Meskipun pada Pileg 2014 yang lalu hasil survei tak dapat dipakai sebagai pedoman yang pasti, tetapi kali ini kita masih mengikuti irama kendang para surveyor.
Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) melakukan survei seputar elektabilitas duet Jokowi-JK pada 7-14 Maret 2014. Survei tersebut merekam data elektabilitas Jokowi-JK memang paling tinggi, tetapi elektabilitas pasangan ini masih jauh dari syarat menang satu putaran yakni mengantongi suara 50% + 1 .
Berikut hasil lengkap survei pasangan capres-cawapres PDB yang dipublikasikan awal April lalu:
- Jokowi-JK 18,8%
- Prabowo-Hatta 9%
- Jokowi-Hatta 6,5%
- Dahlan Iskan-Chairul Tanjung 5%
- Aburizal Bakrie-Mahfud MD 4,1%
- Jokowi-Puan 4%
- Pasangan lainnya 21,5%
- Tidak tahu 31,1%
Sementara itu lembaga survei Cyrus dan CSIS melakukan exit poll terhadap di Pileg 9 April lalu. Mereka menanyakan kepada para pemilih seputar pasangan capres-cawapres yang paling pas untuk Jokowi. Posisi exit poll menempatkan Jokowi-JK sebagai pasangan paling pas saat ini, meski elektabilitasnya juga tak signifikan.
Exit Poll dilaksanakan atas kerjasama Cyrus Network dan CSIS. Samping diambil secara berjenjang dengan mempertimbangkan proporsi pemilih di setiap Kabupaten/Kota di 77 Daerah Pemilihan dengan jumlah 8000 responden di 2000 desa/kelurahan terpilih. Margin of error Exit Poll ini adalah +/- 1% (persen).
Berikut simulasi exit poll Cyrus dan CSIS:
Simulasi A
- Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (11,85%)
- Joko Widodo – Basuki T. Purnama (39,81%)
- Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (21,94%)
- Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (14,00%)
- Tidak Tahu/Tidak Menjawab (12,4%)
Simulasi B
- Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (10,33%)
- Joko Widodo – H. Jusuf Kalla (41,1%)
- Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (21,65%)
- Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (14,27%)
- Tidak Tahu/Tidak Menjawab (12,64%)
Simulasi C
- Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (11,39%)
- Joko Widodo – Ryamizard Ryacudu (32,87%)
- Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (24,54%)
- Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (17,2%)
- Tidak Tahu/Tidak Menjawab (14,01%)
Duet Jokowi-JK memang cukup menjanjikan, namun banyak juga pengamat yang menilai duet ini bisa menimbulkan matahari kembar seperti di era kepemimpinan SBY-JK yang berujung pada 'perpecahan'. Sampai saat ini Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan secara terbuka pasangan capres yang bakal diusung PDIP dan NasDem dan kemungkinan akan bertambah PKB ke dalam jalinan koalisi ini.
Jokowi sendiri membenarkan cawapresnya bakal ditentukan dalam satu atau dua hari ini. Namun pengumuman bakal dilakukan setelah Pileg.
"Nanti sebentar lagi, kira-kira sehari lagi, mungkin dua hari lagi," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4/2014). [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar