengah. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar