Langkah politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul merapat ke kubu
calon presiden Joko Widodo bertolak belakang dengan sikapnya beberapa
bulan lalu. Sebelumnya, Ruhut dikenal sebagai figur yang sering
meremehkan Jokowi--sapaan Joko Widodo.
Ruhut
sendiri mengaku sudah memantapkan dukungan ke Jokowi. Musababnya,
Jokowi dinilai mengakui kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jargon "Indonesia Hebat" yang diusung Jokowi-Kalla, katanya,
mencerminkan keberhasilan SBY.
"Jargon
Jokowi-Jusuf Kalla itu 'Indonesia Hebat'. Kalau 'Indonesia Hebat'
berarti hebatnya tak lepas dari hasil pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono," kata Ruhut ketika dihubungi, Senin (23/6/2014).
Berikut beberapa pernyataan Ruhut yang meremehkan Jokowi:
Sebut Jokowi Klemar-klemer
Ruhut
mengatakan Jokowi belum punya rekam jejak baik. Menurut dia, mantan Wali
Kota Solo itu belum bisa dijadikan panutan rakyat. "Lagipula Jokowi
orangnya klemar-klemer, kok mau nyapres?" kata dia saat dihubungi, Senin, 3 Maret 2014.
Ajak Taruhan Jokowi Tak Jadi Capres
Ruhut
menantang pembicara dan wartawan yang hadir dalam konferensi pers hasil
survei politik lembaga Political Communication (Polcomm) Institute di
Cikini, Jakarta, Ahad, 9 Maret 2014. Pertemuan itu membahas kemungkinan
Jokowi menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. "Mau enggak bertaruh kalau Jokowi enggak jadi calon presiden? Ayo!" Menurut dia, Jokowi hanya akan menjadi wakilnya Mega. "Tapi, ya, kalah," ujar Ruhut, sesumbar.
Indonesia Tinggal Menunggu Kehancuran
Ruhut Sitompul, tertawa
terbahak-bahak saat ditanya soal majunya Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo sebagai calon presiden. "Emangnya dia bisa menang?" ujar Ruhut di
tengah tawanya saat dihubungi, Jumat, 14 Maret 2014. Meskipun populer,
Ruhut menilai Jokowi tak becus bekerja. "Mengurus Jakarta saja
berantakan, ini mau maju jadi capres, mau dibawa kemana Indonesia?". Dia
menambahkan, "Apabila Jokowi sampai menang Indonesia tinggal menunggu
kehancuran."
Cuma Modal Wajah Lugu
Menurut
Ruhut, Jokowi tak punya modal cukup untuk memimpin negara. "Dia enggak
layak maju capres. Cuma modal wajah lugu saja," kata Ruhut saat
dihubungi, Sabtu, 15 Maret 2014. Menurut Ruhut, selama dua tahun menjadi
gubernur, Jokowi belum berhasil memenuhi janjinya kepada warga DKI
Jakarta. Jokowi, kata Ruhut, juga telah menipu rakyat Jakarta dengan
janji kosong. "Dulu waktu maju, rakyat berpikir, si lugu ini boleh juga
jadi gubernur, suka blusukan sana-sini, tapi sekarang lihat dong, ditipunya semua rakyat."
Seperti Anak Kos yang Menumpang
Ruhut
memandang sinis pendeklarasian Jokowi sebagai calon presiden. Menurut
Ruhut, di dalam struktur partai banteng itu, Jokowi bukanlah
siapa-siapa. "Siapa dia? Anak kos, anak numpang, kok nyapres," kata
Ruhut saat dihubungi, Sabtu, 15 Maret 2014. Selain tak tercatat sebagai
pengurus dewan pimpinan pusat, kehadiran Jokowi dalam politik nasional
terbilang baru. Dia meragukan kepemimpinan Jokowi bisa diterima oleh
semua lapisan masyarakat. Ruhut mengatakan saat ini banyak pekerjaan di
Jakarta yang belum diselesaikan oleh Jokowi. "Dia gagal mengatasi macet,
banjir, dan mengelola busway."
Jokowi Cuma Pedagang Mebel mau Nyapres, Belum Levelnya
Ruhut
menilai Jokowi belum layak menjadi presiden. Penilaian Ruhut ini
menanggapi berbagai hasil lembaga survei yang menyebutkan Jokowi sebagai
calon presiden potensial. "Pedagang mebel mau jadi calon presiden,
belum levelnya. Memang mudah jadi presiden? Aku tidak mau bodohi rakyat,
aku mau cerdaskan rakyat," kata dia, Ahad, 19 Mei 2014. Ruhut
menambahkan, "Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Jangan pilih orang karena pencitraan." [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar