Calon Presiden (Capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) marah saat ditanya soal masalah diskriminasi kaum minoritas dan minimnya toleransi antar umat bergama di Indonesia.
Jokowi menilai kerukunan dan toleransi umat beragama di Indonesia seharusnya tidak perlu dipertanyakan dengan kondisi saat ini.
"Mengenai toleransi agama pertama final, kita sudah ada UUD 1945, Pancasila dan NKRI, kalau masih ada pertanyaan lagi soal toleransi saya jengkel," kata Jokowi dengan nada serius, di rumah Iwan Fals di Desa Lewinanggung, Cimanggis, Depok, Kamis (3/4/2014) malam.
Dia menegaskan, tolerasi umat beragama selalu dijunjung tinggi. Hal ini dia buktikan dengan mempertahankan Lurah Lenteng Agung, Susan yang ditolak warganya karena beragama nasrani.
Jokowi mengatakan, tak pernah menggubris soal adanya permintaan untuk mengganti Lurah Susan. Bahkan dia mewanti-wanti warga untuk tidak lagi menolak Lurah Susan.
"Masalah Lurah Susan itu saya didatangi empat kali oleh warga, saya katakan tidak. Sampai sekarang tidak ada apa-apa karena itu sudah final," tegasnya.
Menurutnya, dalam kasus toleransi umat beragama menang selalu menjadi permasalahan di Indonesia. Sebab banyak kasus-kasus yang berujung konflik karena permasalahan agama.
Namun Jokowi menilai pemasalahan itu bisa dicegah jika pemerintah bisa menyelesaikannya dengan terukur dan tepat sasaran.
"Ini masalah pendekatan dan penjelasan. Asal kita bisa menjelaskan saja, soal masalah gereja. Ini masalah penjelasan kepada yang tidak bisa menerima. Pegangan saya jadi Gubernur ini aturan, kalau jadi presiden ya konstitusinya ini," tandasnya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar