Mahfud MD menepis isu kalau dirinya sudah sepakat berpasangan dengan
calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk maju di Pemilu
Presiden pada 9 Juli mendatang. Menurut dia, keinginan Golkar yang
ingin minta cepat kepastian bertolak belakang dengan dirinya serta PKB.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan kalau dirinya bukan menolak pinangan Ical.
"Enggak,
belum. Ini karena Golkar minta jawab cepat-cepat. Sementara ini
dinamikanya masih panjang.
Ini sudah dibilang ke Pak Ical, silakan
ditinggal saja dulu saya dan PKB. Karena PKB mesti lihat situasi dulu
dan tidak bisa menjawab hari ini. Sudah kita jawab, bukan kita menolak.
Tapi, silakan ditinggal dulu," kata Mahfud di Gedung PBNU, Jalan Salemba
Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).
Dia menekankan sejauh ini
belum bisa memastikan dirinya berpasangan dengan tokoh capres seperti
Prabowo Subianto atau Joko Widodo. Menurutnya, PDIP dan Gerindra belum
memiliki keputusan resmi terkait penetapan nama calon wakil presiden.
"Belum,
belum. Semua masih terbuka termasuk soal PDIP. Berdasarkan berita
terakhir kan PDIP belum ada keputusan apapun," ujar mantan Menteri
Pertahanan tersebut.
Disinggung chemistry Mahfud untuk memilih
Prabowo atau Jokowi, dia enggan menjawabnya. Meskipun saat ini arah
peluang dirinya menuju antara Prabowo dan Jokowi. "Ah, sama saja, segala
kemungkinan masih bisa. Ya, itu urusan lapangan lah," katanya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar