Nama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kini menjadi ramai diperbincangkan. Priyo yang juga Ketua MKGR menjadi trending topic di sebuah media sosial di laman http://pictey.com/.
Priyo bertengger di urutan teratas topik tren di trending twitter pictures.
Politisi Partai Golkar ini baru saja berulang tahun pada 30 Maret kemarin, namun bukan karena itu namanya kemudian tren di media sosial trending twitter pictures. Priyo ramai diperbincangkan karena dalam foto tersebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang resmi dicalonkan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan terlihat membungkukkan badan saat ingin bersalaman dengan Priyo.
Foto yang dimaksud, diabadikan saat keduanya menghadiri acara ulang tahun buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, beberapa waktu lalu.
Lebih dari 80 ribu kicauan memuat nama ini. Beberapa ribu di antaranya berupa pertanyaan "Kak, Priyo Budi Santoso siapa sih?" sambil me-mention akun lain dan berisi tautan dari beberapa media online lainnya.
Berita tautan tersebut berisi tentang elektabilitas Priyo yang disebut mengungguli tokoh Golkar lainnya, Aburizal Bakrie (Ical) dan M Jusuf Kalla (JK).
Dalam beberapa media online tersebut telah dikicaukan lebih dari 72 ribu kali dan lebih dari 15 ribu kali disebarkan.
Sebelumnya, dalam survei terbaru yang dilaksanakan Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (PUSKAPHDEM- UNNES), menunjukkan terjadinya perubahan besar terkait persepsi publik tentang elektabilitas elit di Partai Golkar.
"Jarak angka elektabilitas diantara elit Beringin itu pun sangat tipis yakni satu hingga dua persen. Priyo Budi Santoso 18.44%, M Jusuf Kalla 17.33%, Aburizal Bakrie (Ical) 16.42%, Akbar Tandjung 11.74%, Agung Lakson 3.94%, Ade Komarudin 1.1%, dan undecided voters 31%," Direktur Eksekutif PUSKAPHDEM- UNNES, Arif Hidayat di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tingginya angka elektabilitas Wakil Ketua DPR itu dilatarbelakangi akrobat dan manuver politik yang dilakukannya akhir-akhir ini. Sebelumnya, Priyo menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani di DPR pada 21 Februari.
Kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Dino Patti Djalal 3 Maret. Dua manuver itu bahkan mendapatkan porsi besar dan menjadi berita utama di sejumlah media massa.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar