Puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, memunculkan kontroversi karena isinya yang dinilai sarat sindiran. Namun, politisi PDI-P, Pramono Anung Wibowo, justru menunggu puisi lain Fadli.
"Saya malah senang kalau besok Pak Fadli Zon menambah puisinya. Bukan hanya nasi bungkus, melainkan juga nasi rawet, nasi pecel, atau soto," ujar Pramono saat ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2014). "Mudah-mudahan sampai 9 Juli (2014) terkumpul 1.000 puisi dari Pak Fadli Zon."
Sebelumnya, Fadli mengatakan puisi-puisi karyanya merupakan bagian dari proses komunikasi politik. Ia berpendapat, hal itu dapat menambah ruang dan wacana baru di politik demokrasi Indonesia.
Puisi, kata Fadli, dapat memperkaya proses komunikasi politik di Indonesia. Karenanya, dia berpendapat puisinya tak perlu disikapi berlebihan.
Terkait pelibatan relawan untuk kampanye Jokowi, Pramono tak menampik bakal calon presiden dari PDI-P itu sedang berkonsentrasi menguatkan relawan dari kelompok-kelompok kampus.
Menurut Pramono, Jokowi tak punya uang bila dituding membayar para relawan tersebut. "Jokowi adalah pemimpin yang sederhana yang mengutamakan berkomunikasi langsung dengan masyarakat," tepis dia.[kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar