Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menegaskan bahwa Kartu Indonesia Sehat (KIS)
berbeda dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial. "Beda dong, BPJS
itu badannya, Kartu Indonesia Sehat itu programnya," katanya di
sela-sela kampanye di Cirebon, Rabu (18/6/2014).
Jokowi menilai
salah satu program unggulannya saat menjadi gubernur, Kartu Jakarta
Sehat, justru menjadi embrio bagi lahirnya BPJS.
"Dulu KJS dijadikan
embrio BPJS oleh Askes. Itu dikoreksi jadi pilot project. Tidak ada yang perlu dipertentangkan soal KIS. KIS itu sistem. Ini yang mau kita bangun," katanya.
Sebelumnya,
juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Nurul Arifin,
mengkritik program Kartu Indonesia Sehat milik Jokowi. Menurut dia,
program tersebut telah termasuk dalam program BPJS pemerintah. Nurul
menilai program itu tidak ada bedanya dengan program kesehatan dari
pemerintah sekarang.
"Kartu sehat itu kebohongan besar Jokowi
karena sudah jadi dalam bentuk BPJS. Kok, tega-teganya membajak karya
parlemen dan pemerintah?" katanya setelah debat capres di Hotel Gran
Melia Ahad lalu. Nurul mengatakan anggaran pemerintah saat ini telah
menanggung biaya kesehatan rakyat miskin. Dengan begitu, ia menganggap
program Kartu Indonesia Sehat yang dibanggakan Jokowi menjadi tak
relevan. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar