Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terima dengan tudingan juru
bicara Prabowo-Hatta, Nurul Arifin, yang mengatakan bahwa program Kartu
Indonesia Sehat (KIS) miliknya telah menyontek program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sudah ada. Jokowi menegaskan,
KIS beda dengan BPJS.
"Beda dong. BPJS itu badannya, KIS programnya," ujar Jokowi, Rabu (18/6/2014).
Memang,
program KIS sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, gubernur DKI Jakarta
non aktif itu juga telah membuat Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sehingga,
KIS bisa dikatakan program KJS yang dinasionalkan.
Jokowi
mengatakan, program KJS, yang pertama kali diluncurkan pada akhir 2012
lalu, telah dijadikan sebagai pilot project pelaksanaan BPJS. BPJS
sendiri baru resmi dimulai pada 1 Januari 2014.
"Saya kira tidak
ada yang perlu dipertentangkan lagi soal kartu sehat. Kartu itu sistem.
Sistem ini yang mau kita bangun," ujar mantan wali kota Solo itu.
Sebelumnya,
Nurul Arifin mengatakan bahwa program kartu sehat Jokowi hanyalah
sebuah kebohongan besar. Politisi dari Partai Golkar itu menilai,
program kartu sehat sudah ada dalam bentuk BPJS.
Nurul juga
menuding, sikap Jokowi yang kerap memamerkan kartu sehat dan kartu
pintar hanyalah bentuk pencitraan Jokowi. Sebab, negara saat ini sudah
menanggung biaya kesehatan dan pendidikan rakyatnya.
"Kartu
sehat itu kebohongan besar Jokowi karena sudah jadi dalam bentuk BPJS.
Kok tega-teganya membajak karya parlemen dan pemerintah?" kata Nurul,
Ahad (15/6/2014). [republika]
Pak Jokowi tdk usah tanggapi politikus ingusan yg asalnya artis yg mengaku jual tubuh.
BalasHapushttp://m.detik.com/hot/read/2008/05/07/130350/935381/230/nurul-arifin-mengaku-jual-tubuh
Pak Jusuf Kalla juga pernah marahin politikus yg omongannya kayak ember rombeng ini.
http://www.rmol.co/read/2013/11/17/133524/Jusuf-Kalla-Marah-kepada-Nurul-Arifin-