Dua buah bajaj berwarna biru melaju beriringan menuju kantor Komisi
Pemilihan Umun (KPU) Pusat Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta. Sesekali
laju bajaj tersendat oleh lautan massa yang berkerumun ingin mendekat.
Penuh semangat massa berteriak memberi dukungan kepada dua penumpang
bajaj. Yang diberi semangat pun membalas dengan senyum dan lambaian
tangan. "Hidup Pak Jokowi... . Hidup Pak JK.. Hidup," teriak mereka,
Ahad (1/6).
Siang itu Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) punya agenda
penting di KPU. Keduanya akan mengikuti proses pengundian dan penetapan
nomor urut sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (cawapres)
yang diselenggarakan KPU.
Menggunakan bajaj menuju KPU bukan tanpa alasan. Juru bicara
pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan menjelaskan bajaj
melambangkan kesederhanaan rakyat kecil.
Menurutnya meskipun Jokowi-JK
akan bertarung merebut kekuasaan di level pemerintah pusat tidak berarti
keduanya harus melupakan simbol-simbol kerakyatan. "Ada kesahajaan yang
ingin kami perlihatkan," kata Ferry.
Jokowi-JK memulai perjalanan dari Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelum menuju kantor KPU Jokowi sempat menyapa ribuan pendukungnya yang
sudah berkumpul di taman bekas markas klub sepak bola Persija Jakarta
itu. Jokowi datang ke Taman Menteng didampingi istrinya Iriana Jokowi.
Keduanya kompak mengenakan seragam kemeja kotak-kotak. Sementara JK dan
istrinya Mufidah Kalla serasi mengenakan baju putih polos. Di tempat ini
Jokowi-JK sempat didoakan oleh lima tokoh lintas agama.
Kericuhan kecil sempat tercipta ketika para pendukung Jokowi-JK yang
ingin mendekati bajaj Jokowi-JK dihalang-halangi oleh aparat kepolisian
yang berjaga. Aksi kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi
bertindak tegas dengan mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan ke
udara.
Selang belasan menit kemudian, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
datang mendekat ke kantor KPU Pusat. Mereka datang dari arah Bundaran
Hotel Indonesia menggunakan mobil Lexus berwarna putih B 17 GRD. Tidak
kalah hebohnya, kehadiran Prabowo-Hatta juga disambut meriah ribuan
pendukung mereka. Bersama-sama mereka menyanyikan lagu Garuda Di Dadaku
karya grup band Netral. Namun kali ini lirik lagu itu dirubah dengan
kreatif. "Garuda di dadaku. Prabowo presidenku. Ku yakin hari ini pasti
menang," teriak para pendukung Prabowo-Hatta.
Dari balik atap sun roof lexus, Prabowo-Hatta tampak ditemani Ketua
Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Keadilan
Sejahtera, Anis Matta.
Ada kesan wibawa dan elegan dari kendaraan yang digunakan
Prabowo-Hatta. Mereka tampak serius membalas yel-yel dukungan dari
simpatisan dengan lambaian tangan dan hormat ala militer.
Polisi yang bertanggungjawab mengatur jalannya arus lalu lintas dan
keamanan memang tampak kewalahan. Untuk menghindari bentrok
antarpendukung aparat memisahkan jalur kedatangan kedua pasangan
capres-cawapres itu. Jokowi datang dari jalur timur Taman Menteng.
Sedangkan Prabowo datang dari jalur barat Bundaran HI.
Kerja aparat patut diapresiasi. Proses pengambilan nomor urut
berlangsung damai tanpa kericuhan berarti. Jokowi-JK mendapat nomor urut
dua. Sementara Prabowo-Hatta mendapat nomor urut satu. Semoga kedamaian
seperti ini bisa terus tercipta hingga masa pilpres 9 Juli mendatang. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar