Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), mengaku sabar menerima
fitnah yang dilancarkan rival politiknya. Dia menganggap hal ini sebagai
ujian di bulan Ramadan.
Ditemui usai berziarah di makam Bung
Karno di Kota Blitar, Jokowi mengatakan tak begitu mempersoalkan fitnah
yang dilancarkan kepadanya. Bahkan, dia terlihat santai menghadapi
serangan-serangan itu. "Ya, anggap sebagai ujian sabar di bulan puasa,"
katanya, Sabtu (28/6/2014).
Gubernur DKI non aktif ini juga
memastikan pelaksanaan ibadah puasa tak akan menghambat kampanye.
Bahkan, dia akan berusaha melaksanakan buka bersama, salat tarawih, dan
tadarus setiap malam bersama rakyat.
Sebelum meninggalkan makam,
Jokowi menyempatkan menyapa pendukungnya dan berterima kasih atas
kesetiaan mereka untuk menunggu hingga dini hari. Dia juga akan
meneruskan perjalanan ke Tulungagung dan Trenggalek untuk bertemu
pendukungnya yang sudah menunggu sejak sore. "Meski sebentar, mereka
bisa melihat wajah ndeso," katanya tersenyum.
Usai kepulangan
Jokowi, ratusan massa pun berangsur-angsur meninggalkan makam. Mereka
terdiri dari semua kalangan, anak-anak, remaja, hingga manula. Beberapa
ibu terlihat kecewa tak bisa menjabat tangan Jokowi. "Saya sudah nunggu
sejak sore pingin salaman," kata seorang ibu. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar