Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid tak memungkiri
kemungkinan suara pendukung partainya bocor ke pasangan Joko
Widodo-Jusuf Kalla. Namun, menurut dia, kebocoran tersebut hanya terjadi
di kalangan simpatisan, bukan kader PKS. “Kalau pemilih itu (Jokowi)
bisa saja simpatisan dan bukan kader PKS,” ujarnya di gedung DPR, Rabu,
18 Juni 2014.
PKS adalah bagian dari koalisi yang mendukung
pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun survei Indo Barometer
menunjukkan ada ketidaksinkronan antara dukungan di tingkat atas dan di
akar rumput. Di sejumlah basis massa PKS, elektabilitas pasangan Jokowi
-JK justru mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dengan
52,8 persen berbanding 30,6 persen.
Hidayat
mengatakan, walaupun ada kemungkinan suara PKS bocor ke Jokowi, dia
yakin pasangan Prabowo-Hatta akan tetap dominan di kantung-kantung suara
partainya. Alasannya, kader PKS adalah kader yang solid dan bertindak
sesuai dengan keputusan partai. “Saya dan kader lainnya juga sudah turun
ke masyarakat untuk mengenalkan visi dan misi Prabowo-Hatta,” ujarnya.
Namun
Hidayat mengatakan PKS tidak mungkin bisa menjangkau semua pemilih
karena penyebarannya sangat luas. Pemilih, tutur Hidayat, juga tidak
terikat dengan keputusan partai. "Kami tak bisa menjangkau satu per satu
pemilih," ujar mantan Presiden PKS itu. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar