Harga saham PT Indosat Tbk langsung menguat ke level Rp3785 per lembar saham.
Penguatan ini terjadi paska pernyataan calon Presiden nomor urut 2 Joko
Widodo yang akan melakukan membeli kembali perusahaan telekomunikasi itu
dalam debat Presiden jilid 3 (22/6/2014).
Dalam pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin
(23/6/2014), nilai saham perusahaan berkode emiten ISAT itu naik 75 poin
atau 2,02 persen dari posisi penutupan akhir pekan lalu (20/6).
Sebanyak 169.700 lembar saham diperdagangkan.
Dengan penguatan tersebut, ISAT turut mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau. Indeks naik ke level 4,849.90.
Pelaku pasar tengah memburu saham ISAT karena Capres Jokowi menyatakan
akan membeli kembali saham Indosat jika ia terpilih menjadi presiden
dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang. Alasannya adalah penguatan
pertahanan nasional.
Indosat sebelumnya mengelola dua satelit di slot orbit 113 derajat bujur
timur (BT) dan 150,5 derajat BT. Namun, slot orbit 150,5 derajat BT
bakal diambil alih oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulai 1 September
2015.
BRI menjadi bank pertama di dunia yang mengelola slot orbit satelit
setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan surat alih
kelola slot orbit pada Maret 2014.
Indosat kini diberi kepercayaan mengelola slot orbit 113 derajat BT yang
ditempati Satelit Palapa D hingga 2024 untuk layanan penyiaran,
seluler, data (internet) yang dipakai oleh grup bisnis Indosat sendiri
maupun disewakan ke pihak lain.
Pemerintah Indonesia membeli seluruh saham Indosat pada 1980 dan resmi
menjadi badan usaha milik negara (BUMN). Pada 1994, Indosat mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek New York, Amerika
Serikat. Kala itu, Pemerintah Indonesia masih memiliki 65% saham di
Indosat.
Pada akhir 2002, pemerintah menjual lebih dari 40% sahamnya ke Singapore
Technologies Telemedia (STT) asal Singapura. Kemudian, pada Juni 2008,
STT menjual seluruh sahamnya di Indosat kepada Qatar Telecom asal Qatar
(yang kini bernama Ooredoo).
Qatar Telecom meningkatkan kepemilikan sahamnya di Indosat menjadi 65% pada Februari 2009.
Indosat saat ini dipimpin oleh Alexander Rusli sebagai presiden direktur
dan CEO. Indosat menjadi operator seluler terbesar ketiga dengan 59,7
juta pelanggan, setelah Telkomsel dan XL Axiata, yang masing-masing
memiliki 132,65 juta dan 68,5 juta pelanggan pada kuartal pertama 2014. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar