Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama merasa sejumlah warga Ibukota tak merelakan dirinya menjabat sebagai gubernur jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2014. Mereka, menurut Basuki yang karib disapa Ahok itu, khawatir dirinya berambisi menjadi pemimpin Jakarta.
Apalagi, beberapa waktu lalu Ahok menyatakan pada 2017 nanti akan mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilgub DKI.
Terkait hal itu, mantan Bupati Belitung Timur itu menawarkan suatu cara kepada masyarakat yang menolaknya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau lu nggak pengen aku jadi gubernur, lu jangan pilih Jokowi (di Pilpres 2014). Jelas dong," kata Ahok.
Maksud Ahok, jika Jokowi tak dipilih dan kalah dalam Pilpres 2014, maka besar kemungkinan dia akan kembali menempati posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta, sehingga dirinya tetap sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, pernyataannya itu sudah menegaskan jika dirinya tak seambisius yang dipikirkan orang-orang untuk menduduki posisi orang nomor 1 DKI.
"Pernyataan aku jelas kan? Kalau aku dukung Jokowi dikira aku pengen jadi gubernur lagi. Aku suruh orang dukung Prabowo," jelasnya.
Sebelumnya, Ahok mengaku isu penolakan dirinya sebagai gubernur adalah karena menyangkut SARA, bukan soal wagub menggantikan gubernur. Atau karena watak Ahok yang dikenal galak. Karena menurut Ahok sebagian warga DKI masih enggan memiliki kepala daerah yang berasal dari minoritas.
"Itu sudah sejak awal. Sejak awal titik kelemahan saya itu adalah soal agama. Intinya bukan soal saya galak, bukan. Sekelompok orang nggak bisa terima dong si kafir jadi gubernur di Ibukota kan. Isunya adalah orang nggak mau pilih Jokowi karena orang nggak rela Ahok yang kafir jadi Gubernur DKI. Aku tegasin saja, isu SARA-nya itu loh," ucapnya. [liputan6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar