Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) versi Oesman Sapta
mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di
Balai Kartini, 16 Juni 2014. HKTI versi Oesman adalah kubu yang selama
ini berseberangan dengan Prabowo Subianto selaku pemimpin organisasi
petani tersebut.
Dalam acara yang dihadiri sekitar seribuan
anggotanya tersebut, Oesman Sapta berusaha menunjukkan bahwa HKTI
versinya mendukung calon presiden nomor urut dua itu. Oesman mengatakan
ia kerap menanyakan kepada anggotanya siapa yang bakal mereka dukung.
"Masyarakat ini bukan para intelektual, tetapi petani. Siapa yang akan
saudara pilih? nomor berapa?" kata Oesman disambut riuh yel-yel untuk
Jokowi-JK.
HKTI mengalami dualisme kepemimpinan antara Prabowo dan Osman Sapta.
Namun keputusan kasasi Mahkamah Agung (MA) dinyatakan Prabowo Subianto
resmi sebagai ketua untuk priode 2010-2015. Pun demikian, Oesman tetap
mengklaim dirinya sebagai ketua organisasi tersebut.
Oesman
sempat menyentil dualisme tersebut dalam orasinya. "Saya dan Sekjen HKTI
(Fadli Zon, Wakil Ketua Gerakan Indonesia Raya) itu seperti bola yang
tidak bisa membelah, kalau pun ada yang bisa membelah, siapa dia?"
katanya kembali disambut teriakan massa yang menyebut Joko Widodo.
Dalam
rilis HKTI versi Oesman disebutkan bahwa kepengurusan yang sah
organisasi tersebut dipegang oleh Oesman Sapta. Keputusan itu sesuai
hasil Musyawarah Nasional (Munas)ke-7 HKTI yang pada akhirnya digugat
oleh Prabowo. "Hukum harus ditegakkan dan dipatuhi sehingga tidak
terjadi kebohongan publik," tulis rilis tersebut. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar