Dalam diskusi calon presidan dan wakil presiden yang diadakan Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusung tema pembangunan
ekonomi.
Dalam diskusi ini terlihat pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
kerap mengeluarkan konsep dan gagasan makro. Kondisi sebaliknya
dilakukan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang bermain dalam tatanan mikro.
MS Hidayat, anggota Kadin mengatakan keduanya memaparkan program
ekonomi dengan baik. Ada suatu benang merah yang dilakukan keduanya
yaitu kedaulatan ekonomi. Namun dia menyoroti bahwa pembawaan yang
dilakukan Jokowi-JK lebih mudah dimengerti.
"Keduanya membicarakan masalah kedaulatan ekonomi dan pro bisnis akan
tetapi yang pertama lebih konseptual sedangkan yang kedua lebih dalam
sasaran mikro," kata Hidayat, Jumat malam (19/6/2014).
Hidayat yang juga menjabat sebagai Menteri perindustrian tersebut
mengatakan bahwa keduanya sangat bagus dalam memaparkan visi dan
programnya. Akan tetapi masyarakat membutuhkan pemahaman teknis dari
suatu program ekonomi.
"Pertama sangat konseptual dan kedua sangat teknis, yang paling bagus
yang membahas efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan
menjelaskan tatanan mikronya," katanya.
Dalam diskusi diatas pasangan Jokowi-JK menjelaskan bagaimana
mengatasi beban subsidi BBM dengan memangkas mafia minyak yang bermain
dalam impor minyak.
Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta malah mengatakan diperlukannya
insentif untuk mengurangi impor minyak. Sayangnya Hatta tidak mengatakan
Insentif yang diperlukan untuk mengurangi beban impor minyak dalam
diskusi tersebut. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar