Calon Presiden RI nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi), meminta agar masyarakat tak usah menerima tawaran politik uang (money politics) apapun jelang pilpres 2014.
"Tetangganya dikasih tahu jangan sampai menerima money politics.
Nanti kalau kita terima, kita bisa kecewa di lima tahun mendatang.
Tetangganya diberitahu yah," kata Jokowi di depan ribuan massa yang
berkumpul di Lapangan Rejomulyo, Madiun, Sabtu (28/6/2014).
Pernyataan Jokowi itu berbeda dengan pernyataan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, yang justru menganjurkan rakyat menerima money politics bila ada yang menawarkannya.
Di beberapa kampanye terbuka, Prabowo diketahui meminta pendukungnya
untuk mengambil apabila ada yang menawarkan uang dalam "serangan fajar".
Alasannya, uang itu adalah uang rakyat.
"Yang penting di desa-desa, di TPS-TPS, kalau ada serangan fajar, terima uangnya, karena itu uang rakyat," kata Prabowo.
Pernyataan Prabowo itu sempat diprotes Bawaslu dan sejumlah pengamat
yang menilai hal demikian bertentangan dengan semangat melaksanakan
pemilu bersih dan antimoney politics.
Kampanye Jokowi kali ini diwarnai banyak dialog dan canda tawa
dengan ribuan massa yang hadir. Salah satunya ketika Jokowi bercerita
bahwa tangannya agak 'keceklik', bahasa Jawa yang artinya semacam
terkilir.
Ternyata penyebabnya adalah ibu-ibu yang gemes dengan dirinya saat
menyalami. Jokowi lalu menirukan ekspresi gemas para ibu saat
menyalaminya, dan membuat audiens tertawa.
"Menyalami kok geregetan. Terutama ibu-ibu itu lho. Padahal katanya wajah saya wajah ndeso," kata Jokowi lagi.
Melanjutkan orasinya, Jokowi bertanya apakah ada isu-isu miring soal
dirinya yang disebar. Lalu oleh massa yang hadir dijawab 'banyak'.
Jokowi mengaku juga sudah mendapat informasi soal itu dan akan
mengklarifikasinya.
Kata Jokowi, semua isu-isu soal tunjangan sertifikasi guru, tunjangan
kesejahteraan daerah, dan raskin akan dihapus bila Jokowi-JK terpilih
adalah bohong besar.
Dia juga menitip kepada warga yang hadir saat itu untuk menepis semua
isu-isu dan fitnah yang disebar demi menjelek-jelekkan Jokowi-JK.
"Dalam seminggu ke depan ini pasti ada isu lagi. Anda silakan bantah,
ada fitnah langsung dibantah, jangan sampai fitnah berkembang
kemana-mana," kata Jokowi.
"Saya dijelek-jelekkan sih sabar. Tapi jangan keterusan. Apa dipikir
saya takut? Kalau terus-terusan seperti itu, suatu saat saya akan lawan.
Jangan dipikir mentang-mentang kurus, saya tak bisa tegas dan melawan,"
tambahnya yang disambut tepuk tangan, dan teriakan massa "Hidup
Jokowi". [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar