Penasihat tim Sukses Prabowo-Hatta, Letjen TNI (purn) Johannes
Suryo Prabowo menyatakan, integritas dapat diartikan sebagai satunya
kata dengan perbuatan, dan konsisten dengan semua kata yang pernah
diucapkannya. Sedangkan karakter adalah watak yang membedakan satu orang
dengan orang lain. Dia menyindir Jokowi dan JK yang tidak memiliki
integritas dan karakter.
"Kalau ada pemimpin yang mencla-mencle
itu tandanya tidak memiliki integritas. Pemimpin seperti ini sangat
berbahaya karena selalu bikin bingung rakyat," Suryo Prabowo dalam acara
bedah visi dan misi capres dan cawapres di Universitas PGRI, Semarang,
Jumat (27/6/2014) seperti siaran pers yang diterima merdeka.com, Sabtu
(28/6/2014).
Dia menambahkan, saat ini, demi kekuasaan banyak pemimpin
yang tidak konsisten antara perkataan dan perbuatan. Bahkan demi
kekuasaan berani melanggar sumpah jabatan.
"Lihat Jokowi, dua
kali bersumpah dengan kitab suci untuk selesaikan masa jabatan sebagai
Wali Kota Solo dan Gubernur DKI tapi diingkari. Manusia itu yang
dipegang ucapan atau janjinya, jangan tertipu oleh pencitraan," ujarnya.
Sementara
cawapres Jusuf Kalla, kata Suryo, tidak memiliki integritas karena
mengingkari ucapannya sendiri. "Jusuf Kalla pernah menyatakan bahwa
negara bisa hancur bila Jokowi jadi Presiden 2014. Sekarang dia malah
jadi cawapres Jokowi. Kabarnya malah bayaran maharnya cukup besar,
seperti orang gila kekuasaan," ujarnya.
Demikian juga dengan
barisan pendukung Jokowi-JK dinilai kumpulan orang yang tidak memiliki
integritas. "Megawati ingkar dengan perjanjian Batutulis. Surya Paloh
pernah katakan NasDem tidak akan menjadi partai. Sementara Muhaimin
sudah dikenal khianati Gus Dur dan NU. Sedangkan Anies Baswedan pernah
katakan blusukan Jokowi pencitraan sekarang malah ikut blusukan,"
bebernya.
Untuk menjadi manusia yang miliki integritas, menurut
Suryo diperlukan pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi salah
satu prioritas dalam visi Prabowo-Hatta. Karakter yang unggul hanya bisa
dimiliki oleh manusia yang berintegritas.
"Jadi lucu ya, Jokowi
kampanye pendidikan karakter tapi dia sendiri tidak punya karakter.
Kampanye jujur dan amanah tapi dia sendiri bohong dan khianat. Maka
pilihlah capres dan cawapres yang miliki integritas," cetus mantan
Wakasad TNI ini. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar