Pencapresan Joko Widodo (Jokowi) berdampak positif pada elektabilitas PDI Perjuangan. Suara partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mengalami kenaikan cukup signifikan.
"Kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi sebagai capres tidak banyak berpengaruh pada peta kekuatan partai. Dalam masa 12 hari kampanye, ada kenaikan elektabilitas dari 16 persen ke 21 persen," kata Direktur Riset Saiful Mujani Reserach and Consultan (SMRC) Djaya Hanan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Di lain pihak pergerakan partai pesaing seimbang dan cenderung naik. Sebut saja partai PKB dan Gerindra. "Sesudah 20 hari pengumuman Jokowi, Gerindra dan PKB cenderung naik perlahan. PKB dari 7 persen ke 10 persen. Gerindra 9 persen ke 10 persen," tambah dia.
Penyebab pencapresan ini tak mampu menaikkan elektabilitas PDIP secara signifikan karena masyarakat melihat ada jarak antara PDIP dan Jokowi. Mereka condong pada figur bukan pada partai.
"Ada gap yang lebar sehingga efek pencapresan Jokowi tidak sekuat dukungan terhadap Jokowi sendiri," tutup dia.
Survei yang memilih responden dengan teknik complex sampling dan margin of error sekitar 2,2 persen ini, membuat simulasi surat suara dengan pertanyaan apa partai yang dipilih bila pemilu diadakan sekarang (26-29 Maret 2014). Survei dilakukan terhadap 2.050 pemilih.
Hasilnya, PDIP (20,9 persen), Golkar (16,1 persen), Gerindra (10,5 persen), Demokrat (9,9 persen), PKB (8,5 persen) dan sisanya partai-partai lain.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar