Pemilihan umum sudah di depan mata. Calon Presiden dari PDI Perjuangan
Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini memiliki elektabilitas tinggi
dianggap sulit dikejar oleh capres-capres lain, termasuk capres dari
Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pengamat politik dari Center
for Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi berpendapat
bahwa untuk mengejar secara cepat elektabilitas Jokowi tidak mudah.
"Prabowo ingin naik elektabilitasnya segera sangat sulit," kata
Kristiadi di Gedung Joang 45 Jln Menteng Raya Jakarta Pusat, Kamis
(3/4/2014).
Kristiadi menyoroti Prabowo dalam kampanye terkesan
mendesak dan ada kesan pula terlalu keras pada Jokowi. Hal ini, menurut
Kristiadi, bakal dapat merugikan Prabowo dan sebaliknya bisa
menguntungkan bagi Jokowi.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Pemilu
Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mencermati persaingan di antara
dua capres yaitu Jokowi dan Prabowo sangat menonjol. Hal tersebut bisa
untuk menarik perhatian masyarakat agar memberikan suaranya pada Pemilu
2014 ini. "Dengan persaingan seperti itu pilpres masih menarik diikuti,"
kata Sebastian di tempat yang sama.
Namun berbeda dengan
Kristiadi, Sebastian memandang Prabowo masih bisa untuk mengejar Jokowi.
"Masih ada peluang Prabowo mengejar ketertinggalan. Itu yang
menggairahkan masyarakat," ujar Sebastian.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar