Tersiar kabar Jusuf Kalla (JK) telah ditunjuk oleh Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres Jokowi. Tapi kabar ini langsung
dibantah oleh DPP PDIP.
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga mengaku tak
tahu menahu jika Mega sudah mengizinkan Jokowi dan JK menjadi pasangan
capres dan cawapres di pilpres 9 Juli nanti. Menurut dia, sejauh ini
belum ada keputusan tersebut disampaikan kepada DPP PDIP.
"Sampai
saat ini kami di DPP belum ada menerima keputusan dari ketua umum
mengenai siapa yang mendampingi calon presiden Pak Jokowi sebagai
cawapres.
Kewenangan dan mandat sesuai kongres III di Bali dan Rakernas 2
di Bandung sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum Ibu Megawati. Jadi
sampai detik ini belum kami terima keputusan partai melalui keputusan
ketua umum," ujar Eriko kepada merdeka.com, Kamis (24/4/2014).
Dia
menegaskan, Mega belum membahas atau memberikan keputusan soal cawapres
sampai sekarang. Menurut dia, yang tahu pasti siapa cawapres itu adalah
Megawati dan Jokowi sendiri.
"Yang hanya mengetahui siapa dan kapan hanya Ketua Umum dan Pak Jokowi sendiri," kata dia.
Sementara
untuk saat ini, lanjut dia, PDIP sedang fokus mengawal penghitungan
suara di pemilu legislatif. Selain itu, PDIP juga sedang mengurus
laporan dana kampanye terakhir ke KPU.
"Hari-hari ini kami
konsentrasi di penghitungan tahap akhir rekapitulasi dari realcount KPU
sekaligus juga hari ini terakhir pelaporan dana kampanye partai dan
Caleg di KPU," tegas dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Wasekjen PDIP Hasto Kristianto,
"Cawapres belum ditetapkan. Bahwa nama
cawapres mengerucut dua nama, iya. Tapi dua nama masih dirahasiakan.
Tentu saja cara menyampaikan PDIP bukan dengan rumor, tapi menyampaikan
resmi," kata Hasto, Kamis
(24/4).
PDIP baru memperkenalkan cawapres untuk Jokowi, paling
lambat 17 Mei atau sehari sebelum batas akhir pendaftaran
capres-cawapres di KPU. Pengumuman duet capres-cawapres sendiri akan
dikomando langsung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di antara
kriteria cawapres yang dinginkan PDIP adalah bisa melengkapi kekurangan
Jokowi, dan memastikan pemerintah berjalan bersih.
"Tentu akan
disampaikan dalam forum yang sekaligus mengungkapkan gagasan-gagasan
besar tentang kepemimpinan yang disiapkan PDIP," lanjutnya.
PDIP
membantah nama Jusuf Kalla (JK) sudah direstui Megawati. "Isu tersebut
tidak benar. Mengingat ini persoalan bangsa dan negara," kata Hasto. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar