Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai, Joko Widodo (Jokowi)
telah berbohong. Yaitu, terkait pengakuannya pernah membangun sistem
dalam dua pekan dengan memanggil programmer teknologi informasi (IT).
Penasehat pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Tengah, Suryo Prabowo
menjelaskan, faktanya Pemda DKI Jakarta belum punya sistem kepagawaian
terintegrasi. Artinya, semuanya masih dilakukan manual.
Sistem administrasi juga dianggap masih lemah. Ini yang membuat
muncul berbagai kasus korupsi di Pemda DKI selama dua tahun ini .
Seperti pengadaan bus Transjakarta, pembangunan Taman BMW, atau
pembangunan MRT.
"Tidak ada orang gila yang mengatakan dirinya gila. Begitu pula tidak
ada orang jujur yang mengatakan dirinya jujur. Hanya seorang pembohong
yang mengatakan dirinya jujur," katanya, Rabu (18/6).
Ia menjelaskan, Pemda DKI juga tidak punya sistem data base aset.
Karenanya, sering kalah dalam sengketa tentang aset di pengadilan.
"Pengelolaan penerimaan pajak masih manual, minim pengawasan
berakibat menimbulkan kebocoran anggaran dan penerimaan pajak di DKI
Jakarta. Jadi sudah dua tahun dipimpin Jokowi, Jakarta belum punya
sistem di berbagai sektor," paparnya.
Pada debat capres kedua, Jokowi mengkampanyekan kartu sehat, kartu pintar, e-system hingga mencanangkan tol laut. Namun, ujarnya, itu semua bohong.
Soal pencanangan kartu sehat, katanya, Jokowi bukan pencetus. Karena
mantan Bupati Buol sudah menggunakan kartu berobat sejak 1992. Apalagi,
kartu berobat itu hanya persoalan hilir dari masalah kesehatan.
Sementara hulunya adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat.
"Ini menunjukkan Jokowi tidak paham paradigma pembangunan kesehatan
warga negara. Kartu berobat gratis itu kan artinya mendoakan rakyat
supaya sakit. Yang terpenting sebenarnya tindakan pencegahan agar rakyat
tidak jatuh sakit. Pengembangan Puskesmas menjadi lebih penting
dilakukan," jelasnya.
Sementara terkait gagasan tol laut, Suryo menilai Jokowi bermimpi
terlalu tinggi. Karena, untuk urusan macet, banjir dan Transjakarta, ia
masih kerepotan.
"Berilah rakyat harapan agar bangkit, jangan beri mimpi itu bikin
rakyat tertidur. Prabowo memberi harapan bukan mimpi," tuturnya.
Karenanya, ia pun mendorong masyarakat untuk tidak ragu memilih
Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang. Karena memiliki integritas
dan kapasitas untuk memimpin negeri ini.
Alasannya, kata dia, Prabowo merupakan lulusan Akmil Magelang. Yaitu
salah satu tempat pendidikan yang melahirkan manusia yang disumpah untuk
mengutamakan kesetiaan, kejujuran, kebenaran, dan bekerja dengan
kehormatan sebagai dasar dan berpikir, bersikap dan bertindak.
"Kalau pun lulusan pendidikan di Magelang ada yang mengkhianati
sesama almamaternya, itu karena akibat 'pergaulan bebas'," paparnya. [republika]
bupati Buol cuma berani 1 kabupaten, jokowi sdh berani nerapkan di kota solo dan Propinsi DKI...nanti...nanti SE-INDONESIA utk KIS dan KIP....
BalasHapusjokowi tulus prabowo talk only no action
BalasHapusjokowi adalah jawaban Dari doa masyarakat Indonesia utk pemimpin yg tdk punya batas dgn rakyatnya, hidupnya sederhana,lahir dari tengah 2 keluarga biasa,ini penantian yg panjang dari seluruh rakyat Indonesia
prabowo lebih baik urus bisnisnya dl biar jgn jadi beban negara.salam 2 jari,