Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar (PG) Jusuf Kalla (JK)
disebut-sebut sudah resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres). JK
diplot mendampingi calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi). Informasi itu disinyalir dari
sumber yang terpercaya dan dekat dengan pemimpin partai. Ketua Umum DPP
PDI-P Megawati Soekarnoputri juga dikabarkan telah menyetujui duet
Jokowi-JK.
Namun, informasi yang beredar berasal dari sumber anonim.
"Jangan pakai anonim. Ini yang bikin konstelasi tidak sehat," kata
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah di Jakarta, Kamis
(24/4).
Meski demikian, Basarah mempersilakan pemberitaan media menyangkut
kabar duet Jokowi-JK itu. "Dalam sebuah negara demokrasi liberal yang
didukung kebebasan pers, setiap orang berhak menyampaikan aspirasi dan
opini yang kadang dibungkus berbagai macam cara," ucapnya.
Namun, dia menyesalkan apabila sumber pemberitaan berasal dari kader internal PDI-P. "Kalau sumber datang dari internal, tidak gentle, bukan pengurus partai yang baik, taat azas, dan aturan main organisasi," tegasnya.
Dia juga enggan menduga kemungkinan kabar Jokowi-JK berasal dari
pihak di luar PDI-P. "Saya tidak mau menduga-duga," kata Basarah.[beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar