Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo
setelah mengunjungi Pasar Bawang Merah di Nganjuk, kembali melanjutkan
safari politiknya di Provinsi Jawa Timur, Sabtu (28/6/2014).
Jelang sore, pria yang akrab disapa Jokowi ini menyambangi Yayasan
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang,
Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Kehadiran Jokowi ke pondok pesantren itu dalam rangka napak tilas
masa kecil sosok almarhum presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau akrab
disapa Gus Dur.
Sebelum melaksanakan napak tilas, Jokowi sempatkan diri
berorasi politik dihadapan ratusan santri maupun warga.
Kesempatan itu juga dimanfaatkan Jokowi untuk berziarah ke makam
pendiri ponpes dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri
Syansuri, yang juga merupakan kakek dari presiden RI keempat,
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Di komplek itu, juga berdiri sebuah rumah yang selanjutnya didatangi
oleh Jokowi. Di salah satu kamar di rumah itu adalah tempat lahirnya Gus
Dur.
Untuk diketahui, Gus Dur dilahirkan dari pasangan Wahid Hasyim dan
Sholehah. Bila ayah Gus Dur merupakan turunan KH Hasyim Asyari, maka
ibunya adalah putri KH Bisri Syansuri.
Jokowi sendiri menyatakan bahwa apa yang dia lakukan itu untuk
mengenang sekaligus membayangkan lagi spirit perjuangan NU dan
tokoh-tokohnya seperti KH Bisri Syansuri dan Gus Dur.
"Dan memang dari dulu kaum nasionalis dan NU selalu bersama-sama
membangun umat, negara ini. Jadi kalau segalanya ini rukun kembali,
alhamdulillah, untuk kepentingan negara kita ke depan," kata Jokowi.
Ketika ditanya soal sosok Gus Dur, Jokowi mengatakan bahwa tokoh yang
meninggal pada tahun 2009 itu adalah sosok visioner karena pemikirannya
bisa memandang masa depan.
Bagi Jokowi, Gus Dur juga adalah guru bangsa sekaligus bapak pluralisme.
"Dan sampai sekarang padanannya sulit dicari sosok yang sekelas
beliau. Beliau itu ulama, tapi juga di pemerintahan sebagai presiden.
Sungguh luar biasa," kata Jokowi.
Sebelum melakukan kedua aktivitas itu, Jokowi berbicara di depan
ratusan santri dan warga yang berkumpul menantikan kedatangannya. Jokowi
mengklarifikasi fitnah bahwa Jokowi-JK, jika jadi presiden, akan
menghapus tunjangan guru, tunjangan kesejahteraan daerah dan beras
miskin.
"Saya selalu sabar dan membalas dengan kebaikan. Tak ingin membalas
dengan fitnah, isu dengan isu. Itu bukan sebuah pelajaran baik bagi
masyarakat," kata dia.
Hanya sesekali, Jokowi mengaku merasa sudah terlalu dilecehkan sehingga kadang menjadi “sombong”.
"Meski wajah saya ndeso, tapi otaknya internasional. Biar saya
sombong dikit. Soalnya selama ini saya merendah, tapi kok malah diinjak.
Ya saya sombong dikit lah," kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk
tangan hadirin yang hadir.
Sebelumnya, Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Siddiqiyah, Ploso Jombang.
Setelah dari Mambaul Maarif Denanyar, Jokowi dan rombongan
dijadwalkan bertolak ke Surabaya untuk menghadiri Konser Revolusi Mental
oleh Slank di Stadion Tambaksari. [tribun,beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar