Apabila menang di DKI Jakarta, Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku siap meneruskan program-program yang dicetuskan duet Jokowi-Ahok. Adapun program-program yang dimaksud salah satunya adalah Mass Rapid Transit (MRT).
“Sekarang, kita tengah mendesain untuk melanjutkan program MRT, tidak hanya Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Tetapi HI sampai ke kota. Tetapi tidak hanya HI ke Kota, namun dari Kalideres sampai ke Manggarai. Sehingga Utara- Selatan dan Timur -Barat terhubung dengan MRT.
Intinya, kita menyiapkan transportasi masal yang terjangkau oleh seluruh masyarakat,”ujar Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dalam pernyataannya, Kamis(3/4/2014) malam.
Hatta mengaku, konsep MRT ini digagasnya sejak menjabat Menteri Perhubungan. MRT ini salah satu jalan keluar untuk mengatasi persoalan kemacetan yang melanda ibukota negara saat ini.
Kemacetan Jakarta hanya bisa diatasi dengan moda transportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat.
“Sejak 3 bulan lalu, saya menandatangani kesepatan bersama dengan Gubernur DKI guna memecahkan persoalan kemacetan ekonomi. Konsep MRT ini dengan komposisi pusat 51% dan DKI Jakarta 41%.
Maka, berjalanlah program itu. Dan saat ini, program MRT tengah dijalankan oleh DKI Jakarta. Insya Allah, 2017, kita sudah memiliki MRT,” ujarnya.
Tidak hanya masalah transportasi massal yang akan dituntaskan PAN, Hatta mengatakan pihaknya juga akan berusaha mencari solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Upaya mengatasi kemacetan Jakarta lanjut Hatta bukan sekedar janji kosong. Pasalnya, konsep ini dimasukan dalam dokumen resmi negara yaitu dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Ini penting agar kita lebih bermartabat sebagai warga bangsa. Insya Allah, 2-3 tahun kedepan, angkutan KRL Jabodetabek juga bisa mengangkut penumpang 2-3 juta per hari,” tuturnya.
Hatta mengaku, upaya mengatasi kemacetan Jakarta tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu, PAN sudah memikili konsep dan siap membantu Gubernur DKI Jakarta siapapun gubernurnya.
“Soal kemacetan ini, jangan saling menyalahkan. Persoalan Jakarta, persoalan kita semua. Yang penting, siapa yang punya konsep kerja nyata seperti PAN. Mari kita pecahkan persoalan kemacetan Jakarta,” tuturnya.
Selain mengatasasi kemacetan, PAN juga tengah menyiapkan persoalan banjir di Jakarta tidak selesai dengan berdebat saling menyalahkan. Tetapi dengan konsep dan kerja nyata.
“Persoalan banjir tidak bisa diselesaikan oleh Jakarta, tetapi harus melihatkan Jabodetabek,” ujarnya.
PAN katanya menggagas pembangunan dam raksasa untuk menampung agar Jakarta terbebas dari banjir.
“Sekarang, konsep ini tengah dibahas di kantor Kemenko Perekonomian,” katanya.
Yang paling penting lanjutnya, pembangunan infrastruktur. Suplai Jakarta sangat berkurang. Dalam master plan, kita sudah memasukan itu sebagai program prioritas. Juga pengendalian limbah dan sampah masuk semua dalam program.
Program yang disebut metropolitan priority area atau greater Jakarta yang memadukan Jakarta dengan Jabodetabek.
“Tidak bisa Jakarta diselesaikan oleh Pemda DKI, tetapi harus terintegrasi dengan pemerintah pusat,” jelasnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar