Kubu pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut 2. Dalam pidatonya di Gedung KPU, Jokowi mengartikan makna "2" sebagai keseimbangan.
Jokowi menyebut-nyebut contoh keseimbangan, dengan menganologikan anatomi tubuh manusia yang serba berpasang-pasangan. Apakah Jokowi menyindir Prabowo yang tak memiliki pasangan dalam rumah tangganya?
Menurut pengamat politik Burhanudin Muhtadi pidato jokowi tidak bermaksud menyindir lawannya dalam pemilihan presiden itu.
"Ya tentu sebagian fans Jokowi akan menafsirkan ke sana, tetapi saya kira Jokowi tidak bermaksud jauh ke arah sana bahwa kemudian fans Jokowi di Twitter mulai mengartikan bahwa makna keseimbangan adalah harus ada istri, bapak, suami-istri, saya kira semua punya tafsir masing-masing," kata Burhanudin Muhtadi, kepada Metrotvnews.com, Minggu (1/6/2014).
Burhan menilai bahwa keduanya memiliki diferenisasi dalam pidatonya. Prabowo berpidato dengan gayanya yang diplomatis, terstruktur namun Jokowi berpidato dengan rileks, memiliki Harmoni dan mudah di mengerti oleh rakyat serta relatif mencairkan suasana.
Burhan yang ikut menyaksikan penentuan nomor urut tersebut juga melihat bahwa sikap yang di tunjukan kedua pasangan sangat baik.
"Ya saya lihat tadi Jokowi berbisik pada Prabowo dan Hatta menepuk pundak JK, saya kira itu baik untuk menetralisir keadaan."
Jokowi-Jusuf Kalla mendapat nomor urut 2, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Burhan pun menanggap bahwa nomor urut tidak memiliki nilai apapun.
"Kalau tidak berusaha keras, untuk apa dapat nomor yang punya tafsir bagus tetapi tidak diikuti kerja politik yang tegas," ujarnya. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar