Kamis, 19 Juni 2014

Jokowi janji bantu semua guru honorer agar diangkat jadi PNS

Seorang guru honorer di Tegal, Siti Saerullah, menyampaikan keluhannya kepada calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan sudah menjadi guru selama sepuluh tahun, namun belum juga menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dia mengungkapkan, dia belum menjadi PNS padahal kawan-kawannya yang juga sebagai guru honorer sudah diangkat menjadi PNS. Siti pun mengeluh lantaran penghasilannya hanya sekitar seratus ribu tiap bulannya.
"Saya sudah jadi honorer K2 sejak tahun 2004. Padahal kawan saya sudah ada yang lolos, tapi saya ndak lolos. Penghasilan saya sekitar seratus ribu per bulan. Kami dari honorer guru dan guru bantu minta diangkat," kata Siti di kawasan Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2014).
Mendengar aspirasi tersebut, Jokowi melakukan klarifikasi mengenai kampanye hitam kepadanya. Dia mengatakan tidak akan ada penghapusan kepada tunjangan guru. Karena tunjangan itu seharusnya dinaikkan, bukannya malah dihapus.
Jokowi menegaskan, kasus seperti guru honorer ini memprihatinkan. Sebab mereka telah mengabdi kepada dunia pendidikan namun masih belum ada kemakmuran yang diterima. Jokowi menganggap kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Pekalongan, tetapi juga di seluruh Indonesia.
"Ini harus segera diselesaikan karena beliau-beliau (guru honorer) ini telah mengabdi pada dunia pendidikan lama sekali tapi dengan penghasilan yang sangat minim, sekali seratus sampai dua ratus ribu. Bayangkan inilah fakta yang kita hadapi," tegasnya.
Mantan wali kota Solo ini menjanjikan akan membantu nasib guru honorer jika memang mendapatkan mandat dari rakyat. Walaupun begitu, Jokowi mengingatkan, bukan serta merta guru honorer diangkat, tetapi tetap melalui prosedur yang berlaku.
"Meskipun akan diangkat tetap ada prosedur dan proses yang dilalui. Tapi tetap akan kita angkat," tutupnya.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar