Politikus Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan meyakini, Joko Widodo (Jokowi) bukanlah calon presiden "boneka".
Luhut menuturkan, keyakinan itu tumbuh karena dirinya sudah lama mengenal persona Jokowi.
Keyakinannya
itu, diungkapkan di depan para alumni Universitas Indonesia (UI), saat
Deklarasi Dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla, Balai Sarwono, Jakarta
Selatan, Minggu (1/6/2014) siang.Luhut mengklaim, sudah mengenal
sosok Jokowi sejak beberapa tahun silam.
Dirinya juga kerap menyoroti
kinerja Jokowi kala berkarir di pemerintah daerah.
"Dia kalau
sudah yakin dengan sesuatu, tidak akan ada yang bisa mengatur. Dia pasti
akan kerjakan sesuai peraturan, namun tidak dengan cara
sewenang-wenang," kata Luhut.
Karena itu, lanjut Luhut, apa yang
Jokowi kerjakan selama menjabat Wali Kota Surakarta maupun Gubernur DKI
Jakarta, bukan semata-mata bentuk dari pencitraan pribadi.
Terlebih,
kata Lujut, semua sudah terbukti dengan terpilihnya Jokowi menjadi
salah satu kepala daerah terbaik di dunia internasioanal.
Di
temui dalam acara yang sama, Politikus senior Partai Golkar lainnya,
Fahmi Idris menegaskan untuk mendukung Jokowi-JK. Meski partainya secara
resmi sudah menyatakan koalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai Capres dan Cawapres 2014.
Menurut
Fahmi, pilihannya jatuh kepada pasangan Jokowi-JK berdasarkan
pengamatannya selama ini. Meski diyakini, Prabowo-Hatta memiliki
kompetensi yang seimbang, namun ada beberrapa faktor yang membuatnya
akhirnya mendukung Jokowi-JK.
"Mereka (Jokowi-JK) itu orisinal. Pengalamannya juga sudah mempuni. Jauh dari hal-hal negatif," kata Fahmi.
Karena
itu, lanjut Fahmi, dirinya mengklaim tak bermasalah jika harus
bersebrangan dengan pilihan partainya. Bahkan, ia siap jika harus
berurusan dengan sanksi dari partai.
"Yang terpenting, saya sudah
melaporkan dan memberi tahu kalau memilih Jokowi. Diberi atau tidak,
saya kira jadi soal," imbuhnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar