Anggota Tim Sukses (Timses) pasangan Jokowi-JK, Effendi Simbolon menilai
keinginan Jokowi untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat, sangat
realistis. Dia membela keputusan Presiden Megawati Soekarnoputri menjual
Indosat meskipun banyak menuai kecaman publik.
"Saya kira apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat realistis," kata Effendi saat dihubungi, Senin (23/6/2014).
Effendi
menjelaskan, bahwa penjualan Indosat yang dilakukan semasa Megawati
Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden RI merupakan mandat MPR pada
masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Karena itu, dia melihat,
tidak ada yang salah jika Megawati menjual Indosat kepada Singapura pada
2002 lalu.
Saat itu, lanjut Effendi, MPR meminta pemerintah
melepas aset-aset BUMN yang dianggap bermasalah. Sayangnya, mandat
tersebut tertunda lantaran lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan.
Akhirnya, Megawati menjadi eksekutor mandat tersebut.
"Penjualan
Indosat salah satu tindak lanjut TAP MPR era kabinet Gus Dur yang
mengamanatkan penyelesaian masalah perusahaan BUMN yang terimbas krisis.
Bu Megawati yang eksekusi," jelas Politikus PDIP ini.
Nantinya,
lanjut Effendi, apabila Jokowi-JK lolos sebagai pemenang Pilpres 2014,
maka pemerintahannya akan melakukan perhitungan ulang terkait keuntungan
dan kerugian dari pembelian kembali saham Indosat.
Perhitungan
ulang tersebut lantaran kondisi Indonesia saat ini sudah berbeda apabila
dibandingkan dengan kondisi saat Indosat dijual.
"Kami akan
melihat apakah lebih baik mengambil balik, membeli baru. Atau cukup
menyewa. Kami akan mengkaji dahulu apakah pembelian ini menjadi hal
prioritas atau tidak," pungkasnya. [merdeka]
TAP MPR NOMOR BRAPA YA?
BalasHapus