Pengamat dari kubu Hary Tanoe, Politik The Sun Institute, Andrianto, menilai gagasan yang disampaikan oleh Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) mengenai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial sangat bias.
"Saya rasa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah menjawab keperluan kita tentang perlindungan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, begitu juga dengan anggaran pendidikan yang terus menaik setiap tahun. Jadi yang diutarakan Jokowi sangat bias dan complicated akhirnya," ujar Andrianto kepada Okezone, Senin (16/6/2014).
Dia menambahkan, yang diperlukan adalah memperkuat sistem, sehingga pelaksanaan BPJS bidang ketenagakerjaaan dan kesehatan dapat berjalan dengan baik.
"Bukan malah menyodorkan konsep berupa KJS dan KJP yang secara subtansial tidak berbeda jauh. Artinya tidak perlu bongkar pasang kebijakan baru. Namun, memperkuat apa yang sudah ada," tutur Sekjen ProDem itu.
Dia pun menyatakan, Prabowo Subianto lebih unggul ketimbang Jokowi, dalam debat capres kedua yang dilakukan tadi malam di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. "Jelas Prabowo karena lebih subtantif, Jokowi dalam hal KJS dan KJP saja sudah ambigu dan mengulang cerita," pungkasnya. [okezone]
Timses bapak prabowo tidak bisa bersikap seperti capresnya yang legowo mau mengakui pak jokowi,, dari semua pengamat yg membela pak prabowo seakan spt ungkapan jawa " menang kalah gundang ". Itukah profesionalitas pengamat?
BalasHapusWallahu A'lam.
Jelas bias konsep Jokowi di mata orang2 Harry Tanoe.
BalasHapusJokowi itu kerakyatan sedangkan Harry Tanoe itu kapitalis alias memperkaya dirinya sendiri, kontribusinya cuma merekrut masyarakat jd pekerja di perusahaannya lalu menggiring pekerjanya coblos WIN-HT serta membuat drama simpatik di iklan2 televisi yg dimilikinya. Sdhlah kamu diam Harry Tanoe cs, rakyat sdh pintar sehingga tdk memilih kamu. Hanura berada diposisi papan bawah dg peringkat 13 sebanyak 5,26% jumlah suara pileg 2014, walau TV Harry Tanoe jor2an iklankan dirinya.
http://pontianak.tribunnews.com/2014/05/15/inilah-hasil-perolehan-suara-partai-politik-pemilu-2014