Dalam berbagai pidato politiknya, Capres Joko Widodo (Jokowi) selalu
membanggakan capaian-capaian selama menjabat sebagai wali kota Solo dan
gubernur DKI Jakarta. Modal tersebut dinilai tidak relevan dan cukup
untuk membangun Indonesia yang luas dan majemuk.
Tim Penasihat
Prabowo-Hatta, Marzuki Alie menilai, masyarakat Solo sangat homogen dan
manut sehingga tidak bisa dijadikan acuan untuk suksesi kepemimpinan di
pusat kelak. Menurut dia, Indonesia butuh pemimpin yang punya gagasan
besar.
"Apalagi, maaf kepada Timses Jokowi, contoh Solo sangat
tidak relevan dengan Indonesia dimana masyarakat Solo sangat homogen dan
relatif lebih manut, juga contohnya yang sangat sederhana. Kita perlu
Pemimpin Indonesia, seorang leader, punya gagasan-gagasan besar. Prabowo
untuk leader sangat bagus tapi harus didukung implementor yang kuat,"
ujar Marzuki kepada merdeka.com, Senin (16/6/2014).
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengkritik kebijakan ekonomi Jokowi melalui pasar tradisional.
"Persoalan
ekonomi tidak bisa diselesaikan dengan bicara pasar tradisional, ada
persoalan-persoalan mendasar yang besar terkait double defisit, neraca
perdagangan dan APBN. Defisit neraca perdagangan ada persoalan energi
dan pangan dan barang-barang konsumsi yang menopang pertumbuhan kita
selama ini," tegas dia.
Termasuk soal arogansi Jokowi kepada pemerintah daerah. Sebab Jokowi tidak bisa begitu saja mengambil alih kewenangan daerah.
"Perizinan
yang disampaikan oleh Jokowi, dia lupa dengan otonomi daerah, jangan
sampai membuat UU yang melanggar UUD manakala mengambil kewenangan
daerah," imbuhnya.
"Tidak mudah mengatur daerah terkait keterbatasan kewenangan presiden di era demokrasi saat ini," lanjut dia. [did/merdeka]
Ha ha ha. Ucapan seorang poltikus dan ketua DPR yg tdk lolos alias tdk laku di pemilu legislatif 2014 kemarin. Kasihan kamu Pak, mengapa rakyat tdk lagi percaya dan meninggalkamu? Lbh baik introspeksi diri sajalah Pak!
BalasHapusBapak Marzuki yg terhormat, janganlah punya fikiran seperti itu, meskipun prestasi pak Jokowi itu pernah memimpin Solo dan Jakarta, tapi itu juga Pemimpin lo pak,, dan jangan lupa pak zuki, sesuatu itu menjadi besar berawal dari yang kecil, tidak bisa tiba-tiba jadi besar, maka jangan lupakan yg kecil setelah menjadi besar.
BalasHapus