Kabar soal Jusuf Kalla (JK) telah ditunjuk menjadi cawapres Jokowi ramai
dibahas di internal Golkar. Wasekjen Golkar Tantowi Yahya mengaku sudah
mendengar kabar soal Jokowi-JK sejak kemarin malam.
"Saya sudah
dengar itu, bahkan dari tadi malam. Ya, tidak ada yang bisa kita
lakukan, karena kita tidak pernah bisa mengekang hak politik kader
kita," tutur Tantowi saat dihubungi, Kamis (24/4/2014).
Tantowi
mengetahui kabar itu sejak semalam, berdasarkan pemberitahuan dari kader
Golkar yang lain, Bambang Soesatyo. Alih-alih mengekang, Golkar justru
berucap selamat kepada JK.
"Kalau benar itu, kita ucapkan selamat
ke Pak JK. Kita bangga kader kita dipilih oleh capres terkuat saat ini.
Mudah-mudahan sukses!" ujarnya.
Tantowi belum bisa memastikan
apakah PDIP sudah berkomunikasi ke Golkar untuk menjadikan JK sebagai
cawapres Jokowi. JK juga belum dipastikan apakah sudah berkomunikasi
dengan Golkar terkait hal ini.
"Kalau ada komunikasi lebih bagus. Bisa saja Pak JK sudah komunikasi dengan Pak Aburizal Bakrie (Ketum Golkar)," tuturnya.
Apa pencawapresan JK ini juga bisa
mengganggu pencapresan Ical?
"Mengganggu sih menggangu ya. Tapi
tidak begitu besar lah," jawab Tantowi.
Tantowi menyatakan majunya JK
sebagai cawapres Jokowi tak akan memecah dukungan kepada Ical. Ini
karena Golkar sudah terbiasa menghadapi situasi mirip seperti ini.
"Situasi ini bukan barang baru di Golkar," ujar Tantowi.
PDIP,
menurut Tantowi, melihat Golkar sebagai partai yang demokratis dan tak
pernah mengekang hak politik kadernya. Sikap 'tak mengekang kader'
inilah yang dimanfaatkan oleh PDIP lewat langkah menggaet JK.
"PDIP
sendiri kan sudah melihat capres dari Golkar adalah ARB (Aburizal).
Tapi Golkar juga tidak melarang kadernya untuk maju. Saya rasa sikap
Golkar inilah yang dilihat dan dimanfaatkan partai lain," tutur Tantowi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar