Pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pemilu Presiden 2014, diprediksi tak mengubah peta kekuatan dukungan kepada parpol peserta pemilu lainnya.
Menurut Direktur Riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, pencapresan Jokowi hanya mampu meraih suara dukungan tambahan untuk PDIP dari pemilih yang belum menentukan pilihannya selama ini (swing voters), meski jumlahnya tak terlalu signifikan.
“Kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi sebagai capres tidak banyak berpengaruh pada peta kekuatan partai,” kata Djayadi saat merilis hasil survei SMRC di hotel Sari Pan Pacific, Kamis (3/4/2014).
Djayadi menjelaskan survei SMRC melibatkan 2.050 responden yang tersebar di 77 daerah pemilihan (dapil) pada Pemilu 2014 dengan margin of error sekitar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih sebelumnya. Survei dilakukan tanggal 26-29 Maret 2014.
Djayadi mengatakan, setelah 20 hari pengumuman Jokowi sebagai capres dan dalam masa kampanye 10-20 hari kampanye terbuka, elektabilitas PDIP hanya naik sekitar lima persen jika dibandingkan survei yang telah dilakukan SMRC periode Februari 2014, yakni sebesar 16 persen.
"Kenaikan dukungan ke PDIP ini tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya, yakni sekitar 25 persen. PDIP juga belum pulih ke posisi Desember 2013 ketika PDIP mendapat suara 25 persen," paparnya.
Sementara, kata Djayadi, sembilan parpol lainnya tidak mengalami penurunan secara signifikan. Bahkan cenderung naik sejalan dengan berkurangnya pemilih mengambang atau swing voters.
Hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas parpol lainnya di luar PDIP yakni Partai Golkar (16,1 persen), Partai Gerindra (10,5 persen), Partai Demokrat (9,9 persen), PKB (8,5 persen), PPP (5,9 persen), Partai Hanura (5,5 persen), Partai NasDem (5,4 persen), PAN (4,8 persen), PKS (4,1 persen), PBB (1,0 persen), dan PKPI (0,6 persen).
“Golkar, Demokrat, dan partai-partai lain cenderung stabil atau sedikit naik sebelum dan sesudah 10 hari kampanye dan 20 hari pengumuman Jokowi sebagai capres,” ujarnya.
Namun di sisi lain, tambahnya, hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas Jokowi sebagai capres dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan cukup signifikan, meski tidak diikuti oleh naiknya secara tajam dukungan terhadap PDIP.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar