Laporan keuangan DKI Jakarta tahun anggaran 2013 mendapat opini yang
Wajar Dengan Pengecualian dari BPK. Laporan hasil pemeriksaan dari BPK
itu menjadi rapor merah atas jalannya pemerintahan selama kepemimpinan
Jokowi-Ahok.
"Inilah prestasi riilnya. Aku enggak kaget, orang
aku sudah tahu semua. Justru aku senang, karena justru bagus, ini rapor
yang asli (di DKI),” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat
(20/6/2014).
Meskipun turun satu tingkat dari opini Wajar Dengan
Pengecualian yang diraih DKI jakarta dalam dua tahun terakhir, Ahok tak
mempermasalahkannya. Menurutnya, sudah seharusnya BPK membuat
pemeriksaan secara jujur dan mengungkapkan yang sebenarnya terjadi di
lapangan.
"Nggak apa-apa. Memang harus turun, karena masih ada
aset nggak beres dan nyolong-nyolong duit. Kalau BPK masih baik hati
karena cuma turun satu tingkat. Kalau saya yang periksa, saya akan pilih
(opini) tidak nyatakan pendapat," ujarnya.
Ahok malah
berterimakasih kepada BPK RI yang menurutnya telah bekerja dengan
mengaudit dengan baik. "Karena memang fungsi BPK untuk bantu kami untuk
mengaudit. Kita selain ada internal auditor BPKP, kita dari luar ada
BPK. Makanya temuan ini sangat baik buat kami karena menggambarkan
SKPD-SKPD mana yang jujur mana tidak," paparnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar