Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai politik sekarang ini
kurang beradab. Para politikus memiliki pendidikan namun tidak melakukan
demokrasi sesuai tatanan yang ada.
"Politik kita ini mau dibawa kemana? Seharusnya politik membawa
kegembiraan bukan malah menebar fitnah," ujar Jokowi dakam Talkshow
Bersama Senior Muhammadiyah bertema "Peran antar Elemen Bangsa Dulu,
Kini dan Mendatang" di Hotel Sunan, Jl A Yani, Solo, Jawa Tengah, Jumat
(20/6/2014).
Turut hadir sebagai narasumber adalah Ketua Bidang Pendidikan PP
Muhammdiyah Malik Fadjar, Ketua Membidangi kesehatan di PP Muhammadyah
Syafig A Mugni yang juga rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. Juga
dihadiri oleh ratusan senior sekolah pasca-sarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jokowi mengatakan, khusus untuk media sosial bahkan menggunakan
bahasa kasar. Padahal, politik itu seharusnya membawa demokrasi
partisipatif.
"Demokrasi adalah partisipatif. Banyak orang bertanya ke saya terkait
demokrasi yang saya jalankan karena berada di jalan. Saya hanya ingin
tekankan saya ingin berbicara dengan masyarakat saya untuk mencapai
demokrasi yang mensejahterahkan," katanya.
Diungkapkan Jokowi, percuma kebebasan pers dan kebebasan mengemukakan
pendapat didengungkan tapi tidak mensejahterakan. Jokowi menuturkan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik namun ketimpangan pendapatan
terus meningkat.
"Pemerataan semakin timpang. Koefisien gini pada 2008 0,35 dan 2013 0,41. Angka ini sudah masuk lampu merah," katanya.
Bila terpilih menjadi Presiden 9 Juli mendatang, poin pertama yang
pertama dilakukan adalah pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan
karakter dan ahlak manusia adalah hal terpenting untuk direformasi. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar